Tak Bisa Bersama

45 3 0
                                    

Pernah nggak kalian punya mantan tapi masih sayang?

Selamat membaca ya.

Jangan lupa tinggalkan jejak.

"Ger..."

"Hmm..."

"Geeerry..."

"Ada apa?"

"Mata kamu nggak sakit apa ngeliatin layar komputer kayak gini tiap hari?"

"Enggak..., kalau nggak ngelihat yang kayak gini jadi sakit malah," jawab Gerry yang fokus dengan layar komputer dihadapannya.

"Ger..."

"Apa sih Ray. Kamu diem deh, bentar lagi kelar." Gerry kembali fokus, tangan kiri memegang mouse dan tangan menekan berbagai kode dengan begitu cepat di atas keyboard.

"Ger..." sekali lagi Raya memanggil. "Geeeerrr..." ulang Raya karena Gerry sama sekali tak menghiraukannya. "Emang aku nggak lebih menarik apa diajak main dibanding mouse sama keyboard itu!" Raya melayangkan protesnya karena sejak tadi diacuhkan.

"Aaarrgghhh....!" Tiba-tiba Gerry berteriak dan melepas headset dengan kasar. Dia bangkit dan menjatuhkan diri di atas tubuh Raya yang kini tengah berbaring di ranjangnya.

"Ger, aahhh,,, berat tauk, iihhh...!" Raya berusaha keras mendorong tubuh Gerry namun sia-sia. Gerry justru makin memenjarakan Raya di bawah tubuhnya. "Ger, aku nggak bisa nafas, iihhhh!"

Gerry tak menggubrisnya. Dia justru asik menenggelamkan wajahnya di leher Raya.

"Ger...., berat. Aku nggak bisa nafas." Ucap Raya yang bahkan menggeliat pun tak bisa.

Gerry akhirnya menggelinding dan berbaring di samping gadisnya. Namun bukan berarti Raya bisa lepas begitu saja, karena Gerry membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut dan memeluknya seperti guling.

Raya kini sama sekali tak bisa bergerak selain menoleh ke kanan dan ke kiri. "Aku mau kamu Apain sih Ger..." protes Raya.

"Mau aku culik, aku sekap di sini nggak aku pulangin. Biar sekalian dikawinin," ucap Gerry asal sambil mengeratkan pelukannya.

Tok tok tok

Gerry dan Raya serempak menengok ke arah pintu kamar.

"Bajunya Mbak Raya udah kering Mas!"

"Bawa masuk Mbok, pintunya nggak di kunci!" Teriak Gerry dari dalam kamar.

Cklek

Pintu kamar terbuka menampakkan Mbok Surti ART di asrama tempat Gerry menghabiskan waktu selain di sekolahnya saat ini.

"Ya ampun Mas, itu Mbak Rayanya diapain?!" Mbok Surti terkejut melihat Raya yang kini terbungkus rapi di salam selimut tebal yang di peluk erat oleh Gerry.

"Mau aku sekap Mbok, hehehe." Gerry meringis setelah itu kembali mempererat pelukannya.

"Mbok, tolongin dong, nggak bisa gerak nih," ucap Raya sambil menggerak-gerakan kepalanya.

"Kasihan Mbak Raya tuh Mas, kalau nggak bisa nafas terus pingsan gimana?" Mbok Surti berjalan mendekat dan meletakkan seragam Raya yang sebelumnya basah terkena hujan di samping ranjang Gerry.

"Biarin Mbok. Ini hukuman karena dia sudah ganggu konsentrasiku pas main."

Mbok Surti hanya geleng-geleng melihat tingkah penghuni asrama tempatnya bekerja. Akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan kamar Gerry dan melanjutkan pekerjaannya.

Susah Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang