Gara Gara Baper

Chapter 7

.

.

.

Udah tiga hari ini Taehyung ga masuk sekolah karena sakit. Imbas dari latihan drama selama satu minggu dengan sistem syuting striping udah kaya sinetron tukang bu*** naik haji.
Belum lagi tiap pulang sekolah langsung anterin Ayahnya yang dapat bagian shift malam ditempat kerjanya minggu ini, karena mobilnya yang lagi mogok dan baru bener hari kemarin.
Berakhir dengan si hidung mancung yang kini terbaring diatas kasur empuk dikamar kesayangannya yang bernuansa ungu, dengan dinding yang ditempeli poster Pasha Ungu dan sprei kasur berwarna ungu pula. Tak lupa jam weker berwarna ungu pemberian dari Jeongyeon pas pertama kali masuk SMA, pengingat biar sobat seperdotannya itu ga ngaret lagi tiap mau berangkat sekolah.

Dengan celana training abu-abu dan hoodie berwarna hitam serta kaus kaki -atas paksaan Ibunya- Taehyung bergelung dibawah selimut dan kompresan handuk yang berkali-kali Jeongyeon rendam ulang dalam wadah kecil berisi air dingin.
Gelengan kepala dengan raut wajah khawatir Jeongyeon tunjukan saat setelah memegang kening Taehyung yang masih belum reda juga panasnya. Padahal itu sudah kompresan kedua, setelah dua jam yang lalu Ibunya Taehyung ikut tempelkan handuk berair itu pada kening putranya sebelum Jeongyeon pulang sekolah sekitar pukul empat sore, sekaligus merayakan kemenangan untuk penilaian bagus dalam dramanya dari Ibu Yoona.
Omong-omong, Taehyung akhirnya juga ga ikut bergabung dalam kelompok dramanya, padahal udah latihan sampai berakhir sakit.

"Lu lama amat sih, Jeong. Kemana aja balik dari sekolah? Jadinya sakit gue ga sembuh-sembuh." Sambil rapatkan selimut untuk menghalau rasa dingin dengan suhu tubuh yang justru kebalikannya, Taehyung pout-kan bibir lopenya kesal karena Jeongyeon yang jenguk dirinya ga sesuai dengan janji dia sebelum berangkat sekolah tadi pagi. Sobat gadisnya itu cuma balas dengan memutar bola mata malas lihat tingkah Taehyung yang sedang dalam mode manjanya.

"Iya, maaf, Taetae. Kan gue gatau kalo gue bakal menangin drama tadi. Ga nyangka juga kalo drama buatan si Jackson sama Chanyeol yang receh itu bakal dapat penilaian bagus dari Bu Yoona. Emang dah kalo hal-hal gesrek mah, mereka berdua itu jagonya. Satu kelas sampe ngakak guling guling bantal pas mereka akting lagi ikut acara Stand Up Comedy. Hahaha" Jeongyeon ketawa ngakak sampe ga sadar pukul-pukul perut tummy Taehyung yang lagi sakit.

"Aduduh, Jeongie. Lu yang kira-kira dong. Orang lagi sakit masih aja dipukul-pukul. Entar yang ada malah nambah sakit gue." Taehyung meringis sambil usap-usap perut tanpa rotinya udah kaya ibu hamil. Jeongyeon langsung pasang wajah merasa bersalah dengan cengiran dan dua jari membentuk huruf V.

"Ya maaf reflek, Tae." Ucapnya.

"Dasar cewek." Taehyung cuma balas sambil mendengus.

Dinakas yang bersebelahan dengan kasur si empunya kamar, ada beberapa cemilan dan susu kotak bawaan gengnya Taehyung alias si duo Kim Black Partner yang menjenguk dirinya kemaring siang sepulang keduanya dari sekolah.
Mereka bawa banyak cemilan yang jumlahnya lebih dari cem(b)ilan.
Makanan yang sebenernya ga baik buat orang sakit. Tapi bisa-bisanya si duo item itu bawanya sampe dua kresek, udah kaya mau ngadain pesta kamar ala ciwi-ciwi lupa diet.
Jeongyeon yang emang dasarnya doyan banget ngemil, langsung tergiur begitu lihat banyaknya makanan ringan sang pencipta bertambahnya angka timbangan berat badan yang sesungguhnya. Taehyung yang kelewat peka dengan mata lapar Jeongyeon cepat-cepat bangkit duduk seraya ambil dua kresek ukuran sedang itu dan langsung didekap seolah ingin melindungi makanan tersebut.

"Yaelah, Tae. Bagi napa, pelit amat." Gerutu Jeongyeon dan sempatkan ambil handuk basah yang terjatuh dari dahi Taehyung karena gerakan tiba-tiba si Kim itu tadi.

"Enak aja. Ini kan HADIAH dari temen-temen gue yang INGAT sama gue. Apaan lu mau main embat aja?!" Ujar Taehyung dengan menekankan kata 'hadiah' dan 'ingat' dalam kalimatnya.