Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Malam itu sekitar jam 22:00, Daisuke berjalan dengan tergesa-gesa ke kamar Haru, giginya bergemertak. Dia tampak emosi dengan sesuatu.
"Katou!"
Haru yang sedang membuka jaketnya pun terhenti, lalu menoleh ke asal suara. "Oh, Kam-"
Belum sempat menyudahi kalimatnya, Haru langsung di pukul oleh Daisuke. Tak berhenti disitu, Daisuke menarik kerahnya lalu memojokkan Haru ke dinding.
"Oi Kambe! Afa afaan ente?!"
"Y/n hilang anjrot! Lu kemanain?!"
"Hah? Napa jadi gua?" Haru protes tak terima, berusaha menepis tangan Kambe yang masih melekat di kerah bajunya.
Benar.
Selepas kembali dari misinya sebagai Detektif jutawan, Daisuke pulang dengan tak mendapati Y/n yang menyambutnya. Biasanya, Adiknya itu selalu menunggunya pulang di kamar pribadinya.
"Suzue bilang terakhir kali dia liat Y/n itu sama Lu!"
"KAPAN ASU? LU JAN PITNAH!" protes Haru dengan nada tinggi.
"GUA SERIOS! MANA Y/N?!" teriak Daisuke tak kalah garang di depan wajah rekannya itu.
Haru memilih diam sejenak, dia menatap wajah Daisuke yang berkerut melihatnya. "Kambe." panggilnya.
"PAAN?!"
"Lu... ga incest kan?"
Degg!
Oh, fuck. Pertanyaan itu membuat raut wajah Daisuke berubah sejenak, matanya sedikit melebar.