" Bagaimana, apakah kamu bersedia membantu saya? " Tanya Ayah Rama kepada sosok pemuda gagah didepannya.
" Siap, saya sedia pak! " Ucap pemuda tampan itu dengan tegas.
Mau bagaimanapun tuan Rama sangat berjasa di dalam hidupnya.
Tuan Rama dengan baik hati membantu dia dapat menyelesaikan sekolah Militernya, sampai akhirnya dia lulus dengan nilai baik, dan akhirnya dia mendapat posisi tinggi seperti sekarang, ia bisa meraih cita-cita dan sukses berkat kebaikan Tuan Rama pradita, seumur hidup dia akan terus mengingat kebaikannya, maka dari itu disaat tuan Rama membutuhkan bantuan, tanpa pikir panjang ia akan membantunya, apapun itu!Tuan Rama sedang berada di kota pahlawan Surabaya, ia sedang ada perjalanan bisnis dan juga ingin menemui sosok pemuda untuk dimintai pertolongan, dan disinilah dia sekarang. Duduk berhadapan dengan sosok pemuda tampan, gagah, dan baik hati.
" Jadi kamu siap menolong saya? "
" Siap!"
" Baiklah kalau begitu kamu ikut saya ke Jakarta, nanti dalam perjalanan saya akan jelaskan tugas mu, untuk sekarang saya harus menemui bos mu dulu untuk meminta izin untuk membawamu dalam jangka waktu yang lumayan. "
" Em, siapp pak! " meskipun pemuda itu bingung dia tetap menjawab dengan tegas.
Tuan Rama beranjak pergi,
pemuda itu masih berdiam ditempat. Sebenarnya apa tugasnya, kenapa pak Rama meminta untuk ikut bersamanya, banyak pertanyaan yang hinggap di fikiran pemuda itu.
Mau bagaimanapun tugasnya nanti dia harus menerimanya tanpa bantahan.Pemuda itu pun beranjak, jika ia akan pergi ke Jakarta hari ini maka seharusnya dia menyiapkan perlengkapan yang akan dibawa.
----
Mobil hitam mengkilat itupun berjalan meninggalkan parkiran kantor menuju bandara, penumpang didalam kendaraan masih belum ada yang memulai percakapan, keadaan masih hening.
Supir sibuk dengan jalan didepannya sedangkan dua penumpang sedang sibuk dengan pikirannya sendiri." Maaf pak, sebenarnya apa tugas saya? " Tanya pemuda itu dengan penasaran.
" Maaf kalau tugas dari saya ini membuat kamu tersinggung, terlepas dari pekerjaan mu sebagai TNI saya ingin kamu menjadi bodyguard anak saya."
" Cuma kamu yang bisa bantu saya Al, saya berharap banyak sama kamu." ucap tuan Rama memohon.
Pemuda itu terdiam, bukan karena tersinggung atau apa, dia hanya berfikir memang kenapa dengan anak pak Rama, sampai dia harus menjadi bodyguard nya, apa karena anaknya nakal? Susah diatur? Atau apa? Tapi apa iyaa? Melihat pak Rama dia orang yang sangat baik. Terlepas dari semua praduga yang hinggap di fikiran, Al tak menampik jika memang ada fikiran jelek tentang anak pak Rama. Mungkin anaknya nakal dan suka menggunakan kekuasaan dengan seenaknya atau sering menindas orang-orang kecil atau mungkin anaknya sombong atau biang masalah. Batin Al sambil menguatkan mental tentang apa yang akan terjadi kedepannya.
" Maaf kalo pertanyaan saya menyinggung bapak, memangnya ada masalah apa? Kenapa harus saya, Yang saya tau, bapak sudah mempunyai banyak sekali bodyguard." ucap Al berhati-hati.
" Tidakpapa Al, saya hanya ingin kamu yang menjaga prilly. "
" Semenjak istri saya meninggal 3 tahun lalu, saya menyibukkan diri dengan pekerjaan, saya sering berpergian meninggalkan putri saya. Tanpa saya sadari, saya malah membuat jarak antara saya dengan Prilly, akibatnya sekarang dia menjadi pribadi yang cuek, dan menutup diri. Saya lupa tanggung jawab untuk membahagiakan Prilly, Saya merasa bersalah atas itu. Saya ingin kamu menjaganya Al, saya ingin kamu menemaninya dalam keadaan apapun, jangan biarkan dia merasakan sakitnya sendirian, saya mohon sama kamu, saya berharap kamu bisa merubahnya. "
air mata pak Rama turun mengingat betapa sakitnya mengingat keadaan putrinya.Al terdiam mendengar penjelasan pak Rama, ia meras iba terhadap kisah Putri Pradita. Yang ia tahu keluarga Pradita terlihat sangat bahagia karena mempunyai segalanya, tetapi ternyata...
