Maniac

357 36 77
                                    

"Hiks.. Hiks.." Jungkook masih menangis padahal Yoongi sudah dibawa ke Rumah sakit, Jimin berusaha menenangkannya. Namjoon dan Taehyung saat ini masih bersama polisi.

"Aku gak nyangka Yoongi Hyung korban selanjutnya." ucap Jimin.

"Hiks.. Yoongi Hyung.. Hiks.." ucap Jungkook sesegukkan. Jimin memeluknya dari samping, tidak tega melihat Maknae menangis seperti ini.

"Ayo kita pulang." ajak Namjoon. Jimin dan Jungkook mengangguk. Mereka berjalan pergi.

————

"Aku tadi papasan sama Tae-Hyung, Hyung tadi dari mana?" tanya Jungkook. Taehyung sedikit terkejut.

"Emm... Dari kamar mandi." jawab Taehyung sedikit gugup.

"Tapi Tae, bukannya kamar mandi yang ada di sana kamar mandi cewek?" tanya Namjoon membuat yang lain menatap Taehyung curiga.

"Emm.. Iya.. A-aku disuruh dosen ngambil barang yang ketinggalan disana." ucap Taehyung. Namjoon terdiam, mulai berpikir.

"Terus kamu Kook, kok kamu bisa dateng ke UKS?" tanya Namjoon.

"Aku tadi sebenarnya mau pulang karena jam ku udah selesai, tapi tiba tiba ada pesan masuk, dari nomer gak dikenal, isi pesannya 'datang ke UKS sebelum terlambat', aku panik dan langsung lari ke UKS, ternyata aku udah terlambat." air mata Jungkook kembali menetes lagi jika mengingat itu lagi.

"Jim, kamu tadi lagi dimana?" tanya Namjoon.

"Aku masih ada jam, terus pas denger ada orang yang dibunuh di UKS aku agak khawatir, dan ternyata.... aku langsung lari ke Jungkook waktu itu." jelas Jimin.

"Hyung sendiri?" tanya Jungkook. Namjoon diam beberapa saat lalu menjawab.

"Aku baru saja keluar kelas dan ngirim pesan ke Yoongi Hyung, gak dibalas, aku sedikit khawatir, sampai akhirnya aku melihat orang panik berlarian, aku tanya ada apa, ternyata ada hal itu." jelas Namjoon.

"Tolong lah, bisa gak sih pembunuh itu keluar sekarang juga, kita selesai in secara kekeluargaan." ucap Jimin sambil mengacak rambutnya kasar.

"H-hyung.. Aku ke kamar duluan ya." ucap Taehyung lalu berjalan ke kamarnya.

"Apa Tae bener pembunuhnya?" tanya Jimin.

"Jangan menuduh dulu, belum ada bukti yang jelas." ucap Namjoon.

"Tapi.. Dari pertama sampai saat ini, hanya Tae-hyung yang sangat pas untuk dijadikan tersangka." ucap Jungkook.

"Kita belum mempunyai bukti Kook, kita tetap tidak boleh menuduh sembarangan." ucap Namjoon. Jimin dan Jungkook hanya mengangguk lesu.

"O iya, kalian laper, biar Hyung yang..." belum Namjoon menyelesaikan ucapannya. Jimin dan Jungkook sudah menolak.

"Yaudah, beli makanan aja, Kook, yuk ikut." ucap Namjoon. Jungkook mengangguk.

"Aku ikut." ucap Jimin. Jungkook tertawa kecil.

"Takut ya." Jimin hanya mendengus.

Mereka tidak tahu seseorang sedari tadi mendengar mereka sambil meneteskan air mata.

————

Taehyung sedari tadi mencoret coret buku, pikirannya berkecamuk, dia masih meneteskan air mata.

"Hiks.." perlahan dia menulis sesuatu di secarik kertas.

Apa dengan aku mati aku bisa dipercaya kalau aku bukan pelakunya.

Air mata Taehyung menetes di kertas itu, sungguh dia tidak bisa menahannya.

Sayup sayup terdengar suara langkah kaki di belakangnya. Taehyung ingin berbalik tapi...


Terlambat...



Karena orang itu sudah terlanjur menusuknya... Dia terlambat untuk menyadari.

Air matanya kembali jatuh...

Sebenarnya...

"Kamu tadi sudah melihat kan saat aku membunuh Yoongi Hyung, harusnya kamu langsung bilang saja... Kenapa harus di sembunyikan?"

"Ka-karena.. Uhukk.. Aku ingin melindungimu.. Uhukk.." ucap Taehyung sekuat tenaga.

"Aku sangat tersentuh... Tapi maaf... Jika aku biarkan kamu hidup.. Maka aku juga akan terancam." orang itu menampar Taehyung hingga dia yang tadi masih duduk di tempatnya terjatuh di lantai.

"Trimakasih sudah menjadi kambing hitamku.. Maaf aku harus membunuhmu...













































































Hyung." dia tersenyum kecil lalu memulai dramanya kembali.

# Bersambung.

Tahu kan?😂

Aku selesai ngerjain ini langsung auto up ya.. Gak sabar ngelihat reaksi kalian. Hehehehehe...

Gapapa kalian tahu.. Toh cuma kalian.. Namjoon sama Jimin kan gak tahu.😉

Semoga kalian suka ya..

By : RA.

Killer || BTS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang