H- 2 menuju acara, panggung sudah berdiri kokoh di vanue acara, dekor 90% selesai. Lisa sedang mengecek rundown acara saat ini dengan teliti setelah mengecek beberapa set yang sudah siap.
"Lisa...."
"Aku bawa makan siang, makan dulu baru kerja lagi"
Seorang cewe duduk membawa 2 bungkus nasi padang.Lisa masih fokus tidak menghiraukan cewe tadi, sedangkan cewe itu membuka bungkusan nasi Padangnya.
"Cepet makan aku ada kelas bentar lagi"
"Yaudah makan sendiri min"
"Engga. Kamu makan juga sekarang cepetan ga"
Mina menarik kertas yang saat ini sedang Lisa baca, Lisa pasrah karena ia tau Mina tidak bisa ditolak."Oke... Oke..... Pas banget gue belom makan siang" Lisa lalu mengambil bungkusan nasi Padangnya tak lupa mencuci tangannya dulu, karena makan nasi Padang pake sendok itu kurang sah rasanya. Sedangkan Mina si putri keraton makan dengan lahap dengan sendok dan garpu.
"Min, gue mau cerita" ujar Lisa disela sela makannya.
"Abisin dulu baru ngomong" jawab Mina singkat lalu mengelap bibir Lisa yg belepotan dengan tisu, lalu dengan santainya lanjut makan lagi.
Mereka makan dengan khidmat akhirnya.
"Kenyang bgt gue.. makasih Mina Lo terbaik pokoknya" ujar Lisa sambil mengelus perutnya yg kekeyangan.
"Cepet kamu tadi mau cerita apa, waktu aku gabayak" ucap Mina sambil memperhatikan lihat.
"I think I'm fall in love" ujar Lisa, wajahnya seketika cerah.
"Jennie?" Tanya Mina, mengangkat satu alisnya.
"I don't know yet, but she's make me happy"
"Aku udah bilang ke kamu dulu kan, yang bikin kita bahagia ya diri sendiri bukan orang lain" ujar Mina yang kini memalingkan wajahnya dari Lisa.
"Gue tau, gue percaya Jennie bisa jadi sumber bahagia gue. setelah apa yang udah kejadian sama kita, gue appreciate kehadiran Lo sebagai temen baik gue... tapi bukan karena Lo yang takut untuk buat komitmen, gue juga harus ngerasa hal yang sama kaya Lo juga kan min?"
"Lisa aku cuma gamau kamu ngerasain sakit aja"
"Lo udah buat gue sakit, dengan Lo nolak untuk gapernah percaya sama gue dulu min"
"Aku cuma gamau kamu sakit..." Mina menunduk, berusaha untuk tidak meneteskan air matanya didepan Lisa.
Lisa mengusap lengan Mina pelan. "Aku gabisa ngeliat kamu sama orang lain, ternyata aku gasekuat itu Lis" Mina menutup wajahnya dengan telapak tangannya menahan tangis.
"Maafin aku udah egois Lis"
*Flashback*
"Lisa gendut"
"Lisa genduttt woooo"
"Wooo jelek gendut"Seorang anak gempal kini sedang menangis dipojok kelas karena ulah ke5 teman satu kelasnya.
"Kalian ber5 bisa diem atau aku laporin ke guru sekarang juga " ujar seorang gadis kecil, cantik dengan membawa penggaris kayu panjang untuk menakuti ke5 anak nakal tadi. Kelima anak itu lalu kabur ketakutan.
Anak kecil cantik itu mendekati Lisa kecil yang sedang menangis dipojok kelas, ia lalu duduk disebelah bangku Lisa kecil.
"Jangan nangis lagi, kalo mereka jahatin kamu, aku janji bakal ngusir mereka lagi"Lisa kecil mengangkat wajahnya yang penuh air mata menatap gadis kecil cantik disebelahnya.
gadis cantik itu mengelap wajah Lisa kecil dengan sapu tangannya hati hati.
"Jangan dengerin mereka, kamu cantik kok" ucap gadis kecil cantik itu pada Lisa sambil tersenyum.
Lisa kecil merasa pipinya merah sekarang.
"Makasih Mina udah nolong aku"
"Aku janji bakal jadi cantik suatu saat nanti"
Ujar Lisa kecil sambil nyengir.
Lisa menepati janjinya pada Mina kecil, ia berhasil menurunkan berat badannya dan tumbuh jadi cewe cantik Sekarang.
Lisa kelas 3 SMA saat ini, ia berencana untuk menyatakan cinta pada sahabatnya kecilnya Myoui Mina.
Mereka duduk di disalah satu cafe kawasan selatan Jakarta saat ini,
Lisa mengeluarkan satu kotak berisi kalung cantik.
Mina menaikan satu alisnya bingung, tidak biasa sahabatnya ini bertingkah seperti ini."Mina... Aku sayang kamu"
"Udah tau, aku juga sayang kamu"
"Bukan sebagai temen min"
"Maksud kamu?"
"Kamu buat aku bahagia min, aku mau kamu jadi pacar aku" ujar Lisa kini menggenggam tangan mina.
"Aku gabisa..." Mina menarik tangannya dari genggaman Lisa.
"Maaaf.. tapi kamu sahabat aku paling berharga, aku gamau persahabatan kita ancur cuma karna kita pacaran"
"Min, percaya sama aku... Kita gaakan kenapa Napa... Aku sayang sama kamu banget malah" ujar Lisa memohon pada Mina, sejujurnya ia mau menangis sekarang.
"Gabisa Lisa, aku gabisa menjamin kebahagian kamu.. yang bisa ngebuat kamu bahagia diri kamu sendiri.. bukan aku" ujar Mina sambil menggelengkan kepalanya pelan.
"Aku gamau bertanggung jawab atas kebahagiaan kamu Lis, aku gabisa"
Ucap Mina final, Lisa menganggukan kepalanya pelan sambil menahan tangisnya."Aku harap kamu masih bisa jadi temen aku terus" ujar Mina mengusap punggung tangan Lisa pelan.
Lisa menganggukan kepalanya lagi, ia tidak boleh menangis didepan Mina.
- present -
Jennie datang lebih awal kali ini diruang rapat, ia mendudukkan dirinya di kursi paling depan.
Sambil menunggu teman2nya yang lain datang Jennie memainkan ponselnya.
Berselang beberapa lama seorang yang Jennie kenal betul masuk keruangan.
Pandangan mereka bertemu, Jennie langsung menyapa orang itu dengan sopan.
"Sore ka Mina..." Ujar Jennie sambil meletakan ponselnya di meja.Mina mengangguk lalu ia duduk dikursi sebelah Jennie sambil diam.
Dalam hati Jennie berteriak mau kabur."Saya dan Lisa ada hubungan sekarang.. saya harap kamu jangan dekati Lisa lagi"
Hallo bund...
Aduh kalo jadi Lisa pasti bingung harus pilih yang mana, dua duanya cakep gitu kan..Oiya cerita ini kayanya akan selesai sedikit lagi, author mau lanjut bikin cerita baru lagi soalnya.
Terimakasih yang udah Like dan komen.See u 🔜