Memang harta, tahta tidak bisa membeli kebahagiaan.
Al menenangkan pak Rama, ia mengelus pundaknya.
Dalam diri Al, ia bertekad untuk membantu pak Rama dan akan menjaga serta melindungi putri keluarga Pradita itu." Ini foto anak saya. kakanya bilang dia fotokopian dari bundanya, karena wajahnya mirip sekali. Cantik kan Al? " Ucap pak Rama sambil memperhatikan foto Prilly di layar ponselnya itu.
Al terkesiap melihat foto seorang gadis yang sangat cantik dilayar berbentuk persegi milik pak Rama.
cantik sekali, bibirnya tipis, rambutnya hitam lebat, senyumannya manis, dan juga matanya indah. Tanpa sadari ia tersenyum melihatnya." Cantik kan Al? "
" Cantik! " Ucap Al tanpa sadar.
Tuan Rama pun tersenyum mendengar nya, sebenarnya ia daritadi melihat Al, saat menunjukkan foto Prilly, Al seperti terpesona dan tuan Rama pun tertawa keras.
Setelah menyadari kesalahannya Al pun tertawa kikuk, mukanya merah, ia merasa malu dengan terang-terangan ia mengagumi anak yang akan jadi majikannya itu.
---
Malam Hari.
Tok
Tok
Tok
Prilly mengetuk pintu rumah Arbani, dia melihat motor pemuda itu didepan rumah, ia yakin Arbani pasti ada dirumah, Prilly ingin bertemu Arbani!
Pintu terbuka, menampakkan Arbani dengan keadaan acak-acakan, memakai kaos oblong dan celana boxer, mungkin ia baru bangun tidur.
" Apaan." cuek Arbani setelah melihat siapa tamu yang mengganggunya.
Sedangkan Prilly tersenyum menampilkan giginya.
" Garing ntar gigi Lo. " balas Arbani melihat Prilly tersenyum sangat lebar.
" Akhirnya ketemu. "
Prilly langsung masuk ke dalam rumah tanpa menunggu si empunya. Dia langsung duduk di sofa didepan televisi.
Arbani menyusul setelah menutup pintu, dan duduk disamping Prilly.Bani merasa pusing karena tiba-tiba terbangun mendengar ketukan pintu, dia tadi tertidur disofa, emak sedang didapur membuat makan malam, sedangkan orang tuanya masih syuting. Alhasil dia yang membuka pintu dengan perasaan campur aduk.
" Gue minta maaf."
" Hmmm, buat apa? "
" Gue salah karena kemarin pergi gak izin dulu sama Lo, dan bikin Lo khawatir." ucap Prilly sendu.
" Ya." cuek Arbani
" Maafin gue. " Prilly memelas.
" Iya iya "
" Jangan cuek gini donggg, banii! "
" Iya gue maafin, udah. " Pasrah Arbani, ia merasa tak tega pada Prilly.
" Sekarang anterin gue yukkk! " Ajak Prilly antusias.
" Kemana? " jawab Arbani malas, pasalnya dia masih mengantuk.
" Ih kok gitu!! " Rengek Prilly.
" Iya-iya, mau kemana lagi sih, gue masih ngantuk nihh " sesekali Arbani menguap dan memejamkan mata.
" supermarket. Gak ada makanan sama sekali dirumah "
" CK, mana pernah rumah Lo kehabisan makanan. Palingan jajan Lo yang abis." Ucap Arbani malas
" Hehe.. " cengir Prilly
" Yee malah cengar cengir lagi."
" Besok ajalah, ngantuk banget gue prill. "
Mata Arbani terpejam dengan posisi duduk, ia melanjutkan tidurnya. Pasalanya sejak kemarin Arbani tidak tidur sama sekali. Ada urusan yang membuatnya harus pergi dan menyelesaikannya.
Prilly melihat Arbani yang kembali tertidur pun merasa kasian, sepertinya Arbani memang mengantuk sekali. Baiklah belanjanya besok saja.
Prilly pun ikut memejamkan mata, dan akhirnya ikut tertidur.....
KAMU SEDANG MEMBACA
S T O R Y O F L I F E
Fanfiction"Terkadang kita berpura-pura bahagia agar orang lain tidak tahu seberat apa beban hidup kita." -A. "Aku melihat kehidupan orang lain tak ada duka kepedihan, lain dengan hidupku." -P. "Hidup yang kau keluhkan terkadang adalah hidup yang orang lain in...