Hello everybody!
Udah lama nih ga up hihi.
Kemaren sibuk buat ujian, dan Alhamdulillah sekarang udah selesai.
Syukur banget udah ngelewatin masa masa berat selama menempuh pendidikan.
Dan sekarang udah bebas.
Eh engga deng, malah sekarang lagi di posisi merasakan proses hidup yang lebih berat lagi :)
Sekarang cari kerja susah banget ya
bund ')
Dihh aku malah curhat disini :vSilahkan membaca.
Terlihat seorang gadis tengah mengeliat di atas pembaringan, mata indahnya terbuka perlahan.
Dia merasakan suhu badan naik, dan juga sakit yang menyerang bagian kepala.
Ia bersandar pada ujung ranjang, memijit pelipis pelan.Pusing sekali kepalanya, mungkin efek menangis semalaman.
Ingin sekali ia kembali melanjutkan tidur
, tetapi dia mengingat bahwa hari ini ada kuis pagi.Prilly beranjak dari tempat tidur dan masuk kamar mandi.
10 menit kemudian ia keluar menggunakan handuk biru sebatas paha, menuju lemari memilih outfit yang cocok untuk hari ini.
Tok!
Tok!
Tok!Terdengar ketukan pintu kamar, Prilly menengok ke arah suara.
Pintu terus saja diketuk diselingi suara mbak Siti memanggil namanya, akan tetapi Prilly tidak menyahut sama sekali, ia melanjutkan kegiatan memoles wajah dengan beberapa alat kecantikan.Setelah selesai bersiap Prilly meninggalkan kamar dan turun ke lantai bawah.
----
Diruang makan terlihat ayah Rama, Arbani , Genta dan juga Al sedang duduk di kursinya masing-masing sambil menunggu kedatangannya.
Prilly lanjut berjalan ke depan tanpa menoleh kepada mereka.
Ayah Rama yang menyadari putrinya sudah turun pun mengajak Prilly untuk sarapan bersama.
" Prilly, sayang sarapan sini!"Prilly menoleh kearah ayahnya " aku langsung berangkat, ada kuis pagi "
Ia tidak sepenuhnya bohong, karena memang ada kuis pagi hari ini, terlebih lagi dia tidak suka keberadaan bodyguard barunya itu, sebenarnya dia siapa, tidak mungkin seorang bodyguard ikut sarapan bersama majikannya, padalah Jack yang sudah berpuluh tahun bekerja disini makan terpisah.
Pasti ada sesuatu pada bodyguard dingin itu sampai ayahnya memilihnya.Prilly tetap berjalan keluar rumah tanpa mengindahkan ajakan ayah-nya. Padahal badannya sedang tidak enak, tetapi dia menolak untuk sarapan.
Ayah Rama hanya menghela nafas, ia merasakan sakit melihat putrinya seperti itu.
Genta yang melihat ayahnya merasa sedih pun, mencoba menghentikan adiknya dan membujuk untuk srapan bersama.
" Prill, berhenti! " Genta dengan lantang.
" Kenapa "
" Sarapan dulu, seenggaknya kamu hargai ayahmu yang sudah menunggu kamu dari tadi untuk sarapan. " Genta berucap dengan lembut, pasalnya keadaan hati Prilly sedang tidak baik.
Prilly tersenyum pedih " memangnya ayah pernah ngehargai aku? Disaat aku berharap ayah buat pulang! gak kan?" Prilly tetap berjalan keluar.
Semua dimeja makan menegang mendengar perkataan Prilly yang menyakitkan.
Al yang sejak tadi melihat pak Rama menatap Prilly dengan tatapan sendu merasa sedih, ini bukan sepenuhnya salah pak Rama, tetapi Prilly juga tidak bersalah. Prilly hanya menyampaikan keluhan selama ini." Permisi, saya akan menjalankan tugas saya, mari. " pamit Al dengan sopan.
Rama melihat Al dengan harapan yang besar, semoga dia berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
S T O R Y O F L I F E
Fanfiction"Terkadang kita berpura-pura bahagia agar orang lain tidak tahu seberat apa beban hidup kita." -A. "Aku melihat kehidupan orang lain tak ada duka kepedihan, lain dengan hidupku." -P. "Hidup yang kau keluhkan terkadang adalah hidup yang orang lain in...