|Why - We Should Break Up|
***
Lisa menahan nafas dalam-dalam sebelum akhirnya berhasil menghembuskan secara perlahan. Mencoba mengatur tempo jantungnya yang berdetak tak karuan dan berusaha kembali fokus pada jalannya pertandingan. Jemarinya kini masih saling bertaut didepan dada, berdoa sembari menahan kecemasannya. Netranya kini tertuju pada sosok laki-laki dengan nomor punggung 26 yang tengah berlari dilapangan hijau dengan sekuat tenaga. Memacu kecepatannya dan tanpa sadar membuat angin menghempaskan topi biru yang ia kenakan. Seakan tak peduli sosok tersebut terus berlari. Yang entah kenapa dari stage tempat Lisa berada, melihatnya berusaha sekuat tenaga justru membuat Lisa mengembangkan senyumnya. Sampai ketika sosok tersebut mendaratkan kakinya di base terakhir dan,
"Safe!"
Teriakan dari wasit spontan membuat seluruh penonton yang ada diarena tempat Lisa duduk secara serempak berdiri. Euforia memenuhi deretan stage tempat Lisa berada. Begitupun dirinya yang bahkan sudah berteriak kegirangan sembari memeluk sahabat disampingnya gemas tak karuan. Rose yang menjadi korban euforia Lisa hanya bisa pasrah meratapi nasibnya. Ia tak tahu sistematika pertandingan baseball seperti apa. Yang ia tahu, bahwa tim baseball kampusnya menang dan salah satu penyebab kemenangannya adalah kekasih dari sahabatnya. Rose tak bisa untuk tak ikut bahagia.
Di sudut lapangan, tim pemenang sibuk bersorak sorai merayakan keberhasilan mereka. Bahkan kini sibuk mengarak salah satu penyebab kemenangan mereka, Damian Young. Entah sejak kapan tubuhnya sudah dibopong beberapa anggota timnya, diarak kesana-kemari sembari menyorakan yel-yel khas tim baseball mereka.
Seutas senyum terpatri dibibir seorang Damian Young. Hal tersebut tak luput dari pandangan Lisa. Menyaksikan kekasihnya menang dan tersenyum bahagia membuatnya ikut senang. Baseball adalah salah satu alasan Damian Young yang terkenal dengan paras dingin dan angkuhnya bisa tertawa lepas dan terlihat seperti laki-laki ramah pada umumnya.
"Sumpah kalo lagi senyum apalagi ketawa, kenapa kak Damian jadi kelihatan mudah digapai sih!" Lisa menoleh kebelakang, melihat kesumber suara itu berasal. Dua perempuan dengan seragam baseball bertuliskan Dodger's 127 - nama tim baseball kampus mereka. Keduanya terlihat antusias bahkan tak segan mengarahkan kamera ponsel milik mereka kearah lapangan hijau dibawah sana.
"Tapi jangan ngarep deh, lihat noh! Kayaknya udah ada pawangnya. Kelihatan deket banget kak Damian sama itu cewek." Ucapan salah satu perempuan berambut pendek tersebut sontak mengalihkan atensi Lisa kembali pada lapangan. Mencari sosok Damian dan gadis yang sedang dibicarakan.
Dari tempatnya, Lisa melihat Damian tersenyum sumringah sembari mengacak surai rambut dari sosok yang tak asing bagi Lisa. Ah, itu Ajeng Kumala, sahabat sekaligus manager tim baseball Damian. Lisa seharusnya tak perlu khawatir bukan. Toh, Ajeng juga sudah memiliki kekasih.
"Nggak sadar aja kalo pawang pujaan mereka ada disini." Celetuk Rose yang kini mengalihkan atensi Lisa dari lapangan kearahnya. Apa Rose sedang mencoba menenangkan Lisa? Entahlah, yang jelas pernyataan dari Rose berhasil membuat pipi Lisa merona.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Why - We Should Break Up (?)
FanfictionDan untuk semua alasan itu, meninggalkanmu adalah alasan terbaik untukku. Aku tidak bisa berkata, "Aku baik-baik saja, karena bukan seperti itu nyatanya". Ps : Doyoung NCT x Lalisa Blackpink -Fanfiction- ••• | 02 Januari 2021 - 15 Mei 2021 | © Aksar...