T e r s e d a k

705 122 35
                                    

Heeseung berjalan menuju kantin bersama dua sahabatnya, Jay dan Sunghoon. Wajah ketiganya tampak lesu karena mereka untuk event kali ini menjadi panitia inti yang tentunya sangatlah sibuk, belum lagi barusan di kelas mereka mengadakan ulangan kimia dadakan. APA TIDAK NGEBUL KEPALA MEREKA?!

Sesampainya dikantin Jay dan Sunghoon memesan makanan lalu kembali dengan tiga mangkok bakso,

"Minumnya mana?" Tanya Heeseung.

"Gunanya kuah trus apaan?" Sahut Jay yang mulai menyantap baksonya.

"Ya kan panas, Jay" Heeseung mengeluh tapi tetap melanjutkan makannya.

Baru saja mereka bertiga makan dengan khidmat, datang seorang gadis yang merupakan adik kelas yang sangat terobsesi pada Heessung.

"KAK HEESEUNGG AKU CARIIN DI KELAS KOK NGGA ADA SIH?! KAN AKU UDAH NYIAPIN BEKAL YANG ENAKKKK BANGET BUAT KAKAK" teriak gadis yang kini asik bergelayut manja di tangan Heeseung.

"Kau tau sopan santun tidak?" Kalimat pedas yang keluar dari mulut Sunghoon sontak membuat hampir seluruh penghuni kantin terdiam.

"IH KAK SUNGHOON JANGAN GALAK-GALAK! AKU GA SUKA DIBENTA---"

"Dibilangin ngeyel banget punya telinga ngga, sih?!" Oke, Sunghoon sudah mulai tersulut emosi dan itu tandanya Heeseung harus turun tangan menjinakkan adik kelasnya ini.

"Jay, bawa Sunghoon ke meja lain. Nah, dik... lain kali harus sopan kalau sama kakak kelas, ya?"

"IH TAPI KAK SUNGHOON YANG MULAI DUL---"

"Sttt! Udah udah, kakak makan bekal dari kamu yang penting kamu diem, ya!" Memang dasarnya ketua Osis kita terlalu baik.

Heeseung menatap bekal dihadapannya ini dengan tatapan cukup ngeri.... bukannya Heeseung mau mengejek tapi jujur bekal ini cukup berantakan dan makanannya banyak yang sedikit gosong. Matanya tertuju pada tahu goreng tapi nampak lembek dan ugh--- lebih baik dia makan saja.

"Gimana, kak? PASTI ENAK KAN TAHU MERCON BUATANKU!!" Dengan semangat adik kelas itu berteriak.

Matanya membulat kaget begitu rasa pedas menguar di hidungnya akibat terkejut dengan teriakan si adik kelas dan dia yang merasakan tahu tersebut pedas sekali namun hambar.

"UHUK-UHUKK" Ia terbatuk keras bahkan matanya sudah berair dengan hidung memerah.

Baru saja akan berlari mencari minum, sebuah botol minum bergambar rakun sudah terulur kearahnya dan tanpa babibu langsung diambilnya untuk diminum. Terlebih ia merasakan usapan lembut di punggungnya. Akhirnya Heeseung bisa bernafas dengan lega,

"Makas---" belum sempat menyelesaikan ucapan terima kasihnya lidah Heeseung mendadak kelu melihat sosok Geonu yang menatapnya dengan raut wajah khawatir.

"Minum lagi, Seung.... bisa-bisanya keselek. Masih sakit ngga?" Tanya Geonu sambil tetap mengusap punggung tegap milik Heeseung.

"G-gaapapa, Nu. Makasih, y-ya" balas Heeseung dengan sedikit gugup.

"Syukurlah kalo gitu, yaudah aku duluan. Dipanggil Bu Wendy, nih." Pamitnya.

Heeseung tidak tau harus bereaksi bagaimana..... di notice oleh crush, diberi perhatian, bonus usapan pula. Matanya menatap botol bergambar rakun di tangannya dengan senyum bahagia terpatri di bibirnya,

"Lee Geonu 11 IPS 2..... kamu itu ya selalu sukses bikin jantung ter-shut down"

Ketua Kelas [ HeeGeon ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang