Shavela menadahkan tangannya sambil mendongakkan kepalanya ke arah atas, rintik hujan itu jatuh ke tangannya.
"Hujan nya makin deras" gumamnya sambil melangkahkan kakinya ke dalam rumah.
"Hujannya deras" ucapnya sambil menoel lengan abangnya, hari ini hari Senin dimana dia harus sekolah tapi malah hujan.
"Kita pakai mobil, kalaupun telat biar aku yang jelasin ke satpam kamu atau guru kamu yang ngajar pagi ini" jelas Winwin kepada adiknya yang sedang memanyunkan bibirnya,
takk
Sentilan pelan di dahi Shavela itu membuat Shavela mengerjapkan matanya lalu menatap malas wajah abangnya.
"gausah cemberut, jelek kamu"
"Hih, yaudah ayo berangkat biar enggak telat aku nya!" Shavela menarik lengan panjang Abangnya itu, sebaliknya dengan Winwin dia hanya terkekeh melihat kelakuan adiknya.
"Kamu nya pakai jaket atau sweater dulu, dingin ini" ucap Winwin, Shavela hanya menyengir.
"Hehe aku lupa, sebentar, tapi Abang siap siap biar langsung berangkat!" Shavela berlari ke arah kamarnya, mengambil sweater nya.
Winwin menunggunya di luar dengan kunci mobil yang sudah ada di tangannya, bermodal meminjam mobil kepada sang ayah yang untungnya sedang libur kerja, kalau tidak Winwin dan Shavela akan berangkat menggunakan motor berbalut jas hujan.
"Dor!"
"Ayo berangkat!" Shavela kembali menghampiri Winwin dengan sudah memakai sweater, Winwin mengangguk.
"emang kamu udah pamit sama ayah bunda?" Tanya Winwin, lalu Shavela mengangguk.
"Lah aku belum pamit, tunggu dulu, kamu masuk ke mobil duluan sana" Winwin kembali masuk ke dalam rumah untuk pamit menghantarkan adiknya, tak berselang lama Winwin sudah kembali dan masuk kedalam mobil.
Didalam mobil Shavela hanya melihat ke arah jendela melihat rintik hujan yang semakin deras sesekali dia juga melihat ponsel nya, kalau bukan karena sekolah, di situasi hujan deras seperti ini dia akan lebih memilih untuk tidur.
Beruntung hari ini tidak macet jadi ada kemungkinan Shavela tidak jadi di hukum dan Winwin tidak jadi menjelaskan alasan Shavela telat.
Sesampainya di sekolah hujannya sudah tidak deras, hanya rintikan kecil, gerimis.
Shavela menoleh ke arah gerbang sekolahnya, dan ya !
Gerbang itu masih terbuka sangat lebar, Shavela menyeringai senang, dan Winwin langsung melajukan mobilnya kedalam parkiran sekolah adiknya itu.
"Aku turun ya, Abang hati hati nyetir jalan pulangnya" ucap Shavela setelah Salim kepada sang Abang, Winwin tersenyum sambil mengelus pelan rambut adiknya itu.
"Gausah di acak acakin, aku malas ngikatnya!" Shavela menatap tajam Abangnya, kebiasaan selalu mengacak rambutnya, walau pelan kan sama aja.
"Haha iya, yaudah sana masuk, hati hati ya, kalau mau di jemput chat aku aja" ucap Winwin, Shavela hanya mengacungkan jempolnya lalu keluar dari mobil.
--
Sesampainya di kelas ternyata belum datang semua, mungkin karena efek dari hujan juga membuat yang lain malas untuk masuk sekolah.Shavela masuk kedalam kelas lalu menaruh tasnya dan mendudukkan bokongnya di kursi kesayangannya.
Shavela melihat ke sebelah kursinya, kebetulan dia duduk bareng Renjun, walaupun tiap hari tiap jam, mau di luar kelas, atau pun di dalam kelas, di perjalanan, di rumah, di mall pasti Adu Mulut, dari adu mulut itu marahannya paling cuman sejam atau beberapa menit dan habis itu udah enggak ada kata maaf atau apapun, Shavela atau Renjun bakal balik sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Me ; Jung Sungchan
Teen Fiction- my first meeting with you that I hope I and you will be 'we'. ❝ Sungchan Adhitama, adalah orang Special, setelah keluargaku, sahabatku, lalu kamu yang ada di hidupku ❞ (Follow sebelum membaca) ©wintachan_ Start : 29.12.20 End : -