Chapter Eight

6.1K 757 48
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam sementara Sakura masih asik mengedit foto yang akan dikirimkannya pada Tenten malam ini. Gadis itu merasa haus dan membuka kulkasnya, berniat ingin meminum jus jeruk.

Begitu membuka kulkas, Sakura langsung menepuk jidatnya, kulkas itu kosong melompong. Hanya ada air mineral. Gadis itu benar-benar malas pergi ke supermarket, selain membutuhkan banyak waktu, hari juga semakin larut.

Sakura mengambil jaket untuk menutupi kaos tipisnya lalu bergerak keapartemen Naruto dilantai atas. Begitu lift terbuka, Sakura terkejut saat mendapati Sasuke yang duduk di depan pintu Naruto.

"Sasuke-san? Apa yang kau lakukan disini?"

Sasuke mendongak dan mendapati gadis merah jambu sedang menatapnya cemas. "Menunggu Naruto."

"Apa anak itu belum pulang?"

"Hn." Jawaban Sasuke yang super singkat membuat sakura mengernyit tak suka.

"Kau tidak menghubunginya?"

"Tidak diangkat..."

"Dasar anak itu..." Sakura menekan password Naruto dan membuka apartemen sepupu bodohnya. "Ayo masuk..." Ajak Sakura.

Sebenarnya Sasuke merasa tak enak karena masuk tanpa adanya tuan rumah. Tapi dari pada menunggu diluar, lebih baik ikut masuk kedalam sebelum dia membeku kedinginan. Sementara itu, Sakura membuka kulkas Naruto dan merampok ramen serta telur bersama jus jeruk milik si pirang lalu melirik Sasuke yang menatapnya heran.

"Aku kehabisan bahan makanan." Kata Sakura. Dalam hati gadis itu menggerutu kesal. Kenapa aku harus menjelaskan ini padanya? "Kau tunggu saja disini sampai Naruto pulang. Aku akan kembali ke apartemenku."

Sasuke terlihat berpikir sebentar lalu berdiri. "Apa aku keberatan kalau aku menunggu di apartemenmu?"

"Apa?"

"Aku merasa tidak enak menunggu didalam sini sementara aku tidak tau password Naruto dan dia tidak tau kalau aku ada disini." Perkataan Sasuke membuat Sakura tercengang. Itu adalah kalimat terpanjang yang pernah Sakura dengar darinya.

"Tapi..."

"Hanya sampai dia pulang."

Sakura menimbang-nimbang lalu mengangguk setuju. "Baiklah, kau sudah makan malam?" tanya Sakura yang dijawab dengan anggukan kepala Sasuke. "Ayo kalau begitu..."

Bersama Sasuke, Sakura turun ke apartemennya, gadis itu membuka pintu dan mempersilahkan Sasuke masuk. Setelah menuangkan jus dan memberikannya pada Sasuke yang sudah duduk disofa, Sakura membuka jaketnya dan kembali berkutat dilaptopnya tepat didepan Sasuke yang sedang menonton tv. Sama sekali tidak menyadari baju kaos tipisnya tak mampu menutupi apa yang tersembunyi dibaliknya.

Sakura begitu fokus mengedit fotonya sampai suara Sasuke memecah keheningan di apartemen itu.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Sasuke mencoba mengalihkan pikirannya dari pemandangan di depannya.

"Mengedit foto tentang acara amal tadi. Aku harus mengirimkannya jam sepuluh." Sakura melirik jam, masih ada lima belas menit lagi.

"Hasil fotomu bagus..." Kata Sasuke membuat Sakura mendongak dan melihat laki-laki itu sedang mengutak-atik kameranya.

"Yah..." Katanya acuh lalu teringat sesuatu. Foto Sasuke dimalam tahun baru yang belum sempat dihapusnya. Gadis itu langsung berdiri dan ingin merebut kamera dari tangan Sasuke. Sialnya, Sasuke bergerak lebih cepat dan mengangkat kamera itu tinggi-tinggi diatas kepalanya. "Berikan padaku." Kata Sakura berusaha menggapai kameranya.

The New You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang