Hallo Athalia is back
Hai gaes sory ya jarang up soalnya
Aut bnyk tugas jadi gada waktu
Buat up! tapi Aut usahain sering²
Up, jadi buat kalian support aku dgn
Cara Voment!!! Maaci (◠ᴥ◕ʋ)🌻 Happy Reading 🌻
◕◕◕
"Papa, Lia pulang." teriak Thalia dari luar rumah.
Laki-laki paruh baya itu menyambut putri nya pulang. "Hai sayang, kamu dari mana? pagi-pagi Papa cari udah enggk ada di kamar." ucap Thoni papa Thalia seraya mengelus pucuk kepala putri nya.
"Dari joging dong Pa."
Jika ditanya dimana mama Thalia, yah... mama Thalia sudah meninggal satu tahun yang lalu, karna tabrak lari sampai sekarang pelakunya belum ditemukan.
"Yasudah sana mandi habis itu sarapan bareng Papa."
Thalia mengangguk seraya mencium pipi Papa tersayang nya, dan langsung mengacir ke kamar nya, Thoni hanya menggeleng melihat kelakuan putri nya itu.
Setelah menghabiskan 30 menit waktu untuk mandi kini Thalia menuruni anak tangga menuju ruang makan.
"Hai Pa, nunggu lama ya." sapa Thalia kepada Thoni, seraya menarik kursi didepan nya dan langsung mendarat kan pantat nya.
Thoni menggeleng. "Enggk Kok sayang, yasudah yuk di makan keburu dingin gak enak."
Mereka menikmati sarapan nya dengan keheningan, hanya ada suara dentingan sendok.
"Pa, nanti Lia mau pergi sama temen boleh kan." Thalia memastikan di boleh atau tidak dengan Papa nya ini.
Thoni diam sejenak. "Hm... gimana ya, boleh-boleh saja asal ingat waktu, tapi kamu hati-hati jangan ceroboh." pesan Thoni dia takut Thalia ceroboh dan terulang lagi kejadian 1 tahun yang lalu dimana saat almh mama Thalia meninggal, yang membuat Thoni hampir gila.
"Iya makacih Papa." Thoni mengangguk seraya tersenyum.
Thalia dan Thoni langsung melanjutkan sarapan nya yang sempat tertunda.
Setelah menghabiskan sarapan nya Thalia menuju kamar untuk siap-siap, sedangkan Thoni menuju ruang kerja menyelesaikan pekerjaan nya yang belum selesai.
Saat ini Thalia bingung ingin memakai baju apa?
Dan akhirnya dia menemukan baju yang menurut nya cocok untuk dipakai jalan-jalan siang ini, Thalia memakai celana jeans warna putih, baju sabrina dan memakai sepatu sneakers warna putih, tidak lupa membawa tas selempang nya.
Terdengar suara mobil sport warna hitam dari perkarangan rumah Thalia.
Thalia yang tadi sedang berkaca kini menuruni anak tangga satu persatu untuk menuju pintu utama.Kini Thalia berdiri dihadapan Marchell, sedari tadi Marchell tidak berkedip melihat penampilan Thalia yang menurut nya sangat menarik.
Cantik. batin Marchell.
Thalia membuyarkan lamunan Marchell. "hello... Kak Chell kenapa?" tanya Thalia seraya melambai- lambaikan tangan nya didepan wajah Marchell.
"Eh... e-enggak." jawab marchell gugup. "Lu udah siap."
"Udah dari tadi, kak Achell sih ngelamun terus jadi gak tau."
"Apa lo tadi panggil gw? Achell."
Thalia tersenyum kikuk. "Ehe iya salah ya?"
"Enggak kok, malah bagus jadi sekarang itu panggilan favorit lu buat gua, eh... udah yuk langsung berangkat kenapa jadi ngobrol gini." Thalia hanya terkekeh.
Didalam mobil hanya keheningan tidak ada yang membuka omongan Marchell yang fokus menyetir, dan Thalia sibuk memainkan ponsel nya.
"Lia, lu besok pulang sekolah ada waktu gak?" tanya Marchell mencairkan suasana.
Thalia yang tadi sibuk memainkan ponsel nya kini mendongak menatap wajah Marchell. "hm... kek nya enggak deh kak, soalnya Lia mau bimbel."
"Oh... emang bimbel dimana, Lia?" tanya Marchell penasaran.
"Di tempat Om Juna." jawab Thalia sambil melihat ke arah luar jendela.
Marcell yang tadi fokus menyetir kini ngerem mendadak membuat Thalia kaget. "Sttt....kak kenapa ngerem mendadak sih." protes Thalia seraya memegang dadanya yang kaget.
"Eh... sorry Li, tadi lu bilang lu bimbel tempat Om Juna?" tanya Marchell memastikan.
"Iy-yaa... emang kenapa kak?"
"Gak papa Om Juna itu O'om gua." pungkas Marchell sambil menjalankan mobilnya yang sempat berhenti mendadak.
"Ohh... bagus lah berarti kak Achell pernah dong bimbel bareng Om Juna."
"Pernah waktu SMP." jawab Marchell sambil terkekeh. Sedangkan Thalia menggeleng sambil tersenyum melihat nya.
Tanpa sadar mereka sampai tujuan , Thalia menyapu pandangan nya ternyata Marcell membawa nya di cafe pelangi.
"Gak usah repot-repot kalik kak." ujar Thalia saat Marchell membukakan pintu untuk nya.
"Apasi yang repot buat gua, untuk kepentingan lu." goda Marchell seraya menaikkan satu alisnya, Thalia hanya terkekeh, bisa-bisa nya temen Abang nya sendiri menggoda nya.
Didalam hati Thalia merasa tak enak jalan bersama laki-laki lain tanpa sepengetahuan Revan takut ada anggota BLACKCARLOS yang melihat nya dan bisa-bisa orang itu melapor ke Revan dan Revan bisa salah paham kepadanya.
Thalia dan Marchell berjalan masuk kedalam Cafe beriiringan seperti sepasang kekasih.
"Lu mau pesen apa, Lia?" tanya Marchell sambil melihat lihat menu pesanan.
"Hm... samain aja kayak punya kakak."
Marchell mengangguk paham. "Mbk pesen spaghetti nya dua sama Chocolatte nya dua juga." kata Marchell sambil memberikan buku menu itu ke pelayan Cafe.
"Baik Mas, Mbk di tunggu saya permisi." pamit pelayan Cafe langsung meninggalkan mereka berdua.
Tidak lama mereka menunggu pesanan nya datang. "Ini Mas, Mbk pesanan nya, selamat menikmati saya permisi dulu." ucap pelayan Cafe itu. di balas anggukan dari kedua nya.
Kini mereka menikmati makan bersama tanpa banyak bicara, sesekali Marchell menanyakan apa kabar Dika, menanyakan perkembangan sekolah Thalia, dan juga sebaliknya.
◕◕◕
-to be continued-
Gaes jadi gimana chap ini seru gak?
Aut brain stuck 😌
Jangan lupa Voment yaw!!!
Aut tunggu saran dan kritik dari kalian maacih
See u next chap 😙
By: A M B A R
Ig: @ctandh_
KAMU SEDANG MEMBACA
A & A (ON GOING)
Teen Fiction[ PROSES REVISI ] Aldianolic Farellino. Manusia berkedok iblis Jika miliknya disentuh. Sisi gelapnya akan muncul Disaat miliknya diusik. Athalia Kenzura. Satu nama itu yang membuat hidup Aldi menjadi berwarna dalam sekejap. Dari banyaknya peremp...