Patah Hati

29 3 0
                                    

Kalau habis putus reaksi kalian gimana?
Nangis-nangis?
Uring-uringan?
Galau?
Nggak mau makan?
Atau gimana?

Selamat membaca. Jangan sungkan untuk ngasih kritikan.

Dua hari pasca putus dengan Gerry, Raya masih merasakan luka. Entah mengapa, pria yang setahun lebih muda darinya ini membuatnya tak bisa menjadi Raya seperti sebelumnya.

"Ray, hebat banget kamu ya, udah 2 hari putus kamu masih betah aja sendiri," ucap Arum yang datang dengan 2 mangkok bakso di tangannya.

Raya hanya menatap sahabatnya malas sambil terus mengaduk-aduk jus tomat favoritnya.

Arum segera menyuapkan sebuah bakso ke dalam mulutnya. Hingga bakso itu habis tertelan, Raya belum juga melakukan apa-apa. "Ray!" Arum benar-benar geram dengan sahabatnya. "Mau kamu apa sih? Abis mutusin cowok biasanya happy happy aja, lha ini malah kayak orang mau mati."

"Rum," lirih Raya.

"Ape?!" sewot Arum.

"Aku diputusin," ucap Raya lirih dan tak bersemangat.

"What!"

Klunthang!

"Yah pentol uratku sayang..." Arum begitu terkejut hingga menjatuhkan garpu dengan pentol urat favoritnya.

"Aku nggak mau putus Rum, aku masih suka sama dia..."

Wajah Arum dan Raya sama menyedihkannya saat ini. Jika Raya sedih karena tak rela Gerry pergi darinya, sementara Arum sedih karena pentol urat gagal memasuki mulutnya.

"Rum, kamu dengerin aku nggak sih!" Raya menggerutu karena sahabatnya lebih fokus menatap pentol urat yang telah jatuh itu daripada mendengarkannya.

Mendengar sahabatnya terus merengek, akhirnya Arum segera memutuskan kontak dengan si pentol urat.

"Emang gimana sih ceritanya Si Gerry bisa mutusin seorang Raya?" tanya Arum sambil melahap bakso yang tersisa di mangkoknya.

Akhirnya Raya pun menceritakan kejadian 2 hari yang lalu. Dia mulai bercerita dari kedatangan mereka di cafe hingga kejadian Gerry memutuskannya. Arum mendengarkannya dengan seksama sambil menikmati bakso pesanannya.

"E tunggu deh, mungkin nggak Gerry panas gara-gara cewek yang namanya Rona itu?"

"Maksudnya?" tanya Raya.

"E tapi bentar, Gerry sempat nanya perasaan kamu sama dia kan sebelum dia putusin kamu?"

Raya nampak mengingat-ingat kemudian mengangguk setelahnya.

"Sekarang aku juga mau nanya, perasaan kamu buat dia gimana?"

Raya menghela nafas. "Aku suka sama dia."

"Ada cinta nggak di hati kamu buat dia?"

"Cinta? Aku nggak mau pake cinta dalam hubungan seperti ini."

Arum menjentikkan jarinya. "Ini masalahnya, Gerry nggak mau punya hubungan tapi nggak gak ada cinta."

Raya melayangkan tatapan tak mengerti kepada Arum.

"Masih nggak ngerti juga?"

Raya menggeleng.

"Gini loh Ray, apa sih bedanya suka nggak mau pisah sama cinta? Nggak ada, alias sama aja. Kalau kamu emang nggak pengen putus sama Gerry, kamu cukup bilang kalau kamu cinta sama dia. Kalau berdasarkan cerita kamu nih ya, iya itu, dia pengen memastikan kalau dia ada di hati kamu."

Susah Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang