BAGIAN 12

115 11 2
                                    

Agustus 2013

Jeonghan sekarang sedang duduk di salah satu meja yang tersedia di kantin fakultasnya, sebenarnya Jeonghan sudah selesai menyantap makan siangnya hanya saja Ia enggan berpindah tempat, sesuatu dalam pikirannya mengganggu dirinya. Tadi Jeonghan meminta Seungcheol menemani Ia makan siang, memang semenjak kejadian di kafe perlakuan Seungcheol terhadapnya tidak berubah sama sekali, tetapi Jeonghan merasa ada yang berbeda dari Seungcheol

Jeonghan merasa kalau Seungcheol sekarang seperti sedang berbohong kepadanya, Jeonghan melihat Seungcheol sebagai seorang yang sedang mencoba untuk baik-baik saja padahal banyak sekali hal yang terjadi pada dirinya. Sekarang Seungcheol banyak menghabiskan waktunya bersama teman-teman tongkrongannya di warung tenda dekat gerbang masuk fakultasnya, bukannya Jeonghan merasa iri karena Seungcheol lebih memilih nongkrong dibandingkan menghabiskan waktu bersamanya dan Jisoo, tetapi Seungcheol sekarang menyibukan diri

Yang Jeonghan tahu, Seungcheol itu menyukai waktu luangnya, jika Ia memiliki waktu luang maka akan Ia manfaatkan untuk melakukan hal yang Ia suka atau untuk sekadar istirahat, tetapi Seungcheol lebih memilih untuk menghabiskan waktunya dengan nongkrong hingga malam. Jeonghan tidak khawatir dengan keamanan Seungcheol ketika nongrong hingga malam, Jeonghan mengkhawatirkan keadaan Seungcheol yang menyebabkan Ia lebih memilih nongkrong dibandingkan waktu kosong

Berangkat dari sana Jeonghan mulai merenungkan apakah perbedaan Seungcheol ini ada sangkut pautnya dengan Ia dan Jisoo, jelas ada, pikirnya. Jeonghan selama ini kurang lebih sadar akan apa yang Seungcheol rasakan terhadapnya, tetapi Jeonghan masih memercayai apa yang semesta pilihkan untuknya, jika memang itu yang terbaik untuknya, tapi apakah yang terbaik untuknya juga yang terbaik untuk orang-orang di sekitarnya

Jeonghan kira dengan merahasiakan kedekatan ya dengan Jisoo akan mengurangi rasa sakit Seungcheol ketika mengetahu hubungannya dan Jisoo, tenyata Ia salah. Demi apapun Jeonghan menyesal sekarang, Ia merasa mengkhianati temannya sendiri, bukan karena Jeonghan tidak memilih Seungcheol tetapi karena Jeonghan menutupi hal besar dari temannya, kalau boleh jujur Jeonghan pun akah marah jika diperlakukan seperti itu, Ia bahkan tidak paham mengapa Ia memilih keputusan ini

Jeonghan khawatir Seungcheol akan mulai menutup diri darinya dan Jisoo, Jeonghan tidak ingin Seungcheol kembali menyimpan kesulitannya sendiri, Ia tidak ingin Seungcheol kembali menjadi dirinya yang lama, yang selalu menyakiti dirinya, walaupun Jeonghan tahu sekarang Seungcheol sudah lebih dewasa, tetap saja rasa khawatir itu ada

Coba saja Ia mendengarkan omongan Jisoo untuk terbuka saja kepada Seungcheol, pasti semuanya akan menjadi lebih baik, Jeonghan mengingat ketika Ia menangis didepan Jisoo memohon untuk menyembunyikan kedekatan mereka dari Seungcheol jarena takut menyakitinya

Jeonghan menghela napasnya, rasanya selalu ada perasaan mengganjal setelah kejadian di kafe kurang lebih satu minggu yang lalu, lama-lama Ia merasa seharusnya Ia tidak perlu memilih, yang dari awal memang teman memang seharusnya menjadi teman. Tetapi Jeonghan sudah terlanjur amat menyukai Jisoo, Ia benar-benar bingung sekarang, dari kepergian Seungcheol tadi hingga sekarang Jeonghan masih meremat rambutnya frustrasi

Ketika mengangkat kepalanya Jeong menemukan seseorang duduk di hadapannya, Kim Taehyung, Jeonghan heran mengapa ada mahasiswa teknik yang makan di kantin fakultasnya, secara gedung fakultas teknik sedikit jauh, dan lagi, banyak meja kosong mengapa Ia memilih duduk di hadapan Jeonghan

"Udah jedok-jedokin kepalanya?" Tanya Taehyung

"Siapa yang jedok-jedokin kepala?" Tanya Jeonghan balik, Ia tidak sadar sedari tadi juga membenturkan kepalanya ke meja

Taehyung hanya menatapnya malas

"Nih ya langsung aja, kemaren Seungcheol sempet cerita dikit sama gue, ga banyak lagian gue juga ga deket sama dia. Gue disini bukan mau jadi pahlawan buat ngebenerin hubungan kalian, cuman gue rada aneh aja tiap nongkrong pasti ada Seungcheol, waktu SMA dia cuma nongkrong kalo pengen, dan gue juga tau Seungcheol bukan orang yang kaget nongkrong" ucap Taehyung mengeluarkan sebungkus rokok dan membakarnya, kemudian menghembuskan asapnya ke arah Jeonghan, kurang ajar

KEMBALI LAGI [SEVENTEEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang