"Langit udah gelap. Gantian ya, lu yang boncengin gua." Kata Winwin.
"Yaudah sini gua aja, gua pembalap handal."
Jawaban yang keluar dari cewek itu gak sesuai dengan ekspetasi Winwin, membuat cowok itu berpikir, she's the only one lah.
Dari jauh Winwin ngeliat Yumna dengan baju putih celana jean turun dari motor Jungkook dan berjalan memasuki panti asuhan. Mahasiswa-mahasiswa jurusan peternakan emang izin gak bisa ikut dari awal karena mereka harus ke pasar ternak untuk tugas.
Sejak terakhir video call Yumna sama Louis, Winwin udah gak pernah chatan lagi sama dia. Soalnya bingung mau chat apaan juga.
Hari ini mereka lagi berada di sebuah panti asuhan. Tadi mereka semua udah perkenalan, terus Taeyong kayak ngomong gitu di depan, sedangkan anggota yang lain memilih buat berbaur dan duduk di dekat anak-anak panti.
"Win tolong ambilin minum dong." Kata Jaehyun.
"Gua juga Win." Sahut Mingyu.
"Sama Win."
Nasib berada di deket dus air mineral gelas membuat Winwin akhirnya ngambilin temen-temennya gelas. Dari yang cuman tiga orang jadi belasan orang yang harus Winwin ambilin. Ya gak apa apa sih, soalnya ada anak kecil dari panti yang juga ikutan bantuin Winwin.
Akhirnya sampai di acara inti yaitu ngajarin anak-anak panti. Semua anggota dibagi 13, jadi setiap kelompoknya terdiri dari sekitar 2 orang tapi ada 1 kelompok yang dapet 3 orang, nah 1 kelompok ngajarin 2 anak, entah itu membaca, berhitung atau menulis.
Kelompok Winwin sama Yerin. Mereka ngajarin dua anak panti yang umurnya sekitar lima tahun untuk berhitung. Dodo dan nina.
"Nah keren!" Kata Winwin pas Nina dan Dodo bisa menjawab satu persatu soal yang diberikan.
Setengah jam udah lewat. Kini soal yang berbeda yang dikasih. Meskipun masi kecil Nina sama Dodo masih bisa diatur gitu, kayak yang mau buat disuruh ngerjain soal yang dikasih. Mereka juga pinter dan aktif banget.
Winwin gemes.
Orang yang ngegemesin lagi gemes sama orang ceritanya.
Winwin ngeregangin tubuhnya karena capek juga lama-lama duduk, dia ngibas-ngibasin jaketnya, terus dia celingak-celinguk ngeliat sekeliling.
Ada Yumna yang lagi duduk melingkar sama Daniel dan dua anak panti salah satunya ada yang lagi duduk di atas pangkuan dia sambil minum jus jeruk.
"Eh toilet di mana?" Tanya Winwin ke Yerin.
"Di ujung dapur "
Winwin langsung berdiri dan ke toilet karena dia tiba-tiba kebelet pipis.
Setelah melaksanakan hajatnya, cowok itu keluar.
Kaget banget pas keluar ada Yumna yang lagi ngelap ujung bajunya yang basah dan berwarna kuning make tisu.
"Eh Yumna, kenapa tuh?"
"Ini tadi adeknya numpahin minuman ke baju gua." Terus Yumna ketawa. "Ini lu udah kelar make kamar mandinya kan?"
"Oh..iya." Winwin langsung minggir dan mempersilakan Yumna masuk.
Di dalem kamar mandi, ada Yumna yang lagi nyirem bagian bajunya yang kena jus make sedikit air terus dikucek-kucek biar warna kuningnya memudar, tapi yang terjadi adalah daerah yang basah semakin melebar.
Yumna jadi bingung harus gimana. Apalagi dia gak bawa hp buat ngasih tau temen-temennya untuk nolongin dia.
"Ahelah."
Akhirnya setelah berpikir cukup lama, Yumna keluar.
Tapi kaget dong.
Ada Winwin yang lagi nyenderin badannya di dinding samping pintu. Seinget Yumna, tadi Winwin gak make baju kaos warna hitam. Tapi sekarang cowok di depannya itu make kaos itu.
Apa Yumna salah inget?
Winwin yang sadar kalau Yumna keluar kamar mandi langsung ngasih jaket abu-abunya ke Yumna yang dia pegang dari balik badannya. "Nih."
"Wah.." Kata Yumna rada speechless tapi bersyukur di waktu yang bersamaan. Yumna akhirnya inget, beberapa menit yang lalu cowok di depannya ini make jaket abu-abu "Winwin aaa.. makasih banyak.." Kata Yumna sebelum masuk kembali ke kamar mandi buat make jaket.
Pas keluar udah gak ada Winwin. Akhirnya Yumna balik ke tempatnya tadi.
"Kakak maaf ya." Kata Caca, anak kecil yang tadi gak sengaja numpahin jusnya ke baju Yumna.
"Gak papa. Ini ayo lanjutin lagi dong mengejanya." Kata Yumna. Dia angkat Caca ke pangkuannya lagi terus dengerin anak itu mengeja.
"Jaket siapa Yum?" Tanya Daniel.
"Oh iya jaket Winwin, tadi ketemu di kamar mandi terus gua minjem."
"Oalah. Basahnya banyak ya?"
Yumna ngangguk. Terus entah kenapa ada keinginan mau ngeliat Winwin.
Perlahan dia nengok ke arah Winwin yang ternyata juga tengah melihatnya.
Winwin bingung harus apa karena kepalang ketauan kalau dia lagi ngeliatin Yumna. Akhirnya dia pelan pelan senyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedangkan Yumna cuman bales senyum kecil, terus ngeliat ke arah lain. Padahal hatinya saat ini...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anjir.. Mampus... Senyum.. Mampus.. AaAAaaaaA kenapa dia harus senyum-senyum!" Lagi tereak tereak dalem hati.
