Tentang Abi

2 0 0
                                    

Koridor kini sedang sepi karna semua murid sudah masuk ke kelas masing masing untuk mengikuti pelajaran. Hanya ada spesies makhluk aneh yg masih berjalan sendirian dengan headphone yg selalu menempel di telinga cowok itu, Queen memilih menghindar ketika mereka berpapasan.

Seolah mereka tidak pernah saling kenal, yah walaupun memang tidak kenal sih—

Queen berdecih saat abi meliriknya saja tidak,

Sok banget jadi cowok.
Batinnya kesal.

Bel berdentang nyaring disambut pekikan senang para murid, istirahat memang selalu jadi surga kaum pelajar setelah berkutat dengan pelajaran yg bikin otak meledak.

Suara gedebak gedebuk memancing perhatian murid lain yg masih di dalam kelas, terutama murid perempuan.

"Ada apaan sih, Ra? Rame rame" Queen bertanya, selesai merapikan buku, rencanannya ia ingin pergi ke kantin, dan sekarang mereka berdua sedang berjalan di koridor menuju kesana.

Seyra mengedikkan bahu, "Paling ada yg berantem,"

Mendengar itu, Queen mengernyitkan dahinya, "Berantem?"

"Iya, biasanya kalo ada yg heboh ya, gitu."

Penasaran, Queen mencegah seseorang yg sedang berlari, "Ini ada apaan sih? Kok rame-rame?"

"Itu... Kak Abi sama Kak Dave berantem di lapangan," setelah mengucapkan itu, siswi adik kelas tadi kembali berlari meninggalkan Queen yg cengo seolah bertanya 'lagi?', Ia menoleh pada Seyra yang mengedikkan bahu acuh.

Sedetik kemudian, Seyra menggeret lengan Queen menuju lapangan.

Di lapangan, sudah banyak murid yang berkerumun menonton perkelahian antara Dua most wanted itu

Keduanya berjalan menyibak kerumunan, melihat lebih dekat dua orang berpengaruh di sekolah itu, Queen bergidik ngeri; Abi dan Dave terlihat brutal saling melayangkan tinju hingga babak belur.

"Lo ngga seharusnya ngaduin gue, anjing! Dasar penjilat!"

Bugh

Sudut bibir Dave sobek mengeluarkan darah cukup banyak. Queen meringis ternyata separah itu.

"Itu emang udah seharusnya, Abianatha!" Dave balas memukul leher Abi, cowok itu terjerembab, tapi segera bangun untuk membalas;

"Aduh, ini gimana sih? Bukannya pada misahin malah nonton?" Queen menggigiti kukunya panik, selama ini ia belum pernah melihat kekerasan secara langsung

"Nggak ada yang berani, Queen. Malah menurut mereka ini hal yang seru," Seyra berbisik.

Queen menggeleng kepalanya cepat, ia langsung masuk ke lapangan dan berdiri di antara kedua cowok itu diikuti teriakan Seyra "Queen, Queen! Lo mau ngapain!?"

"STOP! STOP!" Queen berteriak refleks memeluk Dave tepat saat Abi hendak memukul rahang laki laki itu.

Ulah Queen mengundang kehebohan mereka yang menonton, sementara Abi tidak jadi melayangkan tinjunya ke arah Dave.

"Jangan ribut kenapa sih!?" Queen juga tidak tahu kenapa ia seberani dan selancang ini, sejujurnya ia takut; terlebih saat Abi menatapnya tajam tidak suka.

The beginning of allTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang