Nayeon mengedarkan pandangannya kesekitar, berusaha mencari teman temannya yg lain. Mereka terpisah setelah berusaha mencari Jennie tapi justru sekarang mereka berempat terpisah semua.Nayeon berada di kerumunan penonton, saat ini mereka sedang menikmati penampilan Feast diatas panggung.
Beberapa orang mulai berjoget rusuh, sedangkan nayeon beberapa kali terdorong dan hampir terinjak sampai jeongyeon menarik nayeon agar menjauh dari crowd rusuh itu."Ngapain si disana?" Jeongyeon dan nayeon skrg berdiri di kerumunan agak belakang yg tentu saja aman dari para pejoget rusuh di depan.
"Ishh ngapain Lo ngikutin gue!" Nayeon melangkahkan kakinya satu langkah dari jeongyeon sambil memutar matanya.
"Udah gua tolongin, Bukannya makasih. Malah ngomel, dasar nenek lampir. Yaudah gua tinggall" jeongyeon lalu beranjak pergi dari sana tapi nayeon justru menahan baju jeongyeon.
"Je. Becanda. Gue sendirian temenin dulu"
"Hhhhh, Lo tuhh ya emang dasar." Jeongyeon berhenti kemudian kembali kepoisisnya di sebelah nayeon.
Mereka hening sebentar, keduanya sama sama terlihat sendang berfikir.
"Je tumben hari ini Lo baik"
"Gua baik terus. Lo nya aja gasadar"
"Lo duluan abisnya. Bisa ga si sehari aja ga gangguin gue!!"
"Abis kalo ga gitu Lo ga sadar kan ada gua nay" jeongyeon bicara sambil mengalihkan pandangannya kearah nayeon.
"Maksud Lo??"
"Gua caper aja selama ini sebenernya, biar Lo ngeh ada gua. Tapi skrg Lo malah benci sama gua"
"GUE GA BENCI. GUE SUKA" nayeon refleks menutup mulutnya, ingin rasanya nayeon jadi tahu bulat skrg.
"hah?? Suka apa ?"
"SUKA SAMA LO LAH DODOL"
nayeon rasanya mau menendang jeongyeon sampai kebekasi. ya Tuhan kenapa hamba harus suka Yoo jeongyeon dodol ini, rutuk nayeon dalam hati."Nay gua ga mimpi kannn..."
Dengan enteng nayeon menampar pipi Jeongyeon.
"PLAKK"
"AAAAAGH"
"ga mimpi kan hehehe" ujar nayeon sambil nyengir.
"Ya Allah blm jd pacar udh di kdrt kan gua" ujar jeongyeon sambil mengelus bekas tampar nayeon barusann.
"Ohh jd Lo gamau sama gue!"
"YA MAU LAH NAY"
Sedangkan Jennie jalan turun menuju venue acara dengan lemas, ia sadar Lisa blm turun sejak tadi. Jennie menelpon teman-temannya yang lain, tapi karena banyak nya orang sekarang membuat sinyal tlp jadi sekarat.
Jennie menghembuskan napas keras, bayangan Lisa td masih menghantui pikiran Jennie."Jen!!! Ahhh akhirnya ketemu juga ni anak!" Suara Irene datang bersama solar, Jennie lgsg menghambur kepelukan kedua sahabatnya itu.
"Eh kenapaaa??" Tanya Irene dan solar bingung.
"Gue nolak Lisa.." Jennie nangis di pelukan irene dan solar sekarang.
"Ehhh jangan nangis... Cup cupp"Irene dan solar berusaha menenangkan Jennie skrg.
Sedangkan dari arah panggung berdiri Lisa sambil memegang mic.
"Hallo maaf temen temen gua minta waktunya sebentar" suara Lisa terdengar, seluruh penonton meneriaki Lisa agar turun dari panggung. Sedangkan Jennie yang sadar akan suara Lisa diatas panggung kini menatap bingung kearah Lisa.
"Jennie Kim, sorry I have to do this, I just wanna tell u how amazing and beautiful you are. Aku tau kamu nolak aku tadi, tapi aku akan nunggu kamu sampe kamu mau terima aku jadi pacar kamu"
Suara heboh penonton kali ini memenuhi satu venue acara, Lisa sudah mengesampingkan malunya sekarang.
Dari sudut panggung Mina terdiam. Mina sadar kesempatannya bersama Lisa sudah hilang sekarang.
"Min.. minum nih" seulgi menyodorkan air mineral kearah Mina, seulgi tau Mina saat ini sedang tidak baik baik saja.
"Gue telat gi"
"Jodoh Gaada yang tau, tapi Lo juga gabisa maksa perasaan orang lain... Belajar ikhlas ya" seulgi dengan lembut mengusap kepala Mina.
Mina mengangguk pelan, sambil menghembuskan napas berat sekali lagi.
Jennie berlari kearah panggung, ia menangkap mata Lisa yg saat ini menatap nya juga.
kemudian dengan sekuat tenaga Jennie berteriak dari arah penonton.
"LISA GUE JUGA SUKA SAMA LO"
Semua penonton lalu bersorak gembira.
"WHOAAAAAAAA JADIAANNN JADIANN"
Lisa kaget karena tidak menyangka akan respon Jennie membuat tangannya gemetar.
"Jenn seriuss?!!" Tanya Lisa masih menggunakan mic.
"SERIUS CEPET TURUN KESINI"
Lisa auto lompat kegirangan dari panggung yang diikutin sorakan dari para penonton .
Lisa berlari turun dan melompati pagar pembatas, ia berjalan menghampiri Jennie yg ada di tengah crowd penonton.
Namun jennie menarik leher Lisa kemudian mencium bibir Lisa disana, yg membuat semua orang bersorak makin heboh.
Jennie sadar ia telah gila karena driver ojol Lisa manoban.
"Nay.. Lo gamau cium gua juga kaya Jennie?"
"Je bibir Lo gue tonjok nih bentar lagi"
-THE END-
sorry semoga kalian suka sama endingnya, terimakasih yg udah baca dan kasih support.
Oiya saya juga nulis cerita baru selesai ini, Judul nya Roomate.
Kalian bisa baca kalo mau.Last... Thank you pokoknya.
See u soon at another story ya..
Bye👋