R a p a t d a n U n d i a n

629 108 40
                                    





Keesokan harinya, rapat digelar di ruang Osis yang tentunya dihadiri oleh seluruh ketua kelas tiap angkatan. Suasana yang awalnya tentram mendadak lenyap ketika undian tema stan dilakukan,

"Kelas 11 IPA 1 mendapat tema tradisional"

"Untuk kelas 10 IPA 5 mendapat tema 90an"

"Kelas 12 IPS 1 temanya pftt-- sirkus"

"Kelas 10 IPS 3 mendapat tema warung nasi padang wkwkwk"

"Selanjutnya ketua kelas 11 IP2 2 silahkan mengambil undian" ucap siswi anggota Osis yang bertugas memegang kotak undian.

Geonu yang dipanggil langsung merasa panas dingin lalu berdiri dan  menghampiri meja siswi yang memanggilnya. Tangannya terulur untuk mengambil kertas di dalam kotak undian dengan sedikit gemetar sambil dalam hati ia merapal doa semoga kelasnya mendapat tema yang ringan agar nanti tidak kerepotan karena kelasnya akan sangat sibuk dan ia tentu saja tidak ingin merepotkan anak-anaknya.

Sekilas pandangan matanya tak sengaja mengarah ke meja yang berada di ujung ruang Osis dan ia mendapati Heeseung yang ternyata menatapnya dengan tatapan seolah ia mengatakan, "ambil saja, semua pasti akan baik-baik saja" sembari tersenyum teduh.

Menguatkan hatinya, Geonu langsung mengambil kertas undian pilihannya dari dalam kotak. Kalau diperhatikan lebih jelas, keringat sebiji jagung sudah mengalir melewati pipi gembilnya padahal ruang Osis memiliki 2 AC.

"Silahkan dibuka kertasnya, Kak" ucap siswi itu tak lupa memberi senyum lebar untuk Geonu.

"E-eh i-iyaaa? I-ini temanya........


















.......bebas?"

Geonu menatap tak percaya pada kertas undian yang ia pegang saat ini. Tema bebas yang artinya stan bazarnya dihias atas kehendak kelas yang mendapat hal ini. Mata bulat dibalik kacamatanya berbinar bahagia seolah mendapat harta karun paling berharga dan tak lupa senyum manis terbit dari bibirnya.

"Wahh, Kelas 11 IPS 2 mendapat tema bebas-!! Tidak kusangka dari 50 tema yang ada di kotak ini ternyata ada yang bisa mendapat tema bebas. Selamat Kak-!" ujar siswi tersebut yang entah kenapa juga tertular ikut bahagia melihat kakak kelas yang menurutnya sangat menggemaskan.

"Terima kasih, Dikkkk-!!! Hehehe"


-------------------


"Baiklah, apa ada yang mau ditanyakan lagi perihal event? Ini adalah rapat terakhir kita untuk perihal tema."

"........."

"Tidak ada? Kalau begitu sampai jumpa di H-2 event 2 minggu lagi, Terima kasih dan selamat siang."

"Selamat siang juga, Ketuaaaa"

Heeseung menganggukkan kepala membalas salam dari para ketua kelas yang membubarkan diri keluar dari ruang Osis untuk pulang karena rapat kali ini diadakan sepulang sekolah serta beberapa anggota Osis yang pamit pulang. Jam menunjukkan pukul 5 sore tapi Heeseung tidak bisa pulang sekarang karena ia masih harus membahas dana event bersama bendahara lalu mengurus proposalnya yang dengan epicnya tadi pagi ketumpahan es teh milik Sunghoon.

"....lo? Heeseung? Seungggg????" Yang dipanggil langsung tersadar dari lamunannya, tapi sepertinya yang memanggil Heeseung kali ini lagi-lagi membawa demage yang luar biasa untuk jantungnya.

Tahan Heeseung tahan.... gaboleh mimisan didepan gebetan.

"I-iya, Nu? A-ada yang bisa saya bantu?" tanya Heeseung dengan gugup.

"Tak usah terlalu kaku begitu, astaga. Kamu lagi simulasi jadi pegawai Indomei apa bagaimana?" heran Geonu.

"M-maaf, jadi ada apa?"

"Botolku yang kemarin apa kau bawa?"

"......."

"........"

"......."

"Sepertinya isi kepalamu hanya pelajaran dan event, ya?" yang ditanya hanya tersenyum canggung sambil menggaruk tengkuknya.

"Kalau begitu jika kau ingat tolong dibawa, ya. Itu...botol kesayanganku soalnya. Ah, pasti Sunoo sudah menungguku. Aku duluan, Seung! Dahhhhh!!!!" lanjutnya kemudian berlari keluar.

Heeseung menatap kepergian Geonu dalam diam karena mau bagiamana lagi? Melihat Geonu saja dia sudah gugup dan hampir pingsan, yang lemah mah beda.g . Syukurlah karena sorenya menjadi tidak terlalu buruk setelah bertemu Ge---

"Ini kotak bekal siapa?"

Heeseung melihat kotak bekal bergambar rakun di pojok kirinya dengan tatapan heran, siapa yang meninggalkan bekal disini dan di mejanya pula. Diambilnya kotak bekal tersebut lalu menatap notes kecil yang tertempel disana,















Botol rakunku ngga bisa kalau dipisah sama kotak bekal ini, Seung. Dan juga aku bawa bekal 2 hari ini jadi yang ini bisa kau makan. Bukan berarti aku membuatkanmu bekal, ya! Jaga kesehatanmu, pintar. -LGN
















"JAY, SUNGHOON, JAKE, BESOK AKU TRAKTIR KALIAN SEPUASNYA DI KANTIN" teriak Heeseung dengan menggebu-gebu.

"Kerasukan apa kau?" bingung Jake yang baru masuk ke ruang Osis

"YAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKK AKU SENANG SEKALIIIIIIII"

"WOY BERISIK!" bentak Jay yang entah sejak kapan sudah berada di samping Heeseung bersama dengan Sunghoon tentunya.

Sunghoon sendiri daritadi hanya memperhatikan tapi matanya tak sengaja melihat di bawah meja Heeseung ada benda yang menarik perhatiannya,

"Seung, sejak kapan kau membawa botol ke sekolah? Dan juga botolnya bergambar rakun pula...."

Perkataan Sunghoon hanya dibalas kekehan pelan oleh Heeseung.

Ketua Kelas [ HeeGeon ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang