─08°

2.7K 540 169
                                    

V I C T O R Y !

. . .


Baru saja Daisuke dan Haru menginjakkan kaki di negri Sakura, namun mereka langsung disuguhi dengan kabar buruk, bahwa...

"Y/n ditangkap oleh Mafia, kemungkinan lokasi nya di Yokohama! Soalnya dia ngira kalau kantor ku disana, jadi dia nerobos masuk!"

Informasi itu diberitahu oleh Hoshino dari telepon. Daisuke dan Haru saling tatap.

"Wait. Yokohama, nih? Bukan Port Mafia, kan?" ucap Haru sambil mengangkat kedua tangannya, "Gua ga mau ikut campur ya, amit-amit jadi camilan Rashoumon-nya Akutagawa."

Daisuke berjalan maju, tak menghiraukan perkataan Haru yang ber-monolog sendirian sejak tadi.

"HEUSC, lacak Ponsel Y/n."

"Kashikomarimashita."

Haru berdecih seraya mengiringi langkahnya dengan Daisuke. "HEUSC mulu, ga gentle lu jadi laki."

"Uruse, Katou." risih Daisuke sambil menyalin informasi dari data yang diberikan HEUSC lewat kacamata-nya.

Daisuke mempercepat langkahnya, mumpung masih berada di Bandara, lagi-lagi dia menyuruh HEUSC untuk mengirimi nya sebuah mobil.

"Ayo, Katou."

Haru mendecakkan lidahnya, "Serah maneh lah."

. . .


H e n i n g.

"Ini tahun berapa? Sudah berapa lama bumi berputar?"

Y/n mengerjapkan matanya yang masih lemah. Menatap ke seluruh isi ruangan. Si penjaga sedang tertidur lelap. Tapi si Bos Yakuza itu sama sekali tidak tidur. Lihatlah. Lagi-lagi dia mabuk. Sudah lebih dua botol Alkohol yang diminumnya.

Y/n menoleh ke jendela kaca. "Dah sore, ya. Badan gue pegel semua." sebutir bening keluar dari pelupuk matanya. Hal ini sama sekali tak pernah terjadi padanya sebelumnya.

Lihat, kedua tangannya di rantai dengan borgol besi.

BRAAAAK!

Suara yang keras membangunkan si Penjaga yang sedang tertidur. Serta si Bos yang sedang asyiknya minum-minum pun terkejut. Pintu ruangannya telah hancur karena lemparan keras dari luar.

Anehnya, yang dijadikan lemparan bukanlah suatu barang, melainkan anak buah si Bos yang telah mati, lalu di lempar dengan keras hingga membuat pintu kaca ruangannya hancur lebur.

Apa yang terjadi?

"Bu-bused! Bukannya banyak penjaga diluar? Kantor kita Lima lantai lho." kata anak buahnya panik.

Si Bos, Hitoft yang sama paniknya tak menjawab. Dia cepat-cepat melangkah ke luar, mengabaikan jasad anak buahnya yang terlempar tadi terkapar di lantai.

Belum juga Hitoft sampai ke pintu, seorang Laki-laki asing telah dulu melangkah masuk, menghadangnya. Tatapannya yang mematikan membuat Hitoft diam mematung menatap laki-laki itu.

Dia, Daisuke.

"Mau kemana kau?" tanya Daisuke bengis, suaranya berat.

Hitoft yang telah merinding merasakan hawa membunuh dari Daisuke pun melangkah mundur. Dia meraih pistolnya,

"Akan kutembak jika kau berani bergerak dari situ! A-Angkat tanganmu!" ancamnya.

Daisuke tersenyum sinis, "Tembak saja jika bisa."

"Dasar keparat-" Hitoft belum menyelesaikan kalimatnya, namun Daisuke dengan cepat memukul Lelaki paruh baya itu sekeras mungkin. Hingga terpelanting jauh ke sudut dinding.

Tak berhenti disana, secepat kilat Daisuke melanjutkan pukulannya. Mencengkram wajah Hitoft sebegitu kuatnya, lalu membenturkannya ke lantai berulang kali.

Hingga... layaknya sudah hancur kepala si Bos Yakuza itu. Betapa marahnya Daisuke saat ini.

"Berhenti! Atau akan kubunuh gadis ini!" seru seorang anak buah Hitoft yang sedang memegang sebuah pisau, lalu mengarahkannya ke leher Y/n. Y/n yang tak bisa apa-apa hanya pasrah. Air matanya tak berhenti bercucuran keluar.

Daisuke berhenti. Amarahnya seketika memuncak. "Apa yang kau lakukan padanya?"

"Do what? Kami memberinya obat tidur lalu mencicipinya dengan puas. Keberatan, huh?"

Tak ada reaksi. Daisuke mengambil pistol yang digenggam oleh Hitoft tadi, lalu berjalan ke arah Y/n.

"Lepaskan dia." titah Daisuke seraya tetap berjalan.

"Jangan mendekat! Atau benar-benar akan ku iris leher gadis ini!" ancam laki-laki itu.

Pisaunya yang sangat dekat dengan leher Y/n membuat lehernya sedikit tergores. Dan itu nyaris menambah emosi Daisuke memuncak.

Yang dengan cepat peluru pistol di tangan Daisuke menembus kepala anak buah Hitoft, suara keras lagi nyaring menggema di ruangan itu. Sudah selesai. Dia mati.

Daisuke mendekat pada Y/n. Memutuskan rantai yang diikatkan di tangan Y/n. Borgol besi itu membuat tangannya penuh luka lecet. Daisuke membuka kain yang diikatkan di mulut Y/n.

"...Onii-chan." panggil Y/n lembut. Dia meraih dahi Daisuke yang tergores luka, mengotori wajahnya. "Lo luka...?"

Laki-laki yang dipanggil Onii-chan oleh Y/n terdiam. Lalu dengan rasa haru dia merengkuh Y/n. Mendekapnya erat.

"Lama! Gue disiksa disini! Gara-gara lo tau ga?! Ngapain sama Suzue? Hiks, gue mo pulang..!"

Daisuke mengeratkan pelukannya. Seandainya dia bisa menjelaskan semuanya lebih dulu, Y/n tak akan jadi begini.

"Gara-gara lo! Pokoknya gara-gara lo!"

"Serah lu kimak."

"Bodo!"

"Udah. Debatnya lanjut dirumah aja. Kita pulang." Daisuke menggendong paksa Y/n bak seperti tuan Putri.

Benar-benar hari yang melelahkan bagi Daisuke. Selalu saja Y/n yang dapat masalah gara-gara kesalah pahamannya. Lihatlah apa yang mereka lakukan pada Y/n. Benar-benar tak bisa dimaafkan.

,

Omake

"Bentar, Yf/n mana?"

"Nge-Bug. Ilang ntah kemana. Pas ditangkap ama Bos Yakuza badannya nembus kek citer."

"Bjir."

"Nguehehe. Ne, Onii-chan."

"Hm?"

Cup

"F."

END




Ga lah canda.
End nya besok aja. XD paipai
Vote vote vote!

warm ; kambe daisuke [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang