Dalam kedipan mata aku sudah mendapat banyak kejutan,sungguh memang takdir berjalan seiring dengan waktu yang mampu membuatku terpaku
----------------
Alvaro terus mengendarai motornya dengan ukiran senyum di bibirnya yang membuat ketampanannya semakin naik."Lucu,dan beda. Lo udah narik gue ke dalam hidup lo Bellvina Megantara"batin Alvaro.
----------------
Raya masih terdiam menatap keluar jendela,pikirannya yang kacau di tambah dengan banyaknya pertanyaan yang seolah bercabang di kepalanya.
Sudah dua hari sejak pertemuannya dengan Dave saat ini Raya tidak mengunjungi Dave kembali di rumah sakit.
Rindu,bahkan sepertinya keduanya sangat rindu ingin bertemu. Namun Raya ingin menenangkan dirinya saat ia mendapatkan banyak fakta yang seolah olah ia masuk dalam sebuah drama.
Lihatlah!gadis itu nampak kacau,rambut acak acakan serta lingkar hitam di matanya yang menghiasi sempurna.
Dua hari keadaannya yang kacau di tambah dengan Raya yang sama sekali tak mau keluar kamar,Kenzo?lelaki itu sudah membujuk agar Raya keluar kamar dan berusaha menanyakan apa sepupunya itu ada masalah atau tidak,tapi Raya yang keras kepala tidak menggubris semua ucapan Kenzo dari balik pintu.
Dan Sepertinya kini akan terulang lagi,Kenzo yang baru saja mengetuk pintu kamar Raya.
Tokk...tokk..
"Ray,makan"teriak Kenzo di depan pintu kamar Raya
Tok..tok..
"Ayolah Ray!mau sampai kapan lo gini?!udah dua hari!KALO ADA MASALAH KELARIN!GUA GA KENAL SAMA RAYA YANG PENGECUT LO TAU!" ucap Kenzo yang menaikan suaranya
Raya yang mendengar ucapan Kenzo membuat perhatiannya teralihkan lalu menatap pintu kamarnya.
Raya bangkit dari duduknya dan membuka pintu kamarnya.
Bugh..
"Apa apaan sih lo?!"Sewot Kenzo yang mendapat pukulan dari Raya
"Lo ga tau masalah gue!dan jaga ucapan lo!"Kenzo mendesis mendengar ucapan Raya
Raya kembali memasuki kamar meraih jaket dan ponselnya lalu keluar kamar dengan melirik Kenzo yang masih berdiri di depan pintu kamarnya
"Mau kemana lo?"tanya Kenzo dengan menatap Raya
"Gue mau keluar"balas Raya melirik Kenzo sekilas
Raya menuruni tangga dengan cepat dan Kenzo yang hanya diam melihat punggung Raya yang semakin menjauh.
"Sebenernya lo ada masalah apa sih"gumam Kenzo dengan mengeluarkan ponselnya dari saku celana
"Ngapain si Keysa call gue berkali kali"gumam Kenzo lalu mengacuhkannya
_______________Raya menjalankan mobilnya tak tau arah,ia hanya bingung ingin pergi kemana. Pikirannya kacau begitu pula dirinya yang amat merindukan Dave.
Mobil miliknya berhenti membuat Raya keluar dan melangkahkan kakinya memasuki Cafe di depannya
Tlingg
Raya mengedarkan pandangannya saat memasuki cafe lalu berjalan menuju meja kosong di samping kiri.
Duduk dengan menautkan jari jarinya yang di dampingi oleh secangkir Moccalatte,Raya hanya diam dengan sesekali memejamkan matanya.
Tlingg
Bersamaan dengan itu lelaki dengan jaket hitam memasuki cafe dan pandangannya tertuju pada Raya,dalam sekejap lelaki itu menghampiri Raya dan menarik lengan Raya.
"Lepas!"Sentak Raya dengan berusaha melepaskan cekalan tangannya
Lelaki itu tak memperdulikan Raya lalu menarik lengan Raya keluar dari cafe tersebut.
Raya berhasil melepaskan cekalan tangannya."mau lo apa hah?!"
"Ikut!"lelaki itu mendorong Raya memasuki mobilnya
________________Suasana dalam mobil yang terlihat berbeda,Raya yang sedari tadi memaki lelaki di sampingnya serta sumpah serapa yang dikeluarkannya namun lelaki di sampingnya sama sekali tak menggubrisnya.
"MAU LO APA?! BELUM PUAS LO HAH?!! TURUNIN GUE!BERHENTIIN MOBIL LO!BERHENTI! NATHH-
Yaps!lelaki itu adalah Nathan,Nathan memberhentikan mobilnya tiba tiba dan menatap Raya tajam.
"Gua tau lo benci sama gua,tapi apa lo tau orang yang lo sayang lagi di ambang kematian!yang mati matian nahan sakitnya demi lihat lo!!"ucap Nathan dengan menatap dalam Raya
"Cih,tapi lo malah ninggalin dia seolah lo ga peduli"tambah Nathan dengan menatap ke arah lain
Raya terpaku mendengar ucapan Nathan. "M-mak-maksud lo?!"bibirnya keluh hanya dengan bertanya pada Nathan.
Nathan tak menjawab dan kembali menjalankan mobilnya dan mengeluarkan ponselnya dan meletakkannya di telinga kanannya.
"Samm,mereka di sana?"tanya Nathan pada Samuell di balik telephone
"..."
"Ok"Nathan kembali memasukan ponselnya pada saku jaketnya dan menambah kecepatan mobilnya.
Raya tak mau menatap Nathan ia hanya diam dan otaknya yang terus mencerna ucapan Nathan,sekarang pikirannya hanya tertuju pada Dave.
_______________Nathan menarik paksa lengan Raya menyusuri lorong rumah sakit,Raya hanya diam mengikuti.
Dari arah jauh Nathan menghentikan langkahnya dan Raya menatap ke depan tanpa mempedulikan Nathan.
Nathan melepaskan cekalan tangannya pada Raya dan Raya yang melangkahkan kakinya.
"Zo..lo ngapain?"tanya Raya menatap Kenzo yang bersandar pada dinding
"Sya..l-lo-"
"Ray semuanya akan benar benar hancur"balas Kesya dengan Raya yang menghampirinya
"M-maksud lo"ucap Raya yang semakin kacau
"Dave Rayy"balas Kesya dengan Raya yang berhambur memeluknya
Raya membeku mendengarnya,kakinya lemas seperti tak mampu menumpu. Raya mengusap wajahnya kasar dengan berharap jika semuanya hanya ilusi dan ketakutannya saat itu tidak benar benar tidak akan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The troublemaker girls
Fiksi Remaja~tawa itu palsu hingga tawa sesungguhnya hadir terdorong oleh waktu ___________ Manjadi trouble, bad tanpa alasan itu ialah mustahil. Begitu pula dengan mereka yang menjadi bad karna suatu alasan.Yang orang selalu liat selalu tegar dan bahagia tapi...