Bagian 01

1.2K 129 5
                                    

Copyright by Regard Dermata Visqoo

Disclaimer : Pemeran yang saya ambil merupakan milik diri mereka sendiri, keluarga, serta agensi yang menaungi. Ide cerita yang tidak jelas ini mutlak milik Penulis. Jika ada kesamaan dalam tulisan, dipastikan bahwa itu unsur yang tidak disengaja.

🌱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱

EKSPRESI Riki saat ini benar-benar menakjubkan.

Bahkan wajah hamster peliharaan Heeseung─yang malu-malu marmut saat di goda hamster milik Jay─kalah menggemaskan jika di perbandingkan.

Bibir Sunghoon bergetar, sampai-sampai dia menggigit lidah demi menahan tawa.

Semakin dia mendekat, raut ajaib Riki semakin menjadi─nyaris menyerupai kekalutan akibat sembelit yang tak tersalurkan.

Namun, anehnya kekusutan itu tidak mengurangi keindahan wajah Riki. Bahkan malah membuat rasa jahil Sunghoon semakin melonjak naik seperti tingkat inflasi yang menjadi-jadi.

Sengaja Sunghoon mempertemukan ujung hidungnya dengan milik Riki. Seketika pemuda dengan mahkota bunga itu menjerit, meloncat kabur.

Rasa kaget membuat Sunghoon terduduk.

Dia terkikik geli melihat Riki berlarian dengan latar belakang tawa menggelegar Jungwon, ditambah cekikikan Yeonjun yang sumbang dan suara bengek Soobin─benar-benar paket komplit musik latar belakang ala Trio Kolangkaling itu.

Meski Trio Kolangkaling menikmati reaksi Riki, tapi Jay nampak begitu kentara tidak merasa itu lucu sama sekali.

Bibir menggodanya─yang menurut Heeseung begitu kissable─membentuk garis datar, matanya memicing kesal.

"Riki yang serius dong! Ini kita kapan kelarnya kalau kau begitu terus?"

"Itu Sunghoon di warasin dikit, please. Horror!"

Sunghoon berjengit saat manikam Jay memancangnya.

Tapi, si Ketua kelas tidak mengatakan apapun pada Sunghoon.

Sebelah alis Jay terjungkit sebelum menoleh kembali pada Riki, yang masih setia sembunyi di balik pohon jejadian alias Heeseung.

"Dia udah waras di atas rata-rata, Riki." Bunyi helaan napas Jay terdengar di buat-buat.

Sekalian dia mengabaikan tatapan Heeseung yang terus-terusan ngences memandanginya.

Yeonjun menahan tawa di balik tangan, meski tindakan itu percuma. Tawa sumbangnya masih terdengar jelas, malah tingkat menyebalkannya naik satu oktaf.

Namun, pada akhirnya gelegar tawa Jungwon menutupi itu semua.

Tidak ada yang tahu dari bagian tubuh Jungwon yang mana datangnya tenaga untuk mengeluarkan tawa sememekakkan telinga itu, padahal kalau dilihat sekilas anak itu hanya terdiri dari kumpulan marshmallow.

Jamapeca [ NikHoon / Hoonki ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang