Geonu menggenggam notes kecil yang selalu ia bawa kemana-mana dengan sangat erat atau lebih nampak seperti menyalurkan kekesalannya pada notes tersebut. Saat ini dia sudah berada di depan pintu kelasnya, begitu masuk pemandangan yang tersaji tentunya seperti biasa.
Sunoo dan Youngbin yang asik kejar-kejaran, Nicholas dan beberapa siswa yang asik main kartu, Ryujin bersama Gengnya yang sedang bergosip ria, ada yang berdandan, tidur, dan bahkan membaca buku.
Mendengkus pelan kini ia berada di depan kelas dan berusaha mengambil atensi teman-temannya. Kesabarannya sungguh diuji mulai dari menepuk tangannya, memanggil, bahkan berdehem pun hanya 3 yang memperhatikannya. Oke, kalo ngga bisa dihalusin lalu apa gunanya baku hantam?
"Guys, HEHHHH DIPANGGIL TUH NYAUT NAPA KALIAN"
masih belum...
"OIIIII GUYSSSS"
tidak mempan....
Dahlah cara terakhir,
BRAKKKK
"KALO DIPANGGIL TUH NYAUT, ANJIM. KALIAN TUH YA PUNYA TELINGA BUAT APAAN?! BUAT AKSESORIS DOANG?! BUANG AJA, NGGA GUNA. DIPANGGIL TUHAN TAU RASA ENTAR"
Kalau kalian berpikir Geonu menggebrak meja kalian salah. Yang Geonu lakukan hanya menendang meja sampai terbalik, sungguh seram sekali paketu kita ini.
"Nah, kalo udah anteng gini kan adem aku liatnya"
Satu kelas auto merinding disko.
"J-jadi.... ada apa, paketu? Habis kumpul ketua kelas, kan?" Nicholas bertanya dengan gugup, takut ketua kelasnya ini berakhir memakan anak satu kelas.
"Butuh sumbangan? Emang minta berap---"
"Chenle, ngomong lagi itu mulut aku isi duit recehan punya Bomin lama-lama" potong Geonu sambil matanya menatap tajam ke arah teman sebangku Nicholas itu. Oknum yang ditatap hanya bisa tersenyum kaku.
"Jadi tadi kan kumpul ketua kelas di ruang Osis, dan hal ini juga pasti udah disampaiin sejak 2 bulan lalu di ekskul masing-masing, kan?. Yaudah aku ulang aja, tadi disampein kalo sekolah kita bakalan ngadain event selama 2 hari dan event ini dalam rangka ulang tahun sekolah kita yang ke-50 tahun. Ngga ada lomba, kok. Cuma buka stand makanan aja dan iurannya kali ini 200 ribu persiswa, iuran ini udah termasuk sama tiket kita semua pas malam puncak sekaligus stand kelasnya. So, kita tinggal hias stan sama jualan aja nanti waktu bazar ehehehe. Temanya besok bakalan dikasih tau, kok." Geonu menjelaskan secara rinci dan perlahan pada teman-temannya sambil sesekali menulis hal penting di papan tulis supaya bisa lebih jelas.
"Ada pertanyaan?" Tanya Geonu.
"Ya, Sunoo?" Semua mata mengarah ke bangku di tengah kelas yang pemiliknya adalah Kim Sunoo.
"Acara ini sifatnya umum, kan?"
"Ah, iya. Sifatnya umum, kok"
"Oke, thankss Onuu~" wajah Geonu sedikit memerah malu ketika sahabatnya sejak embrio memanggilnya dengan panggilan masa kecilnya.
"H-hushh-! Ada lagi?"tanya Geonu
"PAKETU-! PAKETU-!"
"Ya, Ryu?" Geonu menyahut Ryujin yang barusan memanggilnya.
"Kayaknya kelas kita bakalan pusing, deh."
"Kok bisa?" Salah satu alis Geonu terangkat karena bingung dengan ucapan Ryujin.
"Lah, gak pusing gimana wong di kelas kita ini 20 dari 25 siswa bakalan tampil pas event itu bahkan rata-rata di malam puncak. Belum lagi paketu padus sama PMR, kan? Gimana mau ngawasin kita coba?" Ungkapan Ryujin barusan membuat satu kelas hening seketika. Geonu memijat pelipisnya karena barusan mengingat hal ini, menghela nafas pelan kini ia menatap teman-temannya satu persatu lalu tertawa pelan,
"Yah, mau ngga mau ini emang udah resiko, kan? Kalo ngga ikut auto di seruduk kita sama Pak Zico. Nanti kalian kasih tau ke sekertaris jam berapa sama hari apa kalian tampil, denger-denger hari pertama kayanya cuma sampe sore jam 3 baru hari kedua ini sampe malem soalnya kan ada pensi. Bendahara kaya biasa narik iuran paling lambat minggu depan, kalo bandel jambak aja rambutnya sampe botak. Untuk kali ini mohon kerjasamanya, ya? Terima kasih." Geonu mengakhiri pengumumannya dengan membungkuk pelan lalu kembali ke tempat duduknya. Suasana kelas pun kembali seperti semula.
Tenggorokan Geonu rasanya kering setelah berbicara cukup keras tadi tapi kebingungan kembali melandanya ketika ia tidak menemukan botol minu--- ah, tadi saat istirahat pertama ia memberikannya ke ketua Osis karena saat itu ia tersedak. Mengingat wajah gugupnya saat itu membuat Geonu terkekeh pelan dan tanpa ia sadari sedikit semburat merah tampak di pipi gembilnya.
"Ih, paketu ketawa-ketawa sendiri.... jangan bilang dia kerasukan setan toilet lantai 3 deh."
"HEH, KALO NGOMONG SEENAK UDEL AJA KALIAN"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Kelas [ HeeGeon ] ✔
Random[ Cek Desk-! PLEASE ] Geonu, Ketua kelas 11 IPS 2 yang di taksir ketua Osis sekolahnya, Heeseung. Asli ga jago bikin cerita:") Dan ini dibuat untuk mengobati kangenku pada kapal ini hiks--- Jika tidak suka dengan cerita ini, lebih baik putar balik d...