18 - Jealousy

6.9K 867 229
                                    

'Nongol aja belom, udah di tuduh sana-sini. Kalian sungguh kejam!'
-RNV

Dari kemaren, tiap kali nemuin video Jeno berambut blonde, bawaannya pengen jadiin gif wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari kemaren, tiap kali nemuin video Jeno berambut blonde, bawaannya pengen jadiin gif wkwk

--» The Elder's Mate «--

"Yunani?"

Jeno menoleh setelah menutup jendela kamar lalu menguncinya.

Angin berhembus kencang malam ini, berharap tidak ada badai atau cuaca buruk semacamnya sebab beberapa anggota pack termasuk Haechan dan Mark akan melakukan perjalanan esok pagi.

Aku mengangguk singkat, kemudian masuk kedalam selimut untuk menghangatkan diri.

"Kenapa tiba-tiba sekali?"

Sudut mataku meliriknya tajam. "Bukannya kita sudah memiliki rencana untuk berlibur kesana setelah Dominion selesai? Kita sudah pernah membahas ini sebelum penyeranganku. Ah, kau pasti lupa lagi."

Menatap langit-langit kamar dengan wajah datar, kucoba mati-matian memblokade pikiran Jeno yang berusaha memasuki kepalaku.

Ya. Tentu saja aku tidak semerta-merta tertarik berlibur ke Eropa lagi setelah kejadian tidak menyenangkan pada purnama di bulan lalu- ah mungkin sekitar dua bulan yang lalu.

Benua itu terlalu tua untuk menyimpan segala rahasia peradaban manusia dan werewolf, dan aku tentu saja penasaran dengan beberapa diantaranya.

"Baiklah. Kita akan kesana setelah berkunjung ke rumahku."

Lamunanku buyar mendengar kalimat singkat itu. "Maksudmu, markas besar Pack Steøn? Kediaman keluarga Damarion- Damaris Palace?"

Jeno yang hampir melangkahkan kaki menuju kamar mandi, terhenti sejenak untuk melihatku. "Kenapa? Tidak mau?"

Buru-buru aku menggeleng, "bukan, tidak apa-apa. Lupakan."

Kemudian ia memasuki kamar mandi tanpa bersaut.

Aku menghela panjang dalam keheningan setelah melihat tubuh besar itu menghilang dibalik pintu.

Kalau boleh jujur, dan salahkan juga Haechan yang terlalu frontal dalam menggambarkan tempat itu sebagai istana kuno yang menyeramkan sebab, aku sedikit ngeri membayangkan hidup terkekang dibalik dinding tinggi itu untuk kurun waktu yang lama.

Hhh... Aku tidak bisa tinggal dilingkungan yang kaku.

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Elder's Mate [Nomin | GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang