03 - Changes

6.9K 1.1K 75
                                    

- The Elder's Mate -

.

.

Mataku mengerjap pelan, berusaha menyamarkan biasan cahaya matahari yang menembus masuk kamar.

Aku masih di hotel yang sama.

Syukurlah, belum mati.

"Ya kau belum mati, tapi hampir membuatku mati jantungan."

Aku berdecak, lalu menatap sinis wanita pemilik suara itu yang kini tengah duduk pada sebuah sofa di dekat jendela kaca.

Eh, tunggu. Kenapa dia bisa membaca pikiranku?

"Makanlah dulu. Hari sudah siang, kau belum makan dari pagi." Tidak menunggu jawabanku, Chitta segera beranjak menuju pintu. "Aku akan membawa makananmu kesini."

Sekarang tinggal aku sendiri, dengan pikiran yang mulai bergelung mengingat kejadian kemarin malam.

Kepalaku pusing. Astaga, apa yang sudah terjadi?

"Kau sudah sadar? Syukurlah."

Aku berusaha bangun, lalu menyandarkan punggung pada kepala ranjang. Kemudian menatap Johnny yang baru saja masuk, sudah mengambil tempat pada sebuah kursi di dekat nakas.

Aku bisa melihat raut serius itu dari tatapan obsidian kembarnya. Ia membuka suara "Apa yang terjadi?"

Aku melirik tanpa interest, lalu menarik ujung selimut sebatas pinggang. "Aku baik-baik saja."

"Bukan kau." Sautnya cepat. "Tapi mate mu."

Dan kalimat itu berhasil membuatku melotot. A-apa yang dia katakan?

"Aku mendengar teriakan Eve. Entah apa yang terjadi padamu, tetapi dia tidak sengaja melakukan mindlink dengan beberapa orang sekaligus. Termasuk aku."

Aku masih tidak mengerti. Dan tiba-tiba saja napasku tersengal mendengar kata mate dilontarkan.

Johnny beranjak dari tempatnya dan berganti duduk pada pinggiran ranjang. Terlihat dengan jelas bagaimana wajah itu menatapku khawatir.

"John..." Aku mengerjap tidak mampu melanjutkan kalimat.

"Kalau kamu memang tidak ingin menemuinya, biarkan aku saja. Dan kalau kamu belum siap menjaganya, biarkan kami melakukannya untukmu." Suara beratnya sedikit gemetar, membuatku membeku ditempat. "Jasmine, Hanya kau yang bisa menemukannya. dia adalah mate-mu. Aku membutuhkannya, Pack membutuhkannya. Dia adalah Luna kami. Tanpanya, tidak akan ada penerus yang bisa melanjutkan posisimu."

"Ada dirimu... Dan juga Chitta." Aku mengalihkan pandangan, berusaha menghindari kontak mata dengannya. "Kau seorang Alpha dominant. Anak kalian bisa meneruskan posisiku."

'Bodoh.'

Aku memejam, 'Eve...'

Dan setelahnya terdengar sebuah desahan napas berat dari pria itu.

Aku masih mempertahankan sikap tidak acuhku.

Pintu terbuka, memperlihatkan Chitta yang sedang berjalan kearahku sembari membawa bedside table yang diatasnya terdapat beberapa hidangan.

Johnny bangkit, lalu berdecak. "Seorang Alpha dominant tidak bisa dibandingkan dengan seorang Elder."

Chitta meletakkan meja mini itu diatas pangkuanku, lalu berlalu untuk mengambil tempat dan duduk di sofa.

The Elder's Mate [Nomin | GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang