Curhatan Sakako

72 11 0
                                    

(Sakako saat masih sd)

Urako dan Sakako sedang main berdua saat Urako tiba-tiba berceletuk.

"Sakako, kau besar nanti mau jadi apa?" Tanyanya.

Gadis kecil itu menatapnya sebelum dia menjawab dengan senyum lebar, "Aku ingin jadi ilmuan!"

Urako menatapnya dengan pandangan tak percaya.

"Apa-apaan, bukannya dulu kau bilang ingin jadi ahli botani agar bisa jadi penjual bunga?"

Gadis bersurai merah itu menggeleng, "Itu dulu! Sekarang aku ingin jadi ilmuan!"

Urako mengangguk saja.

"Kenapa kau ingin jadi ilmuan?" Tanya Urako lagi.

"Karena aku ingin!!"

"Semoga berhasil ya."

(Sakako sekarang)

Kuliah di jurusan Kimia karena gagal masuk ke Sastra Jepang. Stress oleh tugas, ujian, presentasi, praktikum, dan laporan praktikum.

Dengan keadaan tergeletak tak berdaya ditengah-tengah lantai yang dipenuh lembar kertas dan juga alat tulis, Sakako berucap penuh penyesalan.

"Kenapa dulu aku bilang aku ingin jadi ilmuan ya? Dasar anak bodoh. Kalau aku bisa mengulang waktu akan kupukul dia. Harusnya aku bilang ingin jadi wibu elit saja, siapa tau aku bisa masuk isekai dan bertemu lelaki tampan bau uang spek Park Dojin. Aku akan menikah dengannya. Atau aku bisa mencari male wife, aku selalu ingin punya satu. Ah, atau aku bisa bertemu husbuku Mayuzumi Chihiro, dan kami bisa hidup bahagia selamanya... Hehehe..."

"Sakako, jangan tiduran begitu sambil bicara melantur. Deadline laprakmu besok lho."

"Hahaha, apa itu laprak? Apa itu jurnal? Aku tidak tau lagi... Aku ingin jadi anime saja."

.

A/N: Ini sebagian kecil dari kegilaan saya, mohon dimaafkan. Pelajaran yang bisa diambil dari fic ini adalah, jangan asal bicara takut nanti jadi kenyataan kayak saya :) Mungkin akan di unpub nanti

Utaite OneshotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang