Chapter Fourteen

5.9K 731 12
                                    

Sasuke dan naruto baru saja akan memasuki lift saat sosok sakura datang dengan kameranya.

"Baru pulang?" Tanya naruto.

Sakura mengangguk sambil terus menggeser hasil fotonya hari ini. Gadis itu bahkan tak menyadari kehadiran Sasuke yang sedang menatapnya dibelakang Naruto.

"Mau main ke tempatku? Akan ku masakkan..."

"Ramen instan terlezat yang pernah ada." Potong sakura bosan.

Naruto terkekeh lalu merebut kamera sakura. "Jadi, kau mau?"

"Tidak.. Aku hanya akan pulang sebentar untuk ganti baju." Sakura mendongak dan terkejut saat melihat Sasuke. Buru-buru gadis itu memberikan cengiran konyolnya pada Sasuke. "Kau disini, Sasuke-san?"

"Hn..." Jawab Sasuke. Singkat seperti biasa.

"Ingin pergi lagi? Kerja?" Tebak Naruto.

Sakura menggeleng, matanya melirik Sasuke yang entah kenapa tak berhenti menatapnya dari tadi. "Gaara membutuhkan bantuanku." Jawab Sakura setengah berbohong. Entah kenapa, tatapan Sasuke yang semakin menusuknya membuat Sakura tak berani mengatakan yang sebenarnya.

"Sejak kapan kau berubah jadi petugas emergency call?" Ledek Naruto mengembalikan kamera gadis itu yang langsung dimasukkan Sakura kedalam tas.

Sakura hanya memutar bola matanya tepat saat lift terbuka. Gadis itu keluar duluan sementara Sasuke yang hanya berdiam diri tak pernah melepaskan pandangannya dari gadis itu.

Begitu sampai di apartemennya, laki-laki pirang itu langsung mengeluarkan persediaan ramennya lalu membuka kulkas. "Aku kehabisan air mineral. Kau tunggu disini, teme. Aku akan keapartemen Sakura sebentar."

"Biar aku saja." Kata Sasuke yang langsung beranjak keluar sebelum Naruto sempat mengatakan apapun. Naruto hanya menggeleng takjub.

Sakura yang sudah rapi sedang begegas menuju pintu saat bel berbunyi. Gadis itu membuka pintu dan terkejut melihat sosok d baliknya.

"Naruto meminta ku mengambil air mineral milikmu." Kata Sasuke tanpa basa-basi seperti biasa.

"Uh.. Baiklah.." Sakura mempersilahkan Sasuke masuk.

Gadis itu langsung menuju kulkas dan mengeluarkan dua botol besar air mineral dan menyerahkannya pada Sasuke.

Sakura kira Sasuke akan langsung pergi setelah mendapatkan apa yang di inginkannya. Tapi sekarang, laki-laki itu malah menatapnya seakan menilai lalu meletakkan kedua botol air mineral tadi diatas meja.

"Kau akan keluar dengan baju seperti itu?" Tanya Sasuke dengan menyilangkan tangannya di dada.

Sakura melihat baju yang dipakainya. Celana jeans dan kaos tanpa lengan. Apa yang salah?

"Diluar dingin." Kata Sasuke melihat raut bingung Sakura.

"Ah.. Tidak apa-apa"

Sasuke melepaskan jasnya dan memakaikannya pada Sakura sebelum gadis itu mengatakan hal lain.

"Sasuke-san.. Ini tidak perlu." Tolak Sakura merasa tak enak. Lagi pula ukuran tubuh mereka jauh berbeda. Sakura bahkan yakin kemeja laki-laki itu bisa menjadi daster untuknya.

Sasuke menahan tangan sakura yang akan melepas jas miliknya. "Pakai saja..." Katanya sambil memaksa Sakura memasukkan kedua tangannya pada lengan jas itu.

Gadis itu menyerah dan memasukkan kedua tangannya kedalam jas. Sakura terlihat lucu karena tenggelam di jas yang kebesaran.

Dengan senyum tipis, sasuke menggulung lengan jas miliknya hingga jari-jari cantik milik gadis itu terlihat.

The New You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang