CHAPTER 11

219 37 4
                                    

Sore itu, Earth baru saja menyelesaikan aktivitas kampusnya sebagai bagian dari tim dance universitas yang akan tampil pada acara dies natalis universitas nanti. Karena lelah dan lapar, Earth berencana untuk mencari makan. 

Sebenarnya makanan manusia tidak bisa berefek pada nya tapi dia menyukai karena rasanya enak, hanya darah yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisinya. Sayangnya dia tidak begitu suka rasa darah, sama seperti saudara-saudara nya yang lain, mereka tidak pernah merasakan rasa enak dari darah yang mereka minum.

Pernah Earth menanyakan hal ini pada daddy dan papinya, katanya Daddy dan papi telah melakukan suatu kelasahan yang menyebabkan dikutuknya keluarga Diloknowarit  dengan tidak bisa merasakan manisnya darah sampai ia menemukan pasangan jiwa abadinya. Karena itulah, keluarga Diloknowarit selain daddy dan papi tidak pernah marasakan rasa manisnya darah. Masalahnya, zaman sekarang dimana mereka akan menemukan pasangan jiwa abadi yang telah dianggap legenda semata? Beruntung mereka masih bisa merasakan rasa enaknya makanan lewat makanan manusia, kalau tidak bagaimana mereka akan bisa merasakan kata enak pada setiap makanan?

Earth menyedot manisnya es yang baru dipesan setelah memakan lima dessert dan dua gelas es krim. Saat ia sudah habis memakan semua dessert yang dipesannya, ia pun segera pulang sebelum malam makin larut dan dia akan dimarahi oleh papinya.

Tidak seperti biasanya, jalanan malam ini agak sepi. Earth merasa agak takut, terutama dia takut bertemu dengan para hunters. Sebagai vampir muda dan selalu dalam lindungan kedua orangtuanya, Earth tidak pernah sama sekali merasakan pertarungan sesungguhnya, ia hanya melihat adegan kekerasan di acara televisi yang ditontonya.

Namun, meski ia tidak pernah merasakan rasanya pertarungan tapi ia tetap diajarkan untuk melindungi diri dan menajamkan instingnya sebagai pemangsa. dan malam ini, ia dapat merasakan instingnya yang cukup tajam bahwa ada bahaya didekatnya.

Benar saja, saat dirinya berjalan menuju arah tempat mobilnya di parkir, ia merasakan beberapa makhluk abadi yang berseliweran menuju kearahnya. Merasa takut ia berbalik dan berlari kearah bangunan bertingkat, ia menganggap akan menemui seseorang yang bisa mintai pertolongan. Sayangnya, selama menuju arah bangunan tak seorang pun yang ia temui. sampai..

"Waw, ada vampire kecil disini," ujar sebuah suara dari arah belakang Earth.

Earth tak menghentikan langkahnya, ia terus berjalan sampai tiba-tiba ia dihentikan oleh seorang tak dikenal yang muncul tiba-tiba dihadapannya.

"Kalian mau apa?" tanya Earth yang muali gemetar ketakutan.

Saat ini Earth menyesalkan tindakannya yang menolak untuk pulang bersama Win, kalau saja ia pulang bersama Win pasti ia tidak akan mengalami masalah seperti ini.

"Tenang manis, kami hanya menginginkan sedikit darahmu, dikatakan kalau makhluk abadi yang meminum darah dari bangsa vampire, maka yang meminum tersebut akan memiliki sebagian kekuatan yang dimiliki para vampir, dan kalau manusia yang meminumnya akan menjadi abadi,"

Earth semakin bergetar hebat mendengar perkataan orang yang berada dihadapannya. 

"Aku tidak tahu, kaum vampir yang terkenal akan kekuatan dan kesombongannya akan berdiri gemetar melihat makhluk abadi yang dianggap rendah oleh bangsanya," ujar salah seorang dari mereka.

"Hey hey, sudah tidak perlu berlama-lama, kita habisi dan segera kita ambil darahnya, dia bisa kita gunakan sebagai Bank darah penghasil uang," ujar yang lainnya.

"TIDAKK" Pekik Earth ketakutan.

Kemudian ia berlari menghindari kejaran makhluk yang ingin menangkapnya, sampai pada saat ia tersandung dan terjatuh. Masing-masing dari mereka pun segera menangkap Earth, mereka memegang kaki dan tangannya agar tidak terlepas. Earth berteriak ketakutan, ia melupakan semua ajaran perlindungan diri dari papi daddy nya, bahkan sangkin ketakutannya ia bahkan lupa kalau ia memiliki kekuatan yang sebenarnya bisa digunkan untuk mengalahkan mereka.

VAMPIRE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang