Bagian 02

567 47 2
                                    

Copyright by Regard Dermata Visqoo

Disclaimer : Pemeran yang saya ambil merupakan milik diri mereka sendiri, keluarga, serta agensi yang menaungi. Ide cerita yang tidak jelas ini mutlak milik Penulis. Jika ada kesamaan dalam tulisan, dipastikan bahwa itu unsur yang tidak disengaja.

 Jika ada kesamaan dalam tulisan, dipastikan bahwa itu unsur yang tidak disengaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱

"KASIAN Iki tau." Ucap Jungwon mencomot tahu bulat di goreng dadakan milik Yeonjun.

Wajahnya polos seolah tak bersalah meski dengan ganas menggigit tahu yang tidak tahu apa-apa.

"Apaan dah." Yeonjun mengambil tempe Soobin sebagai gantinya.

Mata terfokus pada pipi Jungwon yang begitu mengembang ketika dimasukin tahu, dan Yeonjun mati-matian menahan hasrat hendak menggigit pipi itu.

Batin Yeonjun merutuki si empu pipit yang malah semakin brutal membuat volume pipi mengembang tak manusiawi.

Yeonjun duga Jungwon itu memang bukan manusia, bisa jadi si pipit itu satu bangsa dengan boneka pemecah kacang.

Bedanya Jungwon terlalu sering mengambil wujud manusia.

"Woi, ah! Para koruptor nyambit punya orang aja duh." Omel Soobin.

Sebelah tangannya meraba-raba piring gorengan Sunghoon, cekikikan saat mendapatkan yang dia cari. Meski sebenarnya hasil jarahan Soobin adalah cakwe, tetapi tidak menyurutkan kegembiraan di hatinya.

"Aku bilang kasian Iki, wahai PEMIRSA!"

"Kepada saudara Jungwon, harap toa Pak Seungkwan dikembalikan."

"Bacot, Kim!"

Soobin hanya tertawa menyaksikan.

Sunghoon menopang dagu, menyeruput teh setengah matanya sambil menghitung kunyahan Jungwon. Kurang satu! Kunyahan Jungwon hanya tiga puluh satu.

Tidak bisa dibiarkan!

Sunghoon sudah hendak membuka mulut ketika suara jenaka Heeseung tiba-tiba terdengar.

"Rame bener kayak kuburan." Celetuk Heeseung lewat membawa nampan di penuhi tiga mangkuk mie hitam yang masih mengeluarkan asap di temani seliter botol soda.

Raut wajah jengah nampak jelas terpancar dari wajah Jay yang berdiri di samping Heeseung. Bahkan sang Ketua kelas sudah membuang muka begitu bersitatap dengan mata Trio Kolangkaling.

Mulutnya berkomat-kamit membaca penangkal setan. Nampannya juga tak kalah banyak dengan milik Heeseung.

Sunghoon manggut-manggut. 'Mungkin ukuran perut berbanding terbalik dengan ukuran badan, mungkin, mungkin.'

Jamapeca [ NikHoon / Hoonki ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang