Akhir nya aku dan Susan sampai di kelas Charms. Untung lah kami belum telat, meskipun sudah ada profesor di depan kelas. Dia terlihat pendek sekali, sampai ia harus berdiri di atas tumpukan buku di atas meja nya. Aku segera duduk di dekat Susan. Aku melihat, di seberang ku ada Harry, Ron dan Hermione, aku menyapa mereka, mereka menyapa balik.
"Selamat pagi anak anak, perkenalkan saya Filius Flitwick, saya adalah guru kelas charms, kalain bisa memanggil saya prof Flitwick. Selamat datang di Hogwarts" kata prof Flitwick memperkenalkan diri dan menyambut murid baru.
"Hari ini kita akan belajar tentang sihir Lumos, apa kalian sudah membawa tongkat, dan buku kalian?" Tanya prof Flitwick.
"Sudah prof" murid murid menjawab.
"Bagus, apakah kalian tau mantra sihir yang berguna untuk memberi penerangan?"
Susan dan Hermione mengangkat tangan bersamaan. Aku kaget saat Susan mengangkat tangan nya dengan ekspresi bahagia seakan dia sudah mempelajari mantra ini. Prof Flitwick memilih Susan.
"Baik, Susan bones ya?" Tanya prof Flitwick
"Ya prof, saya Susan bones dari asrama hufflepuff" kata nya memperkenalkan diri
"Ya baik, apa jawaban nya?" Tanya prof Flitwick
"apa bila kita butuh penerangan kita gunakan mantra Lumos, atau Lumos maxmima untuk penerangan maximal" jawab Susan menjelaskan dengan detail.
"Bagus, 20 poin untuk hufflepuff" kata prof Flitwick
Murid murid tepuk tangan, termasuk aku.
"Kau tau dari mana?" Tanya ku dengan suara pelan ke Susan
"Saat kau dan yang lain tidur, aku sibuk baca buku charms" jawab Susan
"Kau rajin sekali Susan" puji ku
"Hehe, biasa saja kali" jawab Susan
"Untuk menggunakan mantra ini kalian cukup mengucapkan Lumos dan mengayun kan tongkat kalian ke atas" kata prof Flitwick menjelaskan.
"Baik prof" jawab murid
"Silahkan kalian baca buku kalian halaman 3-5 lalu kalian rangkum"
Aku dan murid lain merangkum halaman 3-5 lalu mengumpulkan ke prof Flitwick untuk di paraf sebagai bukti bahwa kita sudah belajar.
"Baiklah, kalau sudah selesai, kalian fokus dan coba mantra nya"
Aku berusaha fokus
"Lumos" kata ku pelan sambil mengayunkan tongkat ke atas.
Kok nggak nyala?
Susan melihat ku ke bingungan, dan dia langsung mengajarkan ku, walaupun dia sendiri juga belum berhasil.
"Baiklah, mari kita coba, fokus... Fokus...." Kata ku pelan sambil mengambil nafas.
"Lumos" kata ku sambil mengayunkan tongkat ke atas.
"Bagus, Charlotte berhasil menggunakan mantra Lumos" kata prof Flitwick.
"30 poin untuk hufflepuff" kata prof Flitwick
Aku sangat senang.
"Untuk mematikan Lumos kalian cukup mengucapkan nox sambil mengayunkan tongkat ke bawah." Kata prof Flitwick menjelaskan."
Setelah selesai, aku dan Susan segera turun ke lapangan untuk kelas selanjutnya.
"Selamat datang di Hogwarts, perkenalkan, saya Rolanda Hooch, kalian bisa panggil saya madam Hooch" kata madam Hooch
"Hari ini kita akan belajar terbang, bukan terbang sih, sebelum belajar terbang kalian harus belajar mengangkat sapu terbang" kata madam Hooch.
"Pertama-tama silahkan kalian ambil sapu terbang di sana, lalu kalian oleskan dengan krim yang ada di atas meja sana" perintah madam Hooch"Lalu berbaris lalu ucapkan 'up' dengan perasaan" perintah madam Hooch tanpa basa basi
Aku melihat Hermione sudah berhasil melakukan nya, aku kagum.
"Lihat, Hermione sudah berhasil melakukan nya. 20 poin untuk gryffindor" kata madam Hooch.
"Sekian pelajaran hari ini, sampai jumpa besok"
Aku dan Susan pergi ke greathall untuk makan siang.
"Hai, ku dengar kalian memberikan 30 poi untuk hufflepuff" kata Cedric sambil merangkul ku dan Susan.
"Halah, cuma 30 poin doang" kata seorang laki laki bernama Draco.
"Mau berapapun poin nya tetap sama hufflepuff adalah asrama sampah" kata draco dengan ekspresi geli.
"Hey, jaga kesopanan mu Malfoy, kata Cedric"
"Huh, asrama sampah mencoba savage" kata draco
"Udahlah, biarin aja si draco" kata ku.
Kami bertiga pun meninggalkan draco.
Hari berjalan cepat dan melelahkan, akhir nya waktu makan malam telah tiba.
"TROLL TROOLLL ADA TROLL DI DUNGEON" suara profesor dengan kupluk (apasih itu nama nya, lupa) berteriak.
semua murid jadi panik berteriak.
"SILENT!" perintah Dumbledore
Murid langsung diam
"Prefek, bawa murid ke asrama masing masing."
Murid lari sambil berbaris acak acakan, aku terdorong murid murid lain.
Di dekat tangga aku terdorong, tersandung, sampai jatuh.
"Hey kau tidak apa apa?" Tanya Cedric yang langsung bergegas mengangkat ku lalu menarik ku.
"Ya, aku tidak apa apa" kata ku.
Cedric langsung merangkul ku, kami berdua lari kembali ke ruang rekreasi kita.
Kami kembali ke ruang rekreasi dengan aman dan selamat.
Aku lari menemui Susan dan langsung memeluk nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Charlotte Abagail [Selesai]
RandomIni fanfic Harry Potter tapi pemeran utama nya kalian, disini kalian sebagai Charlotte Abagail okey. sorry kalo cerita nya ga jelas dan sulit di pahami, ya gitu deh. kalian bisa pake WP ini buat ide shifting kalian. WP ini nyeritain tentang cerita...