CHAPTER 5

286 31 3
                                    

Beberapa hari kemudian kepala keluarga Diloknowarit memanggil semua anggota keluarganya untuk berkumpul di ruang keluarga. Pada saat putra-putra diloknowarit datang, mereka melihat kedua orang tuanya sudah berada di sana bersama Ohm kakak tertua dan seorang pria lagi yang tidak mereka kenal.

Begitu mereka mengendus nafas pria tak dikenal disana, Gulf dan Earth langsung mundur dan berjalan dibelakang Kris, sedangkan Win berjalan sambil melompat tidak peduli dengan kehadiran manusia.

Begitu mereka semua sudah duduk, Max memperkenalkan satu-satunya manusia disana.

"Kris, Gulf, Win, Earth, kenalkan ini-"

"Papi kenapa ngundang manusia ke rumah kita," potong Earth tak suka.

"Earth, biarkan papi menyelesaikan perkataan papi dulu," Ujar Tul.

Earth cemberut tak suka.

"manusia ini adalah keturunan keluarga Anurak namanya Mike, keluarga manusia yang melayani keluarga diloknowarit. Dia disini untuk mempersiapkan semua hal yang kita butuhkan untuk-"

"Papi, bisakah Kris tinggal disini saja?" memotong ucapan papinya karena tidak ingin bersosialisasi dengan siapapun.

"Krist, kau-" Ohm menghentikan ucapannya saat daddy nya mengangkat tangannya menyuruhnya tidak perlu memarahi Kris.

"Krist, sudah waktunya kau untuk move on, kau ingat dengan janjimu untuk bahagia, apakah kau lupa?" tanya daddy Max mengingatkan Krist.

Krist mengigit bibirnya, " Tapi daddy, Krist bahagia sekarang," ujarnya setengah berbisik.

"Bahkan orang buta juga tau kalau Phi tidak bahagia," ujar Gulf yang duduk disamping Krist yang diangguki sekuat tenaga oleh Earth dan Win.

Tul menarik mafas panjang, mencoba merangkai kata yang tepat untuk putra nya yang selalu dirundung duka. "Krist, papi tau kalau kamu sedih dan belum bisa melupakannya, tapi papi tidak ingin kau terus-terusan seperti ini, bahkan Kongphob sendiri tidak ingin kau seperti ini," ujar papi Tul mencoba menasehati Krist.

"Tapi papi, Krist tidak bisa," ujar Kris sambil menahan air matanya.

"Kalau tidak dicoba, kita kan tidak tahu, phi," ujar Win yang tidak tahan dengan kesedihan phi nya terus menerus.

"Baiklah, kalian hentikan," ujar Max tiba-tiba. "Kau harus tetap berbaur ke dunia manusia, Kris. Mau tidak mau, suka tidak suka, kau harus pergi, ini adalah perintah, apakah kau ingin membantahku?" tanya Max yang telah mengeluarkan aura kepemimpinanya yang membuat Gulf, Earth dan Win bergidik.

"Tidak, daddy," ujar Krist agak tertekan.

Tul memukul kaki Max mengingatkan untuk tidak perlu berlebihan, "Krist, lebih baik kau ikut ya, papi tidak ingin kau tinggal sendirian disini, kalau kau tidak ikut Papi juga tidak ikut, papi akan menemanimu disini," Ujar Tul yang membuat putra-putra imut nya melotot tidak suka.

"Kalau papi ngga ikut, Gupi ngga ikut juga,"

Earth menganggukkan kepalanya, "Earth juga,"

"Win ngga, win tetap pengen ke dunia manusia," sambung Win, ia pun mendapatkan pelototan tajam dari Gulf dan Earth yang ia balas dengan cengiran.

"Krist? apakah kau mau ikut dengan kami?" tanya Papi meyakinkan Krist sekali lagi.

Krist melihat tatapan penuh permohonan dari papinya, akirnya menganggukkan kepalanya.

Melihat Krist yang mengangguk, seluruh anggota keluarga merasa lega.

"Baiklah kalau mari kita rundingkan status kita saat berada di dunia manusia," ujar Papi.

VAMPIRE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang