-belajar untuk tenang, saya pernah menyesal karna terburu buru-
-Abelita Safiyya Alamsyah.
"Kayak nya Innes marah banget sama gue, soal yang kemarin,"
"Tenang aja, ga semua nya salah lo," ujar Refan menenangkan pikiran teman nya.
Lima remaja ini tengah duduk di bangku panjang depan kelas nya. Seperti biasa mereka akan berbincang bincang sebelum bel masuk berbunyi.
"Gue takut cui, lo semua kan tau gue suka sama Innes," ujar Idir sedari tadi ia menatap lurus dengan tatapan kosong.
"Minta maaf, selesai in baik baik. Jangan kaya anak kecil, diem diem an," kini Arga yang membuka suara sambil menyuruh Idir untuk bangun dari tempat nya dan meminta maaf ke Innes.
"Kalo dia gamau maafin gue gimana?"
"Coba dulu Dir, kalo lo ga coba mana kita tahu hasil nya kayak apa," ucap Faldi seraya menepuk pundak teman di samping nya.
"Oke nanti gue coba,"
"Ada apa nih guys, kok gue ga di ajak?" cowok dengan kancing atas kebuka dan gelang abu abu di tangan kiri nya berlari kecil seperti anak kecil menuju teman teman nya. Siapa lagi kalo bukan Rasya? Cowok paling ribet diantara teman teman nya.
"Yo bubar," ucap Refan meledek teman nya yang baru datang.
"Gausa kaya binatang, ga seneng gue disini bilang bos,"
"Baper amat lu,"
"Dahla gue cabut aja mau cari perawan," ucap nya ngawur.
"Kalo ada yang janda kenapa harus perawan?" pertanyaan aneh itu terlontarkan dari mulut Refan.
"Bahas apansih lo berdua," ujar Idir.
"Mending lo minta maaf sekarang Dir, mumpung belum bel," saran Refan yang di setujui oleh teman teman nya.
"Ada apaansih kok gue gatau apa apa?" tanya Rasya yang dari tadi benar benar tidak tahu apa yang mereka bahas.
"Soal yang kemarin Innes sama Idir di hukum Bu Silvi," ucap Faldi.
"Gue cari Innes dulu,"
"Baca bismillah sob biar dimaafin," ujar Refan seraya terkekeh berdua Rasya.
••••
Dua perempuan cantik berkulit putih kini tengah berjalan di koridor sekolah. Hari ini Abey sudah boleh masuk sekolah. Abey berjalan beriringan dengan Innes. Rambut nya di kuncir dengan baju pramuka lengkap nya. Begitupun dengan Innes, dengan rambut di urai dan pita merah di samping rambut untuk menghias poni cantik nya.
"Gue punya temen baru, dia pindahan dari SMA Brawijaya. Baru pindah kemarin sih, dua orang Bey, nanti gue kenalin ke lo," ucap Innes memberitahu teman di samping nya.
"Innes,"
"Hai Zil, Ra," sapa Innes kepada dua perempuan di depan nya.
"Hai Nes," ucap nya berbarengan.
"Ini Abey, nama nya Abelita Safiyya Alamsyah. Temen gue satu satu nya, yang gue ceritain kemarin," ujar Innes seraya memperkenal kan teman nya.
"Abey," ucap nya sambil menjabat tangan dan tersenyum kepada kedua perempuan di depan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A B E Y
Teen FictionAbelita Safiyya Alamsyah adalah siswi cantik di SMA Florenst. Abelita yang sering di sapa Abey memiliki wajah dingin dan bahkan jarang senyum. Abey juga memiliki darah campuran yaitu Indo dengan Rusia, menjadikan dia perempuan cantik. Abey lumayan p...