Tiga belas, hampir bahagia

233 23 5
                                    

SPECIAL PART FOR U❤️

***

Dalam perjalanan pulang, Prilly terlihat melamun menatap jendela disampingnya. Al hanya melirik non sekilas, setelahnya ia fokus pada kemudi.

Mobil memasuki pekarangan rumah besar Pradita. Sang nona turun diikuti sang bodyguard. Mereka disambut oleh para asisten rumah tangga.

" Non, bapak ingin bicara "

Prilly terdiam mendengar perkataan mbak Siti, ayahnya ingin berbicara dengannya. Tumben ayah dirumah, kira-kira mau berbicara tentang apa. Apa masalah waktu itu. Pikir Prilly
Prilly berjalan memasuki kamarnya, ia ingin mandi sebentar setelah itu menghampiri sang ayah.

Tuan Rama Pradita sedang duduk di halaman belakang rumah, ditemani Al yang sejak tadi hanya diam.
Terdengar suara langkah seseorang menuju kearah mereka.

Prilly duduk disebelahnya ayah Rama,
Mbak Siti datang menghampiri membawakan minuman untuk sang non.

Tuan Rama mengalihkan pandangannya dari tanaman kepada sang putri.
Ia menatap sendu, tetapi ditutupi dengan senyuman.

Ia menghabiskan seharian ini hanya untuk berfikir tidak mengenai pekerjaan, memikirkan sang putri.
Ia ingin memperbaiki hubungannya dengan sang putri tercinta.

" Gimana kuliahmu."

" Baik."

" Syukurlah kalau begitu."

" Besok kan weekend, bagaimana kalo kita main ke villa."

Prilly menoleh ke ayahnya, tidak salah dengarkan dia? Ayahnya mengajaknya berkunjung ke villa.
Prilly menatap ayahnya dengan mata berbinar.

" Ayah seriuss? "

" Serius." Tuan Rama Pradita tersenyum menjawabnya, ia bahagia melihat mata anaknya berbinar.

" Kita ajak semuanya."

" Aaaa. mkasih ayahhhh." Prilly lantas memeluk sang ayah.

Al yang melihat interaksi anak dan ayah disampingnya, ikut bahagia.
Semoga ini awal yang baik, tuan Rama ingin menebus kesalahannya dan non bisa bahagia.

***

Pagi ini keluarga Pradita berangkat menuju bandung.
Semua anggota ikut, dengan tiga mobil yang masing-masing berisikan 4 orang.
Mobil pertama diisi Al sebagai supir, disampingnya ada Genta, sedangkan kursi penumpang ada non dan tuan Rama.
Mobil kedua ada Jack, mbak Siti, mbak bi , si mbok dan emak.
Sedangkan mobil ke-tiga berisikan Arbani, Ajil, debo dan Endy. Mereka ikut, untuk memeriahkan acara.

Setelah menempuh hidup baru eh* setelah menempuh perjalanan lebih dari 2 jam, mereka akhirnya sampai di villa yang berada di Bandung.

Mereka memasuki kamar yang dipilih masing-masing untuk istirahat.

Prilly keluar dari kamarnya, menuju dapur untuk mengambil minum.
Semua orang sedang istirahat, mungkin karena kecapekan.
Prilly mendengar seseorang bertelepon, suara nya terdengar jelas.

" Gak usah manggil Ndan, kan saya lagi lepas tugas "

"..."

" Untuk saat ini saya bukan atasan kamu lagi. Haha."

"..."

" Yasudah, semangat latihannya, jangan galak-galak sama bawahan."

Setelah sampai disini, niatnya ingin istirahat karena lelah menyetir, tetapi dia tidak bisa memejamkan matanya.
Akhirnya dia keluar mencari angin, bertepatan ada telpon masuk dari bawahannya.

S T O R Y   O F   L I F ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang