Chapter 2: Lo Happy Ga Non?

5.7K 494 60
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

NANON POV

Aku berlari terburu buru menghampiri mobil berwarna hitam milik Pawat. Dan langsung masuk menempati bangku penumpang dengan nafas masih terengah engah 

"Nih." Aku melirik tangan Pawat yang terulur memberikan sebotol minuman dingin padaku yang masih berusaha mengatur nafas.

"Thanks Paw." dan langsung meneguknya.

"Lagian ngapain sih pake lari lari. Tuh sampe keringetan." tangan Pawat reflek meraih tissu di dashboard lalu melap keringat didahiku. Ku hanya diam membiarkan tangannya mengusap lembut tiap bulir keringatku. Matanya mengamati tiap inchi wajahku. 

Haruskan dia mendekat seperti ini
Stop! Kau terlalu dekat!*

Begitu dekat hingga dapat kuhirup aroma wangi tubuhnya. Wangi yang dengan lancangnya menjamah titik lemahku. Seperti candu yang membuatku tak bisa berhenti menghirupnya. Membuat seluruh indra dalam tubuhku mendamba lebih dari sekedar aroma.

Kuberusaha menahan kegugupanku dan bersikap biasa. Tak ada penolakan atau protes yang terlontar dari mulutku saat tangannya dengan hati hati membersihkan sisa tisu yang menempel. 

JUST FRIENDS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang