2 Minggu kemudian...
Selama kehamilan Gulf, Mew sebisa mungkin menemaninya di rumah. Memasuki usia 2 bulan masa kehamilannya, Gulf selalu memperhatikan pola makannya dan juga gizi untuk anaknya.
"Kenapa makanan disini seperti ini terus?" Batin Gulf yang menatap makanan itu dengan lesu tak bernafsu.
"Kenapa? Kenapa kau menatap makanan itu dengan tidak berselera hm?"
"Apakah maid disini hanya bisa masakan western saja?"
"Ada apa memangnya?"
"Aku ingin makanan Thailand. Aku merindukan mereka."
"Aku akan memanggilkan seorang Chef dari Restoran Thailand yang terkenal di London untuk memasakkan mu makanan Thailand."
"Benarkah?"
"Hmm..."
Gulf pun memiliki semangat lagi untuk makan. Gulf memakan makanan yang ada didepannya dengan lahap.
"Hati-hati.. jangan makan terlalu cepat!!"
"Hmmm... Tenang-tenang... Aku akan mengunyah makananku 27 kali."
"Jangan berlebihan!!"
Gulf hanya tersenyum memandang Mew dengan senyum manisnya. Pipinya yang gembul karena terisi makanan menambah kesan lucu pada wajah Gulf.
Keesokan harinya...
Gulf melihat kearah meja makan dengan kagum.
"Uwoow... Ini semua makanan kesukaanku!!"
"Apa kau menyukainya?"
"Tentu saja..."
Cupppp...(Gulf mencium pipi Mew dan memeluknya)
"Gulf..."
"Terima kasih na... Aku mencintaimu.. Aku sangat mencintaimu!!"
"Ak aku juga..."
Mereka berdua pun makan bersama. Gulf makan sangat lahap. Dia selalu menatap Mew dan disertai senyuman di wajahnya.
2 bulan kemudian...
Baifern telah pulang kembali ke rumah itu. Baifern melihat Gulf yang tidur bersandar di badan Mew sambil menonton TV.
"Tccchh... tchhh.. tchh... Kalian sudah tak malu-malu lagi kepadaku?"
"Sejak kapan kami malu? Bukankah dari dulu kau sudah mengetahui hal ini dari orang-orang suruhanmu!!" Kata Mew
"Saattttt!!!" Kata Baifern yang langsung pergi meninggalkan Mew dan Gulf.
"Phi!! Kau tak boleh seperti itu pada Baifern!!"
"Huffttt.. seandainya saja aku tak mengetahui kelakuannya diluar sana mungkin aku tak akan sekasar tadi."
"Ada apa?"
"Tidak usah dipikirkan. Ini tidak penting."
3 bulan kemudian...
Usia kehamilan Gulf telah memasuki usia 7 bulan. Sikap Baifern kepada Gulf tak kunjung membaik, malah semakin menjadi-jadi. Banyak cemohan dan hinaan selama Gulf hamil, bahkan Baifern memamerkan kemesraannya dengan Mew.
"Sayang.. malam ini kau tidur denganku na..." Kata Baifern yang menatap kearah Gulf dengan sinis.
"Tapi.. Gulf sedang hamil. Dia butuh aku disampingnya.."
"Mew!! Ingat!! Aku masih istri sahmu!!"
"Baiklah..."
Mew berdiri dan beranjak pergi, namun sebelum itu Mew menangkup pipi Gulf lalu mencium bibir Gulf.
"Maafkan aku..."
"Tak apa apa..." Kata Gulf sambil tersenyum.
"Aku akan menemani tidur setelah ini melakukan kewajibanku."
"Tidak perlu jika kau merasa lelah."
"Tidak, permainan kami hanya sebentar seperti biasa."
Malam itu, Mew dan Baifern berhubungan intim. Baifern sengaja tak menutup rapat pintunya agar Gulf yang masih di ruang tv mendengar suara desahannya. Kamar Baifern dan Mew dekat dengan ruang tv dimana Gulf sedang menonton.
Beberapa menit kemudian...
"HNGH... MEW!! TERUS!! AHH.. AH.."
Gulf mendengarkan suara desahan itu. Gulf hanya tersenyum sinis namun didalam hatinya sangat teriris mendengar suara desahan itu. Gulf mulai jatuh cinta kepada Mew hingga masuk terlalu dalam.
"Tchh...."
Sejam kemudian...
Gulf melihat Mew yang keluar dari kamarnya. Mew telah mengganti bajunya dan membersihkan dirinya.
"Mengapa kau keluar dari kamarmu?"
"Aku merindukanmu!!" Kata Mew sambil memeluk pinggang Gulf.
"Auwhhh.. aku tak pergi kemana-mana na..."
Mew menghirup ceruk leher milik Gulf. Gulf merasa geli ketika rambut Mew mengenai wajah Gulf.
"Euhhmmm... Geli Phi!!"
"Aku merindukan aroma tubuhmu Gulf!!"
"Hiruplah sepuas hatimu!!"
Sebulan kemudian...
Usia kehamilan Gulf memasuki usia 8 bulan. Gulf tengah berjalan-jalan di sebuah Mall bersama Mew. Mew dan Gulf sedang berbelanja untuk keperluan bayi mereka nanti. Gulf tak sengaja melihat Baifern makan bersama seseorang pria di sebuah Restoran.
"Phi Bai? Apa yang dia lakukan disini? Bukankah dia sedang berada di luar kota saat ini?" Batin Gulf
"Apa yang kau lihat Gulf?"
"Huh? Tidak apa apa.."
"Apa lagi yang kita butuhkan?"
"Stroller dan beberapa pakaian untuk musim dingin."
"Akhhh iya. Kapan dia akan lahir?"
"Sebulan lagi, saat bulan Desember. Saat itu memasuki musim dingin."
"Woow... Tidak sabar melihat wajah tampan bayi kita. Pasti dia akan sangat tampan sepertiku!!" Kata Mew
"Dia lahir di bulan Desember dan dia memiliki wajah sepertimu. Itu akan menambah kesan Dingin dan Kaku pada dirinya. Tak akan ada yang mau berteman dengannya nanti."
"Aku akan melatihnya menjadi seseorang yang hangat dan lembut sama sepertiku!!!"
"Tcchhh... Kau lembut hanya saat kita bercinta na... Di realitanya kau selalu cuek dan marah padaku."
"Itu karena kau terkadang menyebalkan!!"
"Lihatlah nak!! Jangan seperti Daddymu na..."
Seminggu kemudian...
Baifern pulang dengan mabuk-mabukan. Gulf dan Mew yang melihat hal itu hanya saling menatap.
"Kau tidak mengurus istrimu Phi?"
Jangan lupa untuk vote dan Comment na....
😘😘😘😘
Terima Kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby (END)
FanfictionKehidupan sosial yang keras membuat Gulf tak punya pilihan lain selain menjadi sugar baby dari pria beristri. Gulf yang memiliki teman dari kalangan atas membuat Gulf juga memiliki gaya hidup yang tinggi. Hal itu membuat tekanan pada Gulf yang notab...