•10

1K 254 31
                                    

|Why We Should Break Up|

***

Sudah berjalan tiga hari semenjak Lisa memergoki Damian. Jika diingat kembali, ini kali kedua secara tanpa sengaja Lisa mencuri dengar percakapan Damian dengan seseorang. Seolah-olah kebetulan tersebut memang secara sengaja dialamatkan untuknya.

Jika ditanya apa kabar Damian saat ini? Entahlah, mati-matian Lisa menahan diri untuk bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Damian masih mengabari dirinya, tapi Lisa rasa hanya sekadar basa-basi semata. Damian juga beberapa kali menawarkan untuk mengajak Lisa berkencan, katanya. Jika dipikir kembali membuat Lisa tertawa miris, sebegitu menyedihkan posisinya saat ini. Kekasih? Lelucon macam apa yang sedang ia buat.

"WOI LISA!! BACK TO THE EARTH HELLO...." Kata perempuan dengan surai blonde yang tengah menenteng gitar dipundaknya. Dirinya berhasil membuyarkan lamunan Lisa seketika.

"Kaget Rose! Pelan-pelan aja bisa nggak? Dikira gue budek?!" Ungkap Lisa kesal. Dirinya kini beranjak dari duduknya di gazebo samping studio ukm musik berada.

Rose mendengus, "Hello...!! Lo pikir gue manggil elo beberapa menit yang lalu itu ngapain? Latihan olah vokal?" Cibir Rose. Kini membenarkan tas selempangnya yang hampir merosot karena beban gitar yang ia bawa.

"Emang lo ada manggil gue tadi?" Tanya Lisa skeptis yang membuat Rose memutar bola mata jengah.

"Ya menurut L?! Ngelamunin apaan sih sampe segitu nggak fokusnya? Lo tau, temen band gue si Jae sama Brian aja sampe ngetawain lo. Mereka nyaranin gue buat bawa lo ke THT katanya." Ucap Rose seraya menunjuk kedua temannya yang kini tengah menggenjreng gitar diserambi depan ruang ukm musik.

Otomatis Lisa langsung menatap sengit mereka berdua yang tentu saja tidak menyadari keberadaan dirinya.

"Buruan cabut yuk! Keburu laper nih gue." Ajak Rose yang kini segera menarik Lisa meninggalkan tempat mereka berada.

"Lo tumbenan nggak bawa mobil?" Tanya Lisa yang kini sudah berjalan menyejajari Rose.

"Lagi diservis jadi gue tinggal aja. Mogok mobil gue tiba-tiba, untungnya disitu deket sama bengkel. Pas dicek ternyata ban gue bocor hee..." Ucap Rose heboh.

"Gue curiga itu akal-akalan kang bengkel yang kayak di tv. Nyebar paku biar yang lewat situ bannya bocor." Rose dan segala tuduhannya yang berhasil membuat Lisa tertawa.

"Nasib lo hari ini ya Rose. Untung gue nggak langsung balik abis rapat BEM."

"Heem, untung lo belum balik my guardian angel....." Ucap Rose manja yang hendak memeluk Lisa. Namun dengan cepat Lisa menghindar sembari berlari-lari kecil.

**

Beberapa meter menuju pos satpam parkiran kampus. Mereka melihat tiga mahasiswi yang salah satunya mengenakan jas lab jurusan kedokteran. Mata Lisa memicing sesaat, merasa mengenali sosok tersebut. Hingga tanpa sadar Lisa bahkan Rose tak sengaja mendengar percakapan diantaranya.

"Jadi lo yang hadirin acara tunangan kak Ajeng, Na?" Tanya perempuan dengan rambut ikal yang dibiarkan terurai. Mendengar sebuah nama yang sangat familiar disebut didekatnya otomatis membuat langkah Lisa terhenti. Rose yang menyadari hal tersebut pun mengernyit bingung. Menatap Lisa meminta penjelasan yang dijawab gelengan tanda bahwa ia tak tahu apa-apa.

"Iya, gue ngewakilin kak Damian yang tiba-tiba bilangnya nggak bisa hadir. Gue rasa itu cuma alibi aja. Kak Damian kan masih suka sama kak Ajeng." Ucap perempuan dengan jas lab putih yang tingginya beberapa senti dibawah perempuan yang bertanya sebelumnya.

✔ Why - We Should Break Up (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang