23.59 PM ⚝ Jaeyong ✓

° Keenam

Contact me on instagram sugar.plxm_
Happy reading!

🕛

Seorang remaja dengan tampang yang manis tengah berlibur ke sebuah pantai bersama keluarganya.

Mereka memutuskan untuk menonton pertunjukan sirkus dan sulap yang diadakan di sana. Winwin sangat antusias, karena sedari kecil dia penuh minat akan sesuatu berbau magic.

Kursi penonton sangat penuh. Untung saja Winwin dan keluarganya beruntung bisa duduk di barisan depan dan melihat pertunjukan lebih dekat.

Mata Winwin terbelalak kala salah satu pesulap menunjuk dirinya untuk ikut andil dalam pertunjukan. Dengan senang hati Winwin berdiri dan langsung menghampiri. Ia akan membantu pertunjukan tubuh yang di belah menjadi dua. Namun anehnya ada sebuah pemasung kepala di sana.

Ia juga tidak mengerti.

Tiba lah saatnya Winwin tampil. Ia mengikuti kata pesulap yang menyuruhnya untuk tidur di kasur dan meletakan lehernya di lubang pemasung kepala yang terbuka.

Sang pesulap menutupnya, kemudian suara gergaji mesin terdengar sangat nyaring. Di sini Winwin mulai gemetar, " Apakah ini bukan pertunjukan di mana tubuhku dibelah menjadi dua?"

" Bukan, ini pertunjukan di mana kepalamu akan lepas dari ragamu. Tenang, ini sudah ratusan kali berhasil. Percaya lah. "

Dengan perasaan ragu, Winwin mengangguk. Posisinya terlentang, ia dapat melihat jelas gergaji besi yang biasa digunakan untuk memotong kayu mendekat ke arahnya, terlihat sangat menakutkan namun Winwin percaya ini hanya sebuah tipuan. Sunggingan senyum ia lukiskan pada wajahnya, membuat sang pesulap ikut tersenyum. " Wajah yang cantik. "

Gergaji pun di arahkan ke leher Winwin, memotong dengan kasar lehernya hingga darahnya muncrat dan membagi tubuhnya menjadi dua.

Winwin sangat terkejut, tiba - tiba ia terjatuh dari ranjang. Ralat, kepalanya. Menggelinding beberapa kali, dan satu hal yang ia dengar sebelum matanya terpejam adalah tepukan tangan para penonton, bahkan keluarganya sendiri.

' Sudah kubilang akan berhasil '

" Tidak! "

Teriakannya mengejutkan wanita paruh baya yang tengah membangunkannya dari tidur. Winwin menoleh ke arah Nenek, memegang kepalanya sendiri dan mengeceknya; apakah masih tersambung dengan badannya.

" Kau ini kenapa? " tanya sang Nenek heran. Winwin meneguk ludah cepat, ternyata sedari tadi ia hanya bermimpi. Sial itu terasa sangat nyata!

" Cepat bangun, waktunya sekolah. " kata sang Nenek sebelum beranjak pergi meninggalkan kamar cucunya. Dengan cepat Winwin bangun dan memasuki kamar mandi untuk bersiap - siap berangkat sekolah.

🕛

" Apa, kau yakin berangkat sendirian di saat tubuhmu lemas seperti ini? "

Jaehyun mengangguk, ia membawa tasnya kemudian berdiri. " Aku duluan. " ia sudah meminta izin ke wali kelas untuk pulang di jam istirahat karena ada janji dengan dokter. Jungwoo kala itu langsung berjalan mendampinginya, ia khawatir Jaehyun pingsan di tengah jalan. Dan tadi saat tak sengaja memegang tangan Jaehyun, pemuda ini sangat panas, sepertinya terkena demam.