Gue disini membuat cerita2 berdasarkan imajinasi gue, mengandung 🚨21++ yaaa🙅🏻♀️
JANGAN LUPA DI VOTE DAN COMMENT 🤟
khop khun khaa~ 🥰
Untuk tanda ⚠️ : Berhubungan dengan BDSM
(Maaf kalau diawal ceritanya masih kurang bagus, karena itu baru belaj...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tromso, Norwegia 2019|22.00 PM
**
Sudah sepekan ini salju menyelimuti kota Tromso, akhir desember adalah jadwal wajib salju turun memenuhi kawasan kota Tromso dan sekitarnya. Meskipun sepekan ini Tromso sudah menjadi kota dingin, tetapi tidak berpengaruh apapun untuk penduduk dikota tersebut.
Walaupun iklim Norwegia terkenal kota dingin terutama pada malam hari, tetapi kehidupan malam di Tromso tidak mengecewakan bagi sebagian penduduk kota ini. Karena bagi mereka malam hari adalah waktu terbaik untuk merasakan keindahan kota Tromso yang berkilau, menyenangkan, dan terasa ringan.
Gulf adalah salah satu penduduk yang tidak pernah merasa kecewa dengan keindahan kota Tromso, meskipun suhu diluar cafenya begitu menusuk kulit, tetapi semua itu dapat teralihkan ketika cahaya lampu malam menghiasi sepanjang jalan didepan cafenya.
Seulas senyum terukir diwajah gulf ketika beberapa orang berlalu lalang didepan cafenya yang sudah sepi pengunjung, niatnya ia ingin menutup cafenya lebih cepat malam ini karena esok hari adalah hari natal. Namun dipikirnya kembali, untuk apa ia harus lebih cepat menutup cafenya jika ia hanya akan berdiam diri didalam apartement-nya sendirian dan menonton televisi dengan siaran yang membosankan.
Gulf melirik jam dinding yang berada tepat didepan pandangannya, anak panah jam itu sudah berada diangka 10, bertanda jika gulf harus benar-benar menutup cafenya. Hembusan nafas berat terbuang begitu saja, dadanya agak terasa sesak malam ini karena gulf harus kembali merasakan malam natal tanpa siapapun yang berada disisinya.
Sudah 3 tahun gulf menjadi anak sebatang kara, karena ayah gulf meninggal pada kecelakaan mobil didepan pasar tradisional yang tidak jauh dari apartementnya. Ibunya pun sudah tiada ketika gulf berumur 5 tahun, ia meninggal karena penyakit lemah jantung.
Keterpurukannya sebagai anak yang sebatang kara begitu menghujam jiwa, karena semua bebannya akan dipikul olehnya sendiri. Ayahnya meninggalkan sebuah cafe dan apartement untuk gulf, setidaknya kedua tempat itu adalah tempat yang bisa gulf gantungkan saat ini untuk kelangsungan hidupnya.
Gulf mengingat kejadian beberapa tahun lalu ketika ayahnya selalu memberikan kado natal untuknya, hal-hal yang tak penting untuk gulf namun selalu memberikan kesan tersendiri didalam memori otaknya.
Ayahnya pernah memberikannya sebuah puzzel gambar karakter baymax kesukaannya, padahal ayahnya tahu jika gulf bukan anak rajin yang senang menyusun puzzel. Tetapi yang ayah katakan, jika ayahnya memberikan gulf sebuah hadiah yang biasa-biasa saja, nantinya gulf tidak akan mengerti arti berjuang serta merasa puas setelah perjuangannya tercapai.
Tidak terasa air mata yang sudah mengembang kini mengalir dikedua pipi gembil merah mudanya, gulf benar-benar merindukan ayahnya yang selalu memberikan kasih sayang dan memanjakan dirinya diwaktu tertentu. Meskipun perawakan ayahnya tidak menyeramkan seperti ayah pada umumnya, tetapi ayahnya adalah ayah terbaik yang selalu memberikan pengajaran hidup untuk dirinya.
