25. Luar biasa

88 19 5
                                    

Bermalam di atas gunung membuat Winwin gak bisa tidur. Padahal kalau sekarang lagi di rumah, pasti dia akan kembali tidur sesudah sholat Subuh hingga siang.

Winwin ngeliatin anggota cowok yang kembali tidur. Gak heran juga sebenernya, soalnya pasti pada kecapekan juga karena seharian membersihkan rumah dan halaman. Apalagi udara dingin yang menusuk hingga ke tulang-tulang.

Sambil merapatkan jaketnya, cowok itu keluar dari rumah satu. Suasana mulai terang, namun kabutnya masih tebal banget-bangetan, hingga akhirnya cowok itu memutuskan untuk meregangkan tubuhnya di halaman rumah.

Sampai ia akhirnya melihat seseorang yang keluar dari rumah dua, namun tidak terlihat begitu jelas di mata Winwin karena cowok itu gak menggunakan kacamata. Saat cowok itu masih asik meregangkan tubuhnya tiba-tiba terdengar teriakan seorang perempuan yang sangat ia kenal dari bayangan orang yang ia lihat di dekar rumah dua.

"Astaghfirullah!" Kata Yumna dengan suara tinggi.

Winwin ikutan kaget, matanya menyipit untuk memperjelas pandangannya. Kini terlihat Yumna yang duduk di teras sembari mengucek matanya.

"Gua kira apaan kok bergerak-gerak, ternyata lu." kata Yumna. Cewek itu merapatkan jaket tebal yang terpasang di tubuhnya.

Winwin terkekeh, kemudian cowok itu menghampiri Yumna dan duduk di sebelah cewek itu. "Gak tidur lagi Yum?"

"Gak bisa tidur gua, dingin banget.." kata Yumna.

"Iya sama."

"Terus juga kayak tempatnya masih asing gitu.."

"Nah sama."

Kemudian hening.

Baik Winwin dan Yumna kini sama-sama tenggelam dalam pikirannya.

"Yum.." panggil Winwin memecah keheningan.

Yumna hanya berdeham merespon panggilan Winwin.

"Kalau ada apa-apa bilang ya.." ucap Winwin sambil ngeliat ke arah Yumna.

Cewek itu ngeliat Winwin bingung.

"Apapun yang lu rasain tentang gua, kasih tau ke gua ya Yum." lanjutnya lagi.

Gak tau kenapa, Yumna deg-degan banget, meskipun cewek itu gak paham maksud dari ucapan Winwin.

"Ya.. Misalkan lu marah, atau kesel, atau apapun itu.. Gak papa kalau emang lu omelin gua kalau lu marah atau kesel."

Yumna masih diem. Respon cewek itu saat ini hanya mata yang berkedip beberapa kali.

"Gua gak mau kalau lu malah diem karena marah atau gimana, lebih baik lu omelin aja kalau emang gua salah atau kalau lu butuh pelampiasan dari amarah lu, gak papa omelin aja biar lega.."

"Asal jangan jadiin gua pelampiasan dari perasaan lu aja.." lanjut Winwin.

Yumna belum respon apapun. Cewek itu speechless, gak tau apa karena bahasa Winwin yang ketinggian jadi Yumna menolak paham atau emang suasananya gak mendukung karena Yumna yang lagi kedinginan dan kelelahan, serta hari yang masih terlalu pagi.

"Eh.. Pantesan kok gak ada, ternyata di sini orangnya." kata Kun tiba-tiba muncul.

Winwin dan Yumna langsung menengok ke arah Kun.

"Mau pada sarapan apa ya kira-kira?" tanya Kun.

Cewek itu melirik ke arah Winwin yang kini sedang melihat ke arah Kun sebelum berdiri. "Masak apa bang? Sini aku bantu."

🌲🌴🌳

Malam tiba. Suasana ketiga rumah udah ramai. Rombongan dua udah sampai, membawa banyak banget barang.

Yumna sempat seneng akhirnya ketemu sama Jammie, Jungkook, June, Mina dan Mingyu. Tapi perasaannya kembali campur aduk saat tau bahwa Chengxiao ikut tidur satu kamar dengannya.

Mungkin emang terdengar egois, tapi Yumna sempet gak mau terlalu banyak berinteraksi dengan Chengxiao. 

Kalau kata Bondan Prakoso, Ya sudahlah. Jadi ya udahlah ya.

Gak banget sebenernya kalau berantem karena cowok menurut Yumna tuh, tapi ya mau gimana lagi. Toh inikan gak berantem...... Cuman jaga jarak.....

Ah capek banget rasanya baper sama pacar orang.

Mau ngejauhin, tapi berasa dideketin, mau gas ngedeketin kok merasa berdosa.

"Yumnong, tolong ambilin minum gua di sebelah lu." kata Doyoung.

Sambil mengambilkan Doyoung minuman Yumna masih berkutat dengan pikirannya.

"Eh ayo kumpul dulu mending sama partner ngajar besok atau lusanya.." kata Kun.

Semua orang sibuk mencari partner mengajarnya sedangkan Yumna diem aja di tempat sampai cewek itu ngeliat Taeil yang berjalan ke arahnya.

"Eh dedek Yumna." kata Taeil sebelum duduk di sebelah cewek itu.

"Eh Bang Taeil." Balas Yumna saat Taeil udah duduk.

Mereka mulai membahas materi yang akan dijelaskan besok sampai gak terasa dua setengah jam berlalu.

"Bang.. Kok lu pinter sih ternyata." kata Yumna.

"Ya kan gua jurusan Matematika anjir.." kata Taeil sembari meregangkan tubuhnya.  Cowok itu celingak-celinguk sebelum memanggil, "Win! Sini!"

Yumna langsung melihat Winwin yang tengah berjalan ke arah mereka. Terlihat jelas bahwa Winwin bingung.

"Kenapa Bang?"

"Gak papa. Lu mau ke mana?"

"Ke toilet."

"Oh ya udah, sana." kata Taeil sambil senyum-senyum.

"Oh.. Oke.." kata Winwin masih bingung sebelum menengok ke arah Yumna dan menyapa cewek itu, "Yum.." setelah itu lelaki itu berjalan memasuki rumah satu.

"Luar biasa banget ya ih." kata Taeil sambil menoleh ke arah Yumna. "Keren-keren."

Winwin emang keren dan luar biasa menurut Yumna, tapi ini kakak tingkatnya kenapa kayak gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Winwin emang keren dan luar biasa menurut Yumna, tapi ini kakak tingkatnya kenapa kayak gini.

Under The Moon | NCT WinwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang