° Kedelapan

1K 198 36
                                    

Contact me on instagram sugar.plxm_
Happy reading!

🕛

Terhitung 4 hari sudah Taeyong tidak datang mengunjunginya setiap malam. Dan 4 hari juga Jaehyun setia menunggu Taeyong hingga subuh dan tidak melihat sosok tersebut di mana pun.

Sedih? Tentunya.

Kini Jaehyun merenung, apa yang sudah ia perbuat hingga Taeyong tidak datang untuk menemuinya. Ia juga mencoba memerbaiki diri dan sesekali berpikir, apakah Taeyong sudah berada di tempat yang lebih baik di alam sana?

Kenapa Taeyong tidak berpamitan?

Entah lah, sekarang hari ke-5 Taeyong tak datang. Dalam otak masih mencoba berpikir positif karena ini belum tengah malam, Jaehyun menunggu kehadirannya seraya melihat dua sosok yang bermain di jalanan rumahnya.

" Mereka tampak bersenang - senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mereka tampak bersenang - senang. " gumam Jaehyun merasa iri dengan para makhluk. Seolah ia tidak menikmati hidupnya sebagai manusia.

Tiba - tiba makhluk itu meloncat karena terkejut mendengar teriakan seorang wanita yang sangat nyaring dan melengking. Kepala Jaehyun terangkat, membuka kaca jendelanya lalu menyembulkan kepala keluar. Mencoba melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Setelah ditelusuri ternyata itu berasal dari tetangganya. Seulgi, wanita yang baru saja dinyatakan sembuh dari skizofrenia kini tengah membawa bayi yang baru saja ia lahir kan ke tengah jalan.

Kedua netra Jaehyun dapat menangkap jelas bagaimana histerisnya keluarga Seulgi kala melihat putrinya itu tengah membawa sebuah pisau dapur dan meletakan bayinya di atas aspal yang dingin.

Seulgi memegang gagang benda tajam itu menggunakan dua tangan. Tubuhnya bergetar gak karuan, mendengar bayinya menangis dan mendengar bisikan - bisikan entah dari mana yang mendorongnya untuk melakukan hal keji kepada bayi malang itu.

' Bunuh bayimu, tusuk dia dengan pisau. Lakukan! '

Wanita itu nampak ragu namun tetap menggerakan mata pisaunya ke arah perut bayi mungil itu.

Ibu Seulgi berteriak meminta putrinya untuk sadar dengan apa yang tengah ia lakukan. Mereka sudah menelepon polisi, tak berani mendekati wanita dengan pisau itu. Seulgi belum sembuh, ia masih kambuh.

Bisikan - bisikan kian membanyak di dalam otak Seulgi. Mereka berteriak memintanya untuk segera mengakhiri bayi itu dengan tangannya sendiri.

" JANGAN LAKUKAN ITU! SADAR LAH! "

Seulgi menggelengkan kepala, " TIDAK BISA, MEREKA SUDAH MENGAMBIL ALIH TUBUHKU! "

Tak menunggu waktu lama, Seulgi segera melakukan perintah yang ia dengar. Kedua tangan yang menggenggam pisau itu terangkat ke udara, mengayunkannya dengan cepat ke arah perut bayi mungilnya yang awalnya bersuara kini hening tak bernyawa.

23.59 PM ⚝ Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang