Seorang cowok dengan headband biru tengah asyik berlari-lari sambil mendribble bola di tangannya, membuat baju putihnya yang tidak terkancing berkibar-kibar memperlihatkan kaus hitan di dalamanya.
Pemandangan indah menggoda iman!
Terbukti dengan banyaknya siswi perempuan yang berkumpul di pinggir lapangan sambil berteriak kegirangan, menyemangati sang bintang di tengah sana.
"ABI! Semangat!"
"Calon imam! Masukin bolanya! Yuhuyy, aku di sini!"
"Abisin, Abi!"
"ABI! ABI! ABI!"
Berbagai teriakkan mengundang rasa penasaran Seyra di kelasnya, cewek berbando pink itu keluar untuk melihat apa yang sekiranya membuat lapangan seheboh ini.
Ya, apalagi kalo bukan karena seorang Abi.
Menyungging senyum, Seyra kembali ke kelas dan segera menarik Queen dari bangkunya, "Ayo, cepet! Ada Abi lagi main basket,"
Queen menatap gadis di depannya ini pias;
"Mau ngapain, Ra?""Ya, nontoninlah! Yuk," sebelum Queen sempat protes, Seyra keburu menariknya keluar dari kelas.
Ramainya koridor membuat Queen meringis, seheboh ini?
"Tuh, liat!" Seyra menepuk-nepuk bahu Queen heboh, "Keren banget, kan, dia? Coba aja dia nggak serem, pasti makin banyak yang suka."
Queen memaksakan senyum, "Serem, emangnya dia hantu apa." Walaupun dalam hati, Queen sedikit mengakui bahwa cowok itu terlihat lebih keren saat bermain basket, sayang sikapnya yang membuat Queen tidak begitu menyukai Abi.
Mengecoh lawan, Abi membawa bolanya mendekati ring, melakukan dunk dan...
Kehebohan penonton semakin menjadi meneriakkan nama Abi.
Sehebat itu pengaruh seorang Abi di sekolah ini? Queen bertanya-tanya.
Teman satu tim cowok itu langsung memberi tos gentle menyemangati, dilihatnya Abi tersenyum senang, cowok itu kelihatan seksi dengan keringat menetes di dahinya.
Tidak sengaja, Abi menoleh dan mendapati mata Queen tengah mengikuti pergerakannya, sepersekian detik mata mereka bertemu, sebelum Abi mengalihkan pandangan dan kembali berlari merebut bola.
*****
Saat jam pelajaran kedua selesai Queen mengajak Seyra untuk santai di rooftop, entah kenapa sejak ia disuruh mengantarkan minuman oleh Abi dulu, dia jadi menyukai tempat itu.
Queen membuka pintu rooftop. Shoke, itu yang Queen rasain sekarang, karena Abi dkk sedang ngumpul disana dan sontak langsung melihat ke arah Queen dan Seyra.
"Ayo, Ra. Kita ke kantin aja, males gue disini hawanya panas." Queen dan Seyra langsung beranjak pergi meninggalkan rooftop sebelum tangan sesorang mencekalnya.
"Mau kemana lo? Mau ketemu gue?" Dengan pd nya Abi mengatakan itu. Membuat The Amigos genk menahan tawa.
"Pd gila lo, lepasin tangan gue." Setelah mengatakan itu Queen langsung melepas Cengkraman dari tangan Abi dan langsung turun kebawah menuju kantin.
"Gila baru kali ini gue ngeliat lo digituin ama cewek bos, emang Queen paling the best dah" Ucap Iqbal sambil tertawa. Melihat hal itu Abi langsung memberi tatapan elangnya. Sontak Iqbal hanya menyengir.
"Berisik banget lo bal. Ngidam ape mak lo punya anak kek Toa suaranya." Ledek Gabriel
"Yee ngaca kalo ngomong emang situ kagak berisik. Awas aja gue liat lo berisik berarti itu tandanya lo gak kreatif, ikut-ikutan gue awas lo!" Ancam ucup pada Gabriel, Ya Gabriel hanya terkekeh geli melihat tingkah sahabatnya itu.
"Udah ah, mending kantin" Ajak Sean yang di angguki teman-temannya setuju.
BRAAAKKKK!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/231659692-288-k736778.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The beginning of all
Teen Fiction"Your mine?" "Yes i'm yours" Kisah ini menceritakan seorang siswi baru pindahan dari kalimantan yang bertemu dengan seorang most wanted boy yang mempunyai sifat dingin, kasar, tegas, dan berandalan, Namanya Galaksi Abianatha seorang ketua geng terbe...