6

1.1K 90 67
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian akhir yee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian akhir yee...
Maafkan kalo banyak typo di setiap chapture nya 🙏🙏🙏✌😆



Suara teriakan gaduh dan meminta tolong memaksakan Perth untuk menggeliat padahal hari masih malam tapi keributan di luar sana semakin mengganggu tidur Perth hingga dengan malas ia bangkit dari tidurnya.

"Shia saint..? " Keluh Perth setelah ia benar-benar sadar dari tidurnya karena saint tidak ada di sana seperti awal mereka tidur di sana.

"Bunny..? " Panggil Perth sembari membuka kunci resleting tendanya yang masih terkunci rapi dari dalam hingga ia merasa heran bagaimana itu terjadi dan penasaran dengan teriakan gaduh dari segerombolan pekerja di luar sana berasal dari tenda mereka.

Kaki Perth melangkah terburu-buru menuju di mana suara gaduh berasal hingga kaki nya tertahan saat melihat ceceran darah segar yang mengotori sepatunya.

"Tuhan...? " Sadar Perth setelah ia memperhatikan sekitar di mana kegaduhan yang tengah terjadi, karena beberapa pekerja tengah diterkam makhluk aneh berkulit merah pekat dengan rambut panjang dan bermata merah menyala, bahkan makhluk itu dengan mudah mencabik serta mencongkel tubuh serta mata orang orang itu menggunakan kuku kuku runcing mereka.

"Shiaaa... " Gemetar Perth mundur saat melihat banyak makhluk itu disana dan terus menyerang orang orang yang berusaha lari tapi berakhir dengan teriakan kesakitan setelah mendapatkan gigitan serta robekan di tubuh mereka.

"Perth lariii...! " Teriakan demi teriakan tidak bisa Perth gubris bahkan ia tidak tahu siapa saja yang dimangsa atau yang tengah memintanya berlari, yang kini fokus di mata Perth hanya pembantaian pekerja di sana karena sebagian tubuh mereka tidak terbentuk setelah di cabik-cabik dan di makan oleh makhluk makhluk bermata merah menyala itu, bahkan sebagian sekarat karena organ organ tubuh mereka dikeluarkan paksa lewat anus.

"Tuhan Tuhan.. Tidak.. Saint.. Bunny kau dimana..!? " Panik Perth lalu berbalik setelah mengingat kekasihnya karena ia sangat khawatir jika saint akan dimangsa oleh makhluk makhluk mengerikan itu.

"Bunny aku mohon sayang.. Jangan membuat ku takut.. " Gemetar Perth sembari dengan nanar memperhatikan setiap tubuh tidak bernyawa yang tergeletak di tanah seraya berharap tidak ada tubuh molek kekasihnya yang menjadi salah satu korban di sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙏𝙖𝙠𝙠𝙚𝙖𝙣 (PerthxSaint + straight)EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang