kembar tak sama

3.5K 415 5
                                    

Tambah umur diakhir tahun adalah kesamaan Kenan dan Alvin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tambah umur diakhir tahun adalah kesamaan Kenan dan Alvin. Basicly, kembar. Tapi sang ayah hanya mengingat Kenan saja yang berulang tahun. Ia lupa bahwa dia memiliki si bungsu yang juga menantikan momen tambah usia.

Ayah dari dua pemuda yang luar biasa itu bernama Adnan ini selalu saja menjauhkan dirinya dari Alvin. Meskipun dia selalu beruaha dekat dengan Alvin namun kenangan tentang wanita yang ia cinta mengalami masa kritis hingga meninggal membuat fikirannya memburuk.

Sugesti tentang Alvin adalah penyebab kematian wanita yang berarti dalam hidupnya selalu menghantui kepala Adnan.

Sebagai seorang ayah tentu Adnan mencoba, berusaha keras untuk membahagiakan kedua putranya. Dan, dia berhasil. Kenan dan Alvin tumbuh menjadi pemuda yang mandiri dan membuktikan pada Adnan bahwa mereka sayang padanya.

Adnan meraih ponselnya. Disana wallpaper layar kuncinya terbuka dan tampak dua putranya sedang berpose ceria. Adnan tanpa sadar melengkungkan senyumannya. Ia merasa kedua putranya tumbuh terlalu cepat padahal baru kemarin rasanya ia berjuang membesarkan mereka.

Setelah kematian istrinya, Adnan mati langkah. Dia hanya bisa menggunakan jasa pengasuh bayi untuk merawat mereka berdua. Impian yang sudah ia rangkai hancur seketika setelah kematian istrinya. Adnan harua bekerja membanting tulangnya dengan keras untuk menghidupi Kenan dan Alvin sekaligus membayar pengasuh bayi.

Beruntung, Kenan sempat merasakan pelukan bunda mereka, hanya Kenan. Alvin tidak memiliki kesempatan karena beberapa detik setelah Alvin lahir, bunda mereka langsung terkulai lemas dan tidak sadarkan diri.

Adnan tidak tau kalau mereka akan memiliki anak kembar. Dokter sudah mengatakan itu akan sangat beresiko tapi istrinya kekeuh untuk mempertahankan kehamilannya dan berujung pada pengorbanannya yang luar biasa. Ia meninggal disaat melahirkan putra-putranya.

Saat Adnan masih menatap foto putra-putranya,  ada pesan dari Kenan yang muncul dinotifikasinya.

Aku akan menemui ayah bersama Alvin, kata Kenan dalam pesannya itu.

Adnan terkejut untuk sesaat tapi ia tersenyum kemudian. Ia salah, Kenan dan Alvin mana bisa dipisahkan seperti yang dia inginkan. Agaknya, Adnan memang sudah keterlaluan.

***

Alvin pulang lebih cepat. Dengan celemek dibadannya dan juga kepandaiannya mengiris bahan makanan, Alvin berencana untuk memasak makan malam yang berbeda untuk kakaknya. Beruntung, Kenan masih sibuk dengan perayaan ulang tahunnya di perusahaan. Kenan pulang agak larut dari biasanya yang kurang lebih jam enam sore. 

Alvin mencicipi kuah sup buatannya dan merasa masih kurang enak. Kenan kakaknya itu tidak suka makanan yang terlalu pedas tapi juga tidak terlalu asin. Sangat susah sekali untuk mengerti selera Kenan, hanya Alvin yang bisa melakukannya.

Alvin dengan satu gerakan menggoreng ayam dan dia masih sempat untuk membuat salad sayur sebagai makanan pembuka.

Sup sudah siap, nasi juga sudah siap, salad sayuran sudah siap, selanjutnya meletakan mereka semua dimeja makan. Alvin lanjut menggoreng ayam dan memberikan bumbu sebagai penyedap.

Selesai. Alvin lanjut ke makanan penutup. Tidak ada yang spesial, Kenan hanya ingin jus buah lalu Alvin membuat smoothies untuk dirinya sendiri.

Merasa kurang, Alvin masih sempat untuk menggoreng jamur dan kentang sebagai camilan. Butuh waktu dua jam bagi Alvin untuk menjadi koki handal didapur sore ini.

Tepat pukul tujuh lebih empat puluh lima menit, terdengar suara mobil Kenan yang masuk ke garasi. Alvin yang antusias langsung berlari menyiapkan kue yang sudah dia beli, padahal mereka masih punya satu kue yang Kenan beli dan belum termakan sejak semalam.

"Selamat ulang tahun kakak kembaran aku" kata Alvin dengan nada yang ia buat manja setelah Kenan membuka pintu rumah. Kenan tersentuh melihat wajah Alvin yang kekanak-kanakan itu sedang memegang kue ulang tahun dengan lilin yang masih menyala.

"Selamat ulang tahun juga adik kembar aku" lalu Kenan meniup lilinnya bersama Alvin. "Wah, kau benar-benar koki yang handal" puji Kenan sambil berjalan ke meja makan bersama Alvin.

Belum selesai kejutan Alvin, saat Kenan sedang mengambil nasi, ia memberikan buah amplop dengan desaign berwarna coklat disemua sisinya.

"Ini apa? Uang?" tanya Kenan yang iseng. Alvin hanya mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban.

Alvin is your genie, inilah tulisan pada kertas yang diberikan Alvin untuk Kenan.

"Vin, ini maksudnya apaan?" tanya Kenan yang masih belum mengerti.

"Alvin tidak tau apa yang harus Alvin berikan. Jadi, Alvin akan jadi jinnya Kak Kenan. Kak Kenan tinggal minta apa saja dan Alvin akan langsung memberikannya" penjelasan Alvin.

"Serius semua yang Kak Kenan mau?" tanya Kenan dengan wajah lucunya.

Alvin mulai sangsi, "Ya tapi jangan yang aneh-aneh, Kak" tegas Alvin.

"Ikut Kak Kenan ke Australia untuk bertemu ayah disana" kata Kenan dengan suara yang jelas terdengar.

"Hah?" reflek Alvin yang terkejut. "Tolong dong, Kak. Aku belum memiliki persiapan apapun--" kata-kata Alvin terpotong saat Kenan melemparkan sebuah tiket pesawat diatas meja.

"Itu tiketnya. Passport masih dikamu, kan? Siapkan barang seperlunya saja" kata Kenan.

"Kak Kenan bisnis kulinerku bagaimana?" tanya Alvin dengan tingkah manjanya.

"Itu cuma masalah bahan baku yang langka. Kak Kenan sudah memesannya. Nih, Kak Kenan sudah pesankan lewat teman Kak Kenan. Justru pelangganmu sedang melonjak sekarang. Bukankah itu bagus? Jangan banyak alasan. Katanya mau jadi jinnya Kak Kenan, mana? Masih membantah saja dari tadi" keluh Kenan tanpa jeda.

"Apa ayah mau bertemu denganku?" tanya Alvin yang sangat tidak terduga.

Kenan mengunyah dengan malas sambil menatap Alvin dengan tatapan tajam yang dibuat-buat, "Apa ada ayah yang malas bertemu anaknya? Eoh?? Yang ada dirimu yang menjauhkan diri dari ayah"

Alvin akan menjawab, ia baru membuka mulut tapi Kenan langsung menyuapkan salad sayuran ke dalam mulut Alvin.

"Sudah diam. Jangan membantah kakakmu" kata Kenan. "Lagipula sekalian liburan, apa susahnya, sih?"

"Iya, ya. Bawel sekali memang" kesal Alvin sambil masih mengunyah sayuran yang disuapkan padanya.

Kenan senang. Dia mengusak rambut adiknya dengan wajah yang gemas. Ia tersenyum sampai kedua matanya menyipit. Kenan bisa membayangkan liburannya bersama ayah dan Alvin di Australia setelah ini.






To be continued....








BE || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang