Jimin terdiam di tempat, badannya terasa dingin, dia bahkan tidak menyadari kalau Jungkook berhasil mengikat tangan Jimin dengan tiang yang ada di kamarnya.
"Kenapa? Terkejut aku tahu kalau Hyung yang membunuh Hoseok Hyung hm?" ucap Jungkook lalu membuka Handphone dan memperlihatkan Jimin memukul kepala Hoseok.
"Sebelumnya aku ingin membunuh Hoseok Hyung, aku pulang dari rumah Bambam, belum aku masuk rumah, aku melihat Hyung datang dengan palu, aku sedikit bingung dan mengikuti hyung, melihat Hyung mendekati Hoseok Hyung, aku langsung memvideonya sampai kejadian itu selesai, bahkan aku tahu loh dimana palu itu Hyung sembunyikan." ucap Jungkook. Jimin kembali terkejut.
"Kita sama kok Hyung, selalu menyembunyikan barang bukti di tempat yang aman, di tempat yang selalu tidak pernah tersentuh, di...
Kamar Tae-Hyung." Jungkook menyeringai lebar. Jimin masih tidak percaya kalau orang di depannya ini adalah Jungkook.
"Mulai dari pembunuhan Seokjin Hyung sampai Yoongi Hyung, tempat Tae-Hyung selalu menjadi tempat persembunyian, hal itu karena. Lemari yang ada di tempatnya itu memiliki celah yang cukup besar, Hoseok Hyung dulu pernah menemukan bajuku disana, jadi itu lah aku ingin membunuhnya, tapi ternyata Hyung duluan yang bertindak."
"Kenapa kamu membunuh Hoseok Hyung?" tanya Jungkook sambil memainkan pistol di tangannya, Jimin bingung sejak kapan pistol itu ada di tangannya?
"I-itu kulakukan karena aku marah padanya, dia selalu menuduh Taehyung tanpa bukti, A-aku terlalu emosi dengannya, jadi aku melakukan itu." ucap Jimin lalu menundukkan kepala, dia sangat menyesal.
"Oke... Jadi kau membunuh Hoseok Hyung karena Hoseok Hyung memarahi Tae-Hyung tanpa bukti, tapi.. Kenapa Hyung malah menuduh Tae-Hyung?" pertanyaan itu membuat Jimin terdiam lagi.
"Apakah Hyung tidak ingin disalahkan, dan Hyung menjadikan Tae-Hyung kambing hitam, jadi, bukankah kalian sama?" air mata Jimin tiba tiba keluar. Sungguh dia menyesalinya.
"Tidak ada waktu untuk menyesal Hyung, it's time to kill you." Jungkook mengangkat pistolnya ke arah Jimin. Jimin mulai tersadar dari lamunannya, dia baru menyadari kalau sekarang tubuhnya terikat.
"No, please Kook, No." Ucap Jimin ketakutan, dia mencoba membuka ikatan itu, tapi Jungkook mengikatnya terlalu erat.
"Mungkin bukan sekarang Hyung, aku akan ke kamar Namjoon Hyung dulu, setelah dia baru aku akan membunuhmu." ucap Jungkook lalu tersenyum. Dia berjalan keluar kamar, meninggalkan Jimin yang masih terus mencoba melepaskan ikatan itu.
————
Jungkook berjalan santai menuju kamar Namjoon, dia yakin Hyungnya itu sudah tidur, jadi hanya menembak atau membekapnya dengan bantal sudah cukup untuk membuatnya tidak bernapas.
Klekk..
Pintu terbuka, Jungkook masuk dan melihat sekeliling.
"Loh, Namjoon Hyung kemana?" Jungkook sedikit terkejut, dia khawatir kalau Namjoon pergi dan mengetahui hal yang terjadi di kamarnya.
"Mencariku Kook?" suara itu berhasil mengejutkan Jungkook, dia berbalik, dan melihat Namjoon berjongkok di samping pintu. Kebiasaan:)
"H-hyung." ucap Jungkook gugup.
"Kenapa? Kamu mau membunuhku kan, silakan." ucap Namjoon lalu berjalan mendekat ke Jungkook.
"Maksud Hyung apa?" tanya Jungkook. Kenapa Hyungnya itu pasrah sekali?
"Kenapa? Terkejut? Bukankah kamu memang ingin membunuhku, ayo bunuh." ucap Namjoon lalu duduk di kasurnya.
"H-hyung sudah tahu tentang semuanya?" tanya Jungkook. Namjoon tersenyum lalu mengangguk. Jungkook terdiam. rencananya telah rusak, apa dia akan dipenjara?
# Bersambung.
Pengenku selesai in semua, ternyata masih ada yang salah, jadi Epilognya 2 part ya.. Maafkan diriku, aku gantung dulu, nebak nebak dulu aja gimana nasib Jungkook.
By : RA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killer || BTS (End)
Fanfiction****** Kenapa bisa kayak gini sih-KSJ. ** Ini tidak bisa dipercaya-MYG. ** Percaya padaku!-JHS. ** Kenapa kamu menjadi seperti ini?-KNJ. ** Ini bukan kau yang aku kenal-PJM. *** Pliss!! Aku gak salah-KTH. ** Hyung!!-JJK. *** ******** Happy Reading^^...