Malam harinya.
Terlihat sepasang manusia sedang asik menonton layar kaca berbentuk persegi panjang yang menampilkan gambar sinetron yang sedang booming saat itu, sinetron yang dibintangi oleh orang tua dari salah satu anak manusia tersebut.
Kulit kuaci berserakan dimana mana. Yang satu sedang membuka kulit kuaci dan mengeluarkan isi dari kuaci tersebut untuk dikumpulkan dan di makan sedangkan yang satunya lagi dengan santainya memakan kuaci yang susah payah dibuka oleh yang satunya." Enak banget lo maemunah, gue susah susah bukain kuaci mau dikumpulin jadi satu eh malah elu cemilin. habis dah habis!" gerutu arbani terlihat kesal sedangkan orang yang dimarahi malah cekikikan tanpa merasa bersalah.
" Hahaha ya ampun ban gue cumak ngambil satu nih." sambil menunjukkan satu buah kuaci
yang dipegang." Satu, satu tapi berkali kali ya abis dong prill." arbani masih terlihat kesal
" Hahaha iyaiya nih gue bantuin buka, gini gini gue bukan cuma tau makan doang yaa." jelas prilly
Setelahnya mereka bisa bekerja sama makan kuaci.Dari arah pintu masuk terlihat sosok laki-laki yang terlihat penat. jas yang sudah dilepas dan juga kemeja yang sudah digulung sampai siku.
"Ayah pulang." Teriaknya.
" Malem om." sapa Arbani kepada adik dari ayahnya itu.
" Malem juga, lagi ngapain nih kok pada berantakan? " Tanya Ayah Rama.
" Gakpapa kok yah, cumak nonton sinetron sambil makan ini " jelas prilly sambil menunjukkan bungkus kuaci.
"Yaudah ayah bersih-bersih dulu ya, nanti ayah gabung sama kalian"
" Iya yah." balas prilly
Rama pun meninggalkan ruang santai dan berjalan memasuki kamar miliknya.
" Gue heran deh prill, kadang om pulang awal. Awal banget malah. nanti kalo ditanya kenapa pulang awal pasti jawabannya karena udah gak ada kerjaan. Kadang-kadang malah enggak pulang berhari-hari, terus jawabannya karena kerjaan numpuk. Padahal nih ya om kan yang punya perusahaan, harusnya kalaupun dia pulang awal setiap hari enggak masalah kan?." Cerocos Arbani panjang lebar.
" Elo aja bingung, apalagi gue yang hampir tiap hari ditinggal." Jawab Prilly.
Tak lama terdengar suara sepatu yang beradu dengan lantai mendekati dua orang manusia yang sedang asik menonton sinetron diruang keluarga itu.
Seseorang itupun duduk disebelah sang gadis yang kebetulan sedang kosong dan tiba tiba dia memeluk sang gadis dengan erat.
Sang gadis yang dipeluk tiba-tiba pun kaget lalu menoleh dan ternyata sang abang yang memeluknya lalu ia pun berontak." Abang ihh bauu, belum mandi!!lepasss!! " Teriaknya sambil berontak melepaskan pelukan.
"Abang kangen banget sama kamu" Ucap Genta.
" Ihhh gak mau, abang moduss! " Akhirnya prilly bisa lepas dari pelukan sang abang.
Genta pun terbahak melihat adiknya yang cemberut usai melepaskan pelukannya.
" Kamu moodboster abang prill, wajah kamu mirip sama bunda, abang sayang sama kamu" batin genta.
" Bang main mobile legend yuk! " ajak Arbani pada genta.
"Ck, gak yaa mending abang sekarang mandi dulu terus makan. sana ihh." prilly menjelaskan kepada genta.
Genta hanya tersenyum, baginya prilly adalah titipan sang bunda yang wajib dijaga, dengan adanya prilly genta bisa mengobati rindunya kepada sang bunda.
" Wajah nya mirip sekali dengan bunda." pikir genta." Iyaiya ini mau mandi."
Genta bersiap berlalu tapi sebelum itu dia mendekap sang adik dibawah ketiaknya. Saat mendengar teriakan ketidakterimaan prilly atas apa yang dilakukannya, genta langsung berlari menjauh sambil tertawa.
12 menit kemudian.
" Dek, ayo makan." ajak sang ayah kepada anaknya dan juga anak dari kakaknya itu, yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.
Dua orang yang sedang menonton film itupun menoleh." Iya yah." jawabnya bersamaan.
Mereka bertiga pun sudah sampai di meja makan.
" Mbak tolong panggilin genta dikamarnya ya, suruh turun buat makan malam." ayah menyuruh mbak siti untuk memanggil genta di kamarnya.Setelah genta bergabung diruang makan. Makan malam pun terasa begitu nikmat karena hadirnya semua anggota keluarga,tentu saja momen seperti ini tidak terjadi setiap harinya. Mengingat kesibukan masing-masing.
Setelah makan malam usai.
Ayah rama, genta, prilly dan arbani berkumpul diruang keluarga. Dengan prilly yang manja memeluk sang ayah, pasalnya memeluk ayahnya seperti ini tidak bisa ia lakukan setiap hari jadi ia ingin bermanja-manja ria bersama ayahnya. Disampingnya genta sedang melihat layar ponsel dan arbani yang memilih duduk dibawah juga sibuk dengan ponselnya.
Pasalnya mereka berdua sedang main mobile legend." Udah ngantuk dek? " Tanya sang ayah melihat anak gadis yang sedang memeluknya itu matanya terlihat sayu.
" Heem." Balas Prilly terkantuk-kantuk.
"Mau pindah ke kamar aja atau gimana? " Tanya nya kembali.
"Ngantuk yah,mau tidur bareng ayah yaa." prilly terlihat memohon.
"Yaudah, ayo pindah dulu" ajak sang ayah.
"Abang sama arbani juga tidur jangan main hp terus." nasehat ayah Rama pada dua laki-laki yang masih sibuk pada ponselnya.
" Iya yah." jawab genta.
Lalu diangguki Arbani.Sang ayah dan prilly pun meninggal kan ruang keluarga dan menuju kamar tidur.
Pukul 22.45, Genta merasa sudah lelah bermain ponsel.
" Udahan ban, udah malem. tidur sekarang aja." ucap genta." Masih juga sore bang." elak arbani.
" Yaudah lo disini aja sendiri gue mau tidur dulu." Genta sambil berdiri dan perlahan meninggalkan Arbani seorang diri.
" Bang jangan gitu elah,gue juga mau tidur ajalah." putus Arbani mengikuti abang sepupunya itu.
Sudah biasa bagi Arbani menginap dirumah keluarga Pradita, bahkan jika diingat ingat ia lebih sering dirumah ini daripada dirumah papa nya. Bahkan ia juga diperlakukan seperti anak sendiri oleh ayah Rama.
Hai salam kenal yaa :)
Aku masih pemula hehe..
Masih berantakan juga nulisnya..
Mohon maaf kalo ada salah kata yaaa
Semoga sukaa sama karyaa kuu❤️-enw
KAMU SEDANG MEMBACA
S T O R Y O F L I F E
Fanfiction"Terkadang kita berpura-pura bahagia agar orang lain tidak tahu seberat apa beban hidup kita." -A. "Aku melihat kehidupan orang lain tak ada duka kepedihan, lain dengan hidupku." -P. "Hidup yang kau keluhkan terkadang adalah hidup yang orang lain in...