Pemakaman Jin sudah selesai 5 menit yang lalu, saat ini mereka berkumpul di Ruang Tengah. Hening, tidak ada yang berbicara sama sekali, mereka masih sangat terkejut.
"Dari laporan polisi, Jin Hyung ditusuk di bagian perut lalu di tenggelamkan, kejadian diduga malam tadi." jelas Namjoon.
"Tapi siapa yang ngelakuin ini." ucap Yoongi emosi.
"Kalau dari orang luar gak bakalan bisa, rumah kita terkunci, dan tidak ada pintu atau pun jendela yang rusak, kejadian itu berada di halaman belakang, dan kalian tahukan Pagar halaman belakang kita tingginya seberapa, jadi gak mungkin ada orang menyelinap tanpa ada suara." ucap Namjoon.
"Jadi maksunya pembunuh itu salah satu dari kita?" tanya Hoseok. Namjoon mengangguk. Mereka semua saling berpandangan.
"Tapi siapa, aku yakin kalian tidak sejahat itu." ucap Taehyung.
"Atau malah kau yang jahat Tae." ucap Hoseok tiba tiba membuat Taehyung terkejut.
"Ke-kenapa aku?" tanya Taehyung.
"Kemarin kalian kan bertengkar, jadi mungkin kau emosi dan membunuh Jin Hyung." ucap Hoseok membuat Taehyung sedikit emosi.
"Aku tidak sejahat itu untuk membunuh Jin Hyung." ucap Taehyung.
"Jangan sembarangan menuduh orang Hyung." ucap Namjoon mengingatkan.
"Atau malah Hyung yang melakukannya." ucap Jimin. Hoseok melotot.
"Aku saja terkejut melihat Jin Hyung ada disana, bagaimana kau bilang kalau aku yang membunuhnya, kalau seperti itu aku tidak akan pingsan." jelas Hoseok. Jimin menyeringai.
"Ya bisa saja Hyung berbohong kan." ucap Jimin. Hoseok ingin berdiri ditahan oleh Namjoon.
"Diam, kalian harus tenang, jangan sembarangan menuduh kalau belum ada bukti yang pasti." ucap Namjoon. Sepertinya karena kematian Hyung tertua, teman temannya menjadi labil dan gampang sekali emosi.
"Sekarang kembali ke kamar kalian." ucap Namjoon. Tanpa ada jawaban mereka semua berjalan kembali.
————
Namjoon merenung di pojok kamar. Keadaan Dorm menjadi sangat dingin, mereka semua tidak banyak bicara, saat makan pun mereka hanya mengambil makan lalu pergi ke tempat lain.
Namjoon tidak ingin seperti ini, bagaimana caranya mereka bisa kembali berkumpul, harusnya Namjoon tidak usah memberi tahu tentang hal itu. Namun sudah terlambat.
Brakk...
Suara pintu membuat Namjoon terperanjat, apalagi saat ini dia ada di pojok ruangan dekat pintu, beruntung arah terbuka pintu bukan kearahnya, kalau sampai dia duduk di tempat yang salah, kegencet lah dia.
"Ada apa Hyung." tanya Namjoon pada Yoongi. Ya, yang masuk adalah Yoongi. Sungguh sopan sekali dia:)
"Kau dimana Joon." ucap Yoongi sambil menoleh noleh, dia tidak melihat Namjoon, bukan tanpa alasan.. Kan Namjoon ada di belakangnya, jadi dia tidak melihatnya.
"Aku ada di belakangmu Hyung."
Sebelumnya aku lihatin kamar Namjoon kek gimana.. Maapkan aku kan emang gak bisa gambar jadi belepotan.😂
Tahu lah ya Namjoon jongkoknya dibagian mana.
"Ngapain kamu disitu?" Namjoon hanya menyengir, dia pun berdiri dan duduk di kasur. Yoongi berjalan dan duduk di sebelahnya.
"Aku bingung, ada orang setega itu diantara kita." ucap Yoongi lalu menunduk.
"Aku juga Hyung, tapi siapa dia, dan apa alasannya berbuat seperti itu." ucap Namjoon. Mereka terdiam selama beberapa saat, hingga...
Brakkk...
"Hyung, Hoseok hyung dan Jimin Hyung berantem." ucap Jungkook panik. Yoongi dan Namjoon segera berlari ke arah pertengkaran itu.
"Jujur saja, pasti Hyung yang melakukannya, lalu mengkambing hitamkan Taehyung."
"Kenapa jadi aku?"
"Karena hyung menuduh tanpa alasan."
"Pertengkaran mereka kemarin sudah menjelaskan, juga baju penuh darah yang ada di kamar Taehyung juga bukti kan."
Yoongi dan Namjoon membeku, Hoseok memegang sebuah baju yang penuh darah. Apakahh...
"I-ini.. Bukan bajuku Hyung." ucap Taehyung membela diri.
"Kalau bukan baju mu kenapa ada di lemarimu, tersembunyi di paling belakang sehingga orang tidak menemukannya." ucap Hoseok kesal. Taehyung hanya menunduk, dia ingin menangis. Kembali, Jungkook datang dan menenangkannya, begitu pula Jimin.
"Jangan bertindak gegabah Hyung, pelaku belum jelas, jangan menyakiti hati Taehyung juga, jika dia memang benar bukan pelakunya, maka Hyung juga yang menyesal." ucap Namjoon.
"Iya Seok, kamu harus menenangkan diri, masuk ke kamar, tenangkan dirimu." ucap Yoongi. Hoseok menghela napas kasar lalu masuk ke dalam kamar.
"Ingat, kalau benar Tae pelakunya, maka kalian juga yang akan menyesal." ucap Hoseok sebelum dia menutup pintu dengan keras.
"Taehyung jangan sedih, ayo kita beli es krim." ucap Jimin. Taehyung mengangguk lemah, mereka pun berjalan diikuti Jungkook yang hanya menunduk sambil mengepal erat tangannya.
"Ini semakin rumit Hyung." ucap Namjoon. Yoongi mengangguk. Sungguh, mereka sangat bingung.
————
Hoseok baru saja terbangun dari tidurnya, moodnya menjadi buruk jika mengingat kejadian tadi. Tapi... Apa dia menuduh orang yang benar?
Dia berjalan keluar kamar, tidak ada seseorang. Mungkin mereka semua dikamar, atau pergi keluar.
Merasa haus, Hoseok berjalan ke Dapur dan menuangkan air putih ke gelas, matanya memandang ke seseorang yang masuk ke dalam rumah dengan pelan.
"Loh.. Kenapa?" tanya Hoseok. Orang itu berjalan mendekat... Sampai akhirnya..
Tubuh Hoseok terkapar dengan darah di kepalanya, orang itu ternyata membawa palu yang di sembunyikan di belakang tubuhnya.
"Selamat tinggal, Hyung." ucap orang itu sambil tersenyum.
Hoseok masih dalam keadaan setengah sadar tersenyum ke arah orang itu.
"T-ternyata kamu." itu adalah ucapan terakhirnya sebelum menutup mata..
Untuk selama lamanya.
Tamat-eh..
# Bersambung.
Kok merinding sendiri ya bikin.. Selama hampir 40 menit aku diem gak gerak.. Cuma jari aja deng yang gerak dengan mata fokus.. Emang dasar aku.😂
By : RA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killer || BTS (End)
Fanfiction****** Kenapa bisa kayak gini sih-KSJ. ** Ini tidak bisa dipercaya-MYG. ** Percaya padaku!-JHS. ** Kenapa kamu menjadi seperti ini?-KNJ. ** Ini bukan kau yang aku kenal-PJM. *** Pliss!! Aku gak salah-KTH. ** Hyung!!-JJK. *** ******** Happy Reading^^...