8. Jauh

168 31 8
                                    


"Rose.."

Tok..

Tok..

Tok..

Ayah Park mengetuk pintu kamar putrinya, anehnya tidak ada jawaban. Biasanya sekali panggil atau ketuk, gadis itu langsung menjawab atau membuka pintu.

"Roseanne, ini ayah"

Hening.

Karena merasa ada yang tidak beres, ia langsung mencoba membuka pintu dan--

Ceklek..

Jantungnya berdegup kencang, ini aneh. Kebiasaan Rose, gadis itu jarang atau lebih tepatnya tidak pernah untuk tidak mengunci pintu.

Tapi?

"Rose.."

Memasuki kamar bernuansa biru tersebut, alasan berwarna biru adalah sang anak menyukai warna biru.

Bukannya menemukan sang anak yang biasa tertidur pulas, malahan disini kosong. Tidak ada siapa-siapa.

Kamarnya yang biasanya berserakan atau biasa disebut kapal pecah, kini justru tertata rapi. Apa dia sedang pergi bersama Karina?

Tapi kenapa tidak izin?

Merasa ada yang tidak beres, kenapa jendela disini terbuka lebar? Apa anaknya kabur? Meloncat dari sini?!

Buru-buru ayah Park menutup jendela kamar milik Rose, dan membuka lemari pakaian sang anak.

Ceklek..

Benar dugaannya!

Rose kabur, tidak mungkin jika bersama Karina. Pasti temannya itu akan mengirimkan pesan padanya jika Rose akan menginap dirumahnya tanpa sepengetahuan Rose sendiri.

"Mama!"

Mendengar teriakan sang suami, Mama Park berjalan sedikit cepat menghampiri sumber suara. Sedikit terkejut, saat melihat tidak ada keberadaan Rose di kamar.

"Kenapa, Pa?"

"Rose kabur, Ma"

...

"Dia siapa, Jae?"

Terlihat Jaehyun yang gelisah, menatap bergantian kedua gadis tersebut. "Ah, dia teman ku, Rose"

Ternyata namanya Rose.

Umji tersenyum, masih tidak menyangka ketika Jaehyun menyebutnya sebagai teman.

Hati ini? Sakit!

Rose yang keluar dari mobil, dan berjalan menghampiri Umji yang masih tertunduk dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Rose.

Umji mengangguk, mendongak untuk melihat wajah Rose yang sangat cantik. Dia sempurna, tidak dengannya.

Dia cantik, dia tinggi, dia imut, dia baik, tubuhnya bak model. Dia sempurna sekali Dimata Umji. "Ya, aku tidak apa-apa"

Rose tersenyum, mengelus lengan Umji dengan lembut. "Kau butuh tumpangan?"

"Mari pulang bersama ku" lanjutnya.

Sedikit terkejut, tidak enak. Tapi Rose menggeleng, "tidak apa-apa, pacarku tidak akan meninggalkan mu lagi"

Tunggu.

Pacar?!














TBC
Hehe maap baru update
Udh lama banget gk update
Hehe, maap ya
Seperti Biasa jangan lupa vote ya
Kalo bisa comment ny juga muehheehe
See you next chap💕

I Don't KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang