Protect you part 10

2.8K 161 0
                                    

Aku menatap langit sore hari. Aku lelah

berdebat dengan ayah. Aku tidak tahu akan seperti apa pernikahan kami nantinya. Aku tidak mencintai kyo dan mungkin tidak akan mencintai siapapun lagi. Hatiku sudah hancur

dan tidak bisa kembali lagi. Aku terlalu takut untuk memberikan cinta kepada siapapun. Aku mendesah lelah saat mengingat kyo hanya diam saat aku menolak hukuman ayah. Aku tidak mau pernikahanku hanya karna hukuman. Aku merasa sebuah selimut menyelimutiku. Sebuah tangan melingkar membungkusku dengan selimut itu.

Kyo :"terimalah hukumanmu. Jangan

berusaha menolaknya. Aku janji kau akan bahagia."

Entah mengapa janji yang dilontarkan kyo seakan menghipnotisku. Aku merasa kehangatan dan kepastian yang takkan diingkari kyo benar - benar tulus. Aku masih diam menikmati kehangatan kyo. Aku tidak tahu mengapa rasanya berbeda dengan apa

yang aku rasakan dulu dengan daiki.

Ayah memberi kami waktu untuk saling

berkenalan lebih dalam dengan ikatan

pertunangan. Ayah membuat sebuah pesta sederhana sesuai permintaanku. Aku menatap kyo yang menyematkan cincin dijariku. Dia tidak seperti pasangan lain yang akan bersikap romantis dengan mencium keningku atau memelukku. Dia hanya diam

setelah menyematkan cincin dijariku. Aku melakukan hal yang sama sepertinya. Aku bahkan menjaga jarak dengannya. Kami terlihat kaku saat bersanding. Ibu menyuruh kami untuk tidak terlalu kaku. Dia sibuk menggeserku agar lebih dekat dengan kyo.

Eiko :"ibu.."

Ibu :"ini aneh kalau kalian berjauhan."

Aku terkejut saat kyo menarik pinggangku untuk mendekat. Dia sama sekali tidak menatapku. Dia hanya menatap lurus ke depan. Aku hanya menunduk menatap kakiku.

Setiap hari kyo selalu menemaniku

kemanapun aku pergi. Aku tidak lagi protes atau merasa risih karna aku tidak mau kejadian waktu itu terulang lagi. Kyo juga tidak lagi menjahiliku dengan sifat mesumnya. Entahlah aku merasa dia lebih dingin. Dia lebih banyak diam dan anehnya aku seperti

kehilangan.

Kami duduk berdampingan di bawah pohon sakura yang berguguran. Sudah 20 menit kami di sini menikmati pemandangan dalam diam. Ya kami sama sekali tidak bicara. Kyo nampak diam menatap lurus ke depan. Aku juga begitu namun sesekali aku menoleh menatapnya. Sebenarnya aku bosan namun aku masih mau di sini.

Eiko :"hmm kyo...."

Kyo menoleh kearahku. Aku menelan ludah karna bingung mau mengatakan apa. Tiba - tiba ada suara wanita yang memanggil kyo. Kami menoleh ke arah sumber suara. Aku melihat wanita cantik berkimono. Dia nampak sangat anggun. Dia berjalan ke arah kami.

Kyo berdiri untuk menyambut wanita itu. Aku masih terdiam menatap mereka.

Kyo :"hana."

Hana :"apa kabar? Mengapa kau sulit

dihubungi? Bisa kita bicara?"

Kyo menatapku yang masih menatap mereka. Hana mengikuti arah pandang kyo. Dia nampak tidak suka dengan kehadiranku namun dia seperti berusaha menutupi perasaannya.

Eiko :"hallo salam kenal, aku eiko

fujisama teman kyo."

Hana membalas dengan sebuah senyuman simpul.

Eiko :"aku pulang dulu."

Kyo sama sekali tidak menahanku. Aku

merasa kyo memang butuh waktu berdua dengan wanita itu. Mungkin hana wanita yang dia cintai. Aku berfikir untuk membatalkan pertunangan kami. Aku tidak ingin menikah dengan orang yang terpaksa menikah denganku. Aku tidak mau menahan seseorang disisiku. Aku hanya tidak ingin kembali kehilangan.



                               TBC


Protect youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang