11. Miss

195 31 16
                                    


"Jaehyun-ah.."

"Aku rindu, tapi kau sedang bersama Rose"

Umji tertunduk, jari-jari nya saling mencengkram, menahan kristal bening yang akan menetes jika ia berkedip.

"Apa aku terlalu berharap padamu? Yang masih belum bisa melupakan masa lalu?"

Entah kenapa, saat teringat hal memalukan lalu hatinya terasa sangat sakit, seperti ada yang menusuk. Umji akui, ia jatuh, ia jatuh pada pesona Jung Jaehyun.

Siapa orang yang tidak pernah jatuh padanya?

Umji pastikan pernah, memang.. laki-laki itu membuat semua orang bahkan kaum hawa menjerit-jerit ketika melihatnya. Jika di tanya apakah ia seperti itu? Tentu jawabannya ya.

Hanya saja ia menjaga image.

"Loh, Umji?"

Ia tersentak, buru-buru mengusap matanya yang berair, dan tersenyum ke arah wanita cantik yang sudah memiliki anak yang membuatnya sakit hati.

"Tante kesini? Maaf, Tante. Umji gak tau kalo ada Tante"

Sedikit tidak enak karena tau Tiffany--Mama Jaehyun sudah berdiri di depannya tapi justru dirinya tidak sadar.

Tiffany terkekeh, lalu mengelus pucuk kepala Umji. "Gak apa-apa, memangnya kemana Jaehyun? Tidak bersama, tadi dia pergi pagi banget, jam setengah 6. Tante kira sama kamu, tapi kok kamu disini"

Umji tersenyum, asal Tiffany tau anak Tante yang paling disayang itu telah melukai dirinya, pergi pagi sekali hanya karena Rose. Apasih yang membuat Jaehyun tergila-tergila padanya?

"Enggak Tante, Umji sendiri dari tadi"

Lalu Umji mempersilahkan Tiffany duduk di bangku putih sebelah nya, mereka di taman. Umji ramal sekarang pukul 7, dan taman masih sepi, biasanya ramai untuk olahraga.

"Tante tadi habis darimana? Kok bisa kesini?"

Tiffany menunjuk sekantong plastik berisi bahan makanan yang ia taruh di sebelah bangku, "Tante habis dari Supermarket. Biasa bahan makanan habis"

"Oh, enggak di pasar Tante?"

Tiffany tersenyum lalu menggeleng, biasa.. orang kaya. Haha, iya kan? Jangan mengiyakan, Umji hanya bercanda.

Memang, Supermarket disini tergolong mahal. Lebih murah jika membeli di pasar, namun tidak enaknya itu pasar selalu ramai, dan jika memang sangat ramai, pasti akan berdesak-desakan.

Corona menangis melihat ini.

Pasti itu alasan Tiffany, selain tidak ingin bersentuhan dengan Tiffany, pasar jarang di bersihkan jika sangat ramai, dan menyebabkan bau tak sedap, Tiffany itu sensitive.

"Tante sendiri aja? Umji Anter ke rumah ya?"

Tiffany tersenyum, ingin menolak tapi enggan ketika menangkap wajah imut Umji. Lucu dan imut sekali, pikir Tiffany.

"Yaudah, sekarang aja yuk! Keburu panas"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaudah, sekarang aja yuk! Keburu panas"

Umji mengangguk perlahan, lalu membantu Tiffany membawa sekantong plastik yang isinya bahan makanan, untungnya Umji sedang tidak lapar.

Masih pagi, tapi kata Tiffany keburu panas.

Haha, biasa orang kaya takut panas.

Gak kok, author bercanda😭

...

"Ditaruh mana Tante?"

Tiffany menunjuk rak yang berada di pojok ruangan menuju ke arah dapur,   "taruh situ aja, makasih ya nak"

Usai meletakkan kantong plastik itu secara perlahan, Umji tersenyum manis berbalik menatap Tiffany yang tersenyum padanya.

"Iya Tante, santai aja. Umji bisa kok bantu Tante selagi Umji kuat"

Tiffany tersenyum manis, sangat amat manis. Yang Umji yakini membuat Yunho--Suami Tiffany itu meleleh dibuatnya.

"Makasih nak, oh iya kamu jangan buru-buru pulang ya, Ta--"

"Jaehyun pulang!"

Detik itu pula tubuh Umji menegang, netranya tak sengaja menangkap pintu yang terbuka bersamaan dengan sosok laki-laki yang muncul dari balik pintu.

Lalu, netra mereka bertemu.















TBC
Gimana?
Author sempet" in buat up
Karena akhir" ini sibook teros..
Capek jg😪
Votenya mana dongg??
Gk ngehargain karya orang lain, kalian tidak tahu cara menghargai?
Tinggal pencet bintang kecil pojok kiri paling bawah.
Udah..
See you next chap♡

I Don't KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang