E07

7.2K 667 12
                                    

"Istriku yang ini lebih membutuhkanku." Kata Mew sambil menunjuk kearah Gulf.

Gulf tersipu malu namun beberapa detik kemudian wajahnya berubah menjadi cemberut. Melihat Baifern yang mabuk-mabukan seperti itu, membuatnya berpikir dua kali untuk memberikan anaknya kepada Baifern.

"Ada apa Gulf?"

"Tidak apa apa."

Keesokan harinya...

Tadi malam Gulf pergi dari rumah itu saat semua orang telah tertidur. Gulf pergi dengan membawa semua pergolakan batin Gulf yang tak rela anaknya di rawat oleh Baifern. Mew mencari Gulf kemana-mana namun Gulf tak juga ketemu. Baifern pun ikut mencari Gulf. Mew mencoba menghubungi Gulf namun tak diangkat, pesannya pun tak dibalas.

Gulf mengusap kepalanya dengan kasar ketika Baifern mengancamnya dengan kelemahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gulf mengusap kepalanya dengan kasar ketika Baifern mengancamnya dengan kelemahannya. Gulf akhirnya pulang. Mew langsung memeluk Gulf dihadapan Baifern.

"Gulf.. kau kemana saja? Aku mencarimu kemana-mana!!!"

"Maafkan aku Phi!!" Kata Gulf yang membalas pelukan Mew.

"Hentikan drama ini!! Aku berharap kau takkan kabur lagi Gulf!! Kalau tidak kau akan menerima seperti apa yang aku katakan di pesan tadi!!"

"Jangan mengancamnya Bai!!"

"Aku punya syarat!!" Kata Gulf

"Apa syaratnya?"

"Izinkan aku merawat anakku selama setahun."

"Tidak masalah selama kau tak membawanya kabur!!" Kata Baifern

Sebulan kemudian...

Gulf merasakan mulas pada perutnya. Gulf membangunkan Mew yang berada disampingnya.

"Phi.. Phi Mew... Aku ingin melahirkan!!"

"Huh?"

Mew lalu mengangkat Gulf ala bridal style lalu membawanya ke Rumah Sakit. Sesampainya Mew dan Gulf di Rumah Sakit, para perawat langsung menghampiri Gulf dan dokter segera menangani Gulf.

"Tarik nafas... Hembuskan..." Kata salah seorang perawat.

Gulf langsung dibawa kedalam ruang operasi dan Mew menunggu diluar. Mew menunggu selama beberapa jam.

"Selamatkan Gulf dan anakku Tuhan.." Kata Mew.

Beberapa jam kemudian...

Gulf telah berada di kamar pasien bersama dengan anaknya. Mew melihat anaknya sedang tertidur di box bayinya.

"Hai Alex..." Kata Mew yang melihat anaknya di box bayi.

"Phi..."

"Kau sudah bangun Gulf?"

"Hmm.. Anak kita?"

"Ada di Box bayi."

Beberapa hari kemudian...

Gulf telah pulih dan dibolehkan pulang oleh dokter. Sesampainya dirumah, Mew mengambil barang-barang Gulf di mobil sedangkan Gulf menggendong Alex.

"Aku masuk na Phi!! Alex telah tertidur!!"

"Hmm masuklah!!!"

Setiap malam Alex selalu menangis karena lapar dan terkadang karena popoknya yang penuh. Alex membuat Gulf begadang setiap malam. Baifern yang mendengar suara tangisan Alex selalu marah dan berteriak di depan kamar Gulf.

"Tidak bisakah kau menenangkan anakmu!!! Kenapa dia selalu saja berisik setiap malam huh?" Kata Baifern.

"Nak tenanglah!! Mom akan selalu disini menemani Alex na.." Kata Gulf menggendong Alex sambil menyusuinya.

"Apa kau tidak lelah?" Kata Mew yang terbangun karena suara tangisan Alex.

"Tidak... Tenangkanlah Phi Bai yang sepertinya masih berdiri di depan kamar kita Phi!!"

"Biarkan saja dia!!"

10 bulan kemudian...

Gulf dan Alex tengah bermain di halaman belakang rumah itu. Gulf memapah Alex agar Alex mau belajar jalan. Setiap hari Gulf melakukannya dengan sabar dan Alex akhirnya bisa berjalan walaupun dengan tertatih-tatih.

"Mom bangga pada Alex..." Kata Gulf sambil mencium kening Alex.

Dua bulan kemudian...

Gulf pulang ke Thailand setelah berada hampir 2 tahun di London. Kedua orang tua Gulf menyambut Gulf di Bandara. Gulf senang ketika melihat kedua orangtuanya menjemputnya di Bandara namun tetap saja ada sesuatu yang hilang di dalam hatinya.

"Pa!!! Ma!!! Aku merindukan kalian..."

"Kami juga merindukanmu Gulf!!!" Kata kedua orang tua Gulf.

Sejak kepulangan Gulf dari London, Gulf tak pernah keluar dari kamar dan hanya mengurung diri didalam kamar. Papa dan Mama Gulf bingung dengan kelakuan anaknya itu. Suatu hari Mama Gulf melewati kamar Gulf dan mendengar suara isak tangisan dari dalam kamar Gulf.

"Gulf!!! Sayang!! Ada apa denganmu?'

Mama Gulf mencoba membuka kamar Gulf, namun kamar Gulf terkunci dari dalam. Mama Gulf memanggil Papa Gulf.

"Pa!! Pa!!"

"Ada apa Ma?"

"Gulf!! Gulf!! Didalam sedang menangis. Aku khawatir padanya!!"

Papa akhirnya membuka pintu itu dengan kunci cadangan. Papa dan Mama Gulf melihat Gulf sedang meringkuk tidur di kasur melihat layar hpnya sambil menangis.

"Gulf!!" Kata Mama Gulf yang duduk disamping Gulf sambil menepuk pundak Gulf.

Gulf menolehkan kepalanya dan langsung terbangun lalu memeluk Mamanya.

"Ma.. hiks.. hiks.. Gulf rindu Alex!!"

"Alex?"

"Bayi ini namanya Alex." Kata Gulf sambil memperlihatkan sebuah foto di hpnya.

"Anak siapa ini nak?"

"Alex anak Gulf Ma hiks... Alex anak Gulf!! Hiks... Hiks.."

"Kemana dia sekarang?"

"Dirawat oleh Daddynya."

"Kenapa kau tidak ikut merawatnya hm?"

"Aku tidak bisa, karena... karena Daddynya pria beristri!!"

"GULF!!" Teriak Papa Gulf

"Maafkan aku, mereka membutuhkan anak dan aku bersedia menjadi ibu pengganti."

"Aku tak pernah mengajarkanmu untuk menjual anakmu sendiri sesusah apapun keadaan keuangan kita!!!" Kata Papa Gulf

"Maafkan aku Pa!! Keuangan kita tidak stabil saat aku memutuskan hal itu."

"Kau memilih keputusan yang salah dan berakhir dengan sebuah penyesalan kan??!!"

"Aku harus bagaimana Pa? Ma?"

Jangan lupa untuk vote dan Comment na....
😘😘😘😘
Terima Kasih

Sugar Baby (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang