•7

902 248 21
                                    

| Why We Should Break Up |

***

Sudah seminggu pasca ketidaksengajaan yang Lisa temukan saat ia berada di MOBB. Sejak saat itu, dirinya enggan berinteraksi dengan orang-orang yang mengetahui kejadian tersebut. Bahkan saat Jeffrey mencoba menemuinya, Lisa justru meminta Jeffrey untuk tidak mengatakan apa-apa. Disaat laki-laki itu terlihat ingin menjelaskan segalanya. Jangankan Jeffrey, Lisa bahkan menjaga jarak dengan Rose serta Yena yang notabene adalah sahabatnya.

I need time for myself, ungkapnya pada kedua gadis tersebut yang mau tak mau harus menerimanya. Sekalipun mereka memaksa, Lisa tetaplah seorang gadis keras kepala yang kukuh pada pendiriannya.

Jika ditanya dimana Damian? Laki-laki itu baru menghubungi Lisa dihari kedua. Hanya melalui ponsel yang tentu saja langsung ditolak oleh Lisa. Bahkan tanpa repot-repot menemui Lisa untuk menjelaskan segalanya. Lelaki itu bahkan tak melakukannya.

"Lis, lo nggak tidur lagi semalem?" Bisik Rose yang khawatir saat menatap kantung mata Lisa yang semakin terlihat menghitam.

"Tidur kok." Jawab Lisa singkat yang masih sibuk mencatat hasil penjelasan dosen matakuliah mereka, Miss Dara.

"Bohong, tuh-" Jemari Rose menunjuk kantung mata Lisa yang otomatis membuat si empunya merasa terganggu akibat ulah Rose.

"Apaan sih Rose, ini masih kelas." Ujar Lisa pelan tak ingin suaranya terdengar oleh telinga Miss Dara.

"Kantung mata lo teriak-teriak saking hitamnya. katanya, selamatkan aku, aku nggak mau berubah jadi panda apalagi Suzanna." Ucap Rose yang justru mendapat tatapan datar dari Lisa.

"Nggak lucu ya? Hehe... Ya udah, lanjutin lagi aja."

Lisa menghela nafas lelah. Tak enak hati terlalu lama bertingkah seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, saat ini dirinya saja belum bisa menguntai benang kusut yang ada diotaknya. Pikirannya penuh dengan berbagai macam hal.

Baru saja Rose akan melanjutkan kegiatannya yang tertunda saat dirinya berbicara dengan Lisa. Sahabatnya itu memanggilnya lirih.

"Rose.." Gadis dengan surai blonde itu menatap Lisa penuh tanya. Menunggu sahabatnya itu melanjutkan kalimatnya.

"Habis kelas nanti, anterin gue ketemu Jeffrey ya." Ucap Lisa yang sontak membuat wajah Rose berbinar tak percaya.

"OKE!!" Jawab Rose keras yang membuat semua pasang mata refleks menoleh kearahnya. "Mampus keceplosan." Batin Rose mengumpat.

Miss Dara menurunkan kacamatanya untuk menatap mahasiswinya, "Ada masalah Roseanne?" Tanya Miss Dara dengan tatapan tajamnya.

Rose menggeleng cepat, "Maaf miss, tidak ada apa-apa." Jawab Rose takut-takut. Berharap semoga saja nilainya tidak bermasalah akibat ulahnya hari ini.

"Saya harap forum diskusi anda mampu membuat anda mengerti penjelasan yang saya terangkan tadi, Miss Roseanne." Ucap miss Dara mengintimidasi. Rose menelan ludah gugup sedangkan Lisa disebelahnya mencoba untuk menahan tawa.

"I..iya miss." Jawab Rose.

"Baiklah, penjelasan selanjutnya-" Rose menghela nafas lega saat dosennya itu kembali melanjutkan pembelajaran. Kali ini matanya memicing menatap Lisa yang terkekeh perlahan.

"Gitu ya, giliran gue menderita aja baru bisa bikin lo ketawa. Dasar temen emang nggak pasti." Cibir Rose pelan yang masih bisa didengar Lisa.

**

✔ Why - We Should Break Up (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